Dipotong 3 kali, anggaran BPS dalam RAPBNP 2016 jadi Rp 4,9 T
Dia mencatat, realisasi penyerapan anggaran BPS dalam APBN 2016 hingga 31 Mei 2016 mencapai Rp 1,9 triliun.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan pihaknya telah mengalami tiga kali pemotongan pada tahun anggaran 2016. Sehingga, dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Perubahan 2016, jumlah anggaran BPS hanya dipatok Rp 4,9 triliun.
"Sebelumnya pagu indikatif BPS tahun anggaran 2016 sebesar Rp 6,8 triliun dipotong Rp 154,11 miliar menjadi Rp 5,6 triliun. Lalu berkurang lagi sebesar Rp 217,15 miliar menjadi Rp 5,4 triliun. Sekarang dikurangi lagi Rp 531,08 miliar menjadi Rp 4,9 triliun," ujar Suryamin di gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (9/6).
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Siapa yang menyampaikan sejumlah catatan terkait usulan tambahan anggaran BPS? Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin turut menyampaikan sejumlah catatan.
-
Apa yang dimaksud dengan PBI BPJS? PBI BPJS merupakan bagian dari program pemerintah yang bertujuan untuk menanggung biaya iuran BPJS Kesehatan bagi individu atau kelompok yang memenuhi kriteria sebagai penerima bantuan.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
-
Apa yang disampaikan Anies Baswedan di sidang perdana PHPU? "Karena memang sebagai prinsipal di awal kami hadir menyampaikan pesan pembuka sesudah itu nanti disampaikan lengkap oleh tim hukum," kata Anies, kepada wartawan, Rabu (27/3).
-
Bagaimana BPS berperan dalam penyusunan kebijakan pemerintah? BPS memiliki peran yang sangat vital dalam memberikan data statistik yang akurat dan terpercaya. Serta dalam mendukung penyusunan kebijakan pemerintah, dan dalam menunjang kepentingan masyarakat umum.
Dia mencatat, realisasi penyerapan anggaran BPS dalam APBN 2016 hingga 31 Mei 2016 mencapai Rp 1,9 triliun. Yang terdiri dari dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya sebesar Rp 748,22 miliar, peningkatan sarana dan prasarana aparatur BPS sebesar Rp 2,59 miliar, pengawasan dan peningkatan akuntabilitas aparatur BPS sebesar Rp 56,1 miliar, dan penyediaan dan pelayanan informasi statistik sebesar Rp 1,1 triliun.
"Dengan demikian hingga 31 Mei 2016 penyerapan anggaran kami sebesar 40,61 persen," kata dia.
Suryamin menjelaskan, penghematan tersebut menghentikan sebagian besar survei-survei yang menghasilkan data indikator makro ekonomi, indikator kependudukan, indikator pembangunan manusia, indikator kesehatan, data penunjang kedaulatan pangan, dan indikator pembangunan sektor unggulan.
Selain itu, juga untuk menghentikan survei pariwisata, industri manufaktur, perumahan, angka kemiskinan, angka pengangguran, dan indikator pendukung pembangunan antar wilayah.
Baca juga:
Tanpa terobosan, BPS pesimis harga daging sapi bisa Rp 80.000 per Kg
Pengusaha diminta tak ambil kesempatan saat gaji ke-13 dan THR turun
Stabilkan harga gula, pemerintah harus buka keran impor
BPS: Harga daging jadi Rp 80 ribu per kg, kita doakan saja
BPS sebut harga beras menurun sepanjang Mei 2016
Cabai merah dan beras penyumbang deflasi Mei 2016
BPS catat makanan dan rokok penyumbang terbesar inflasi Mei