Dirut Pelni: Masih banyak yang takut naik kapal laut
Elfiandri mengaku, untuk mencapai target di 2017 Pelni harus melakukan pembenahan internal terlebih dulu, yakni dengan membenahi beberapa program pelayanan.
Sekitar 500 orang secara antusias ikut ambil bagian dalam acara tahun baru di atas kapal KM Umsini, yang digelar PT Pelni (Persero). Ini pertama kalinya Pelni mengadakan acara semacam ini, merayakan tahun baru di atas kapal. Rute yang dituju yakni menuju Pulau Edam, Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu (31/12).
Melalui acara ini Pelni berencana merambah ke lifestyle bisnis dengan tidak sekadar menjadi moda transportasi saja di tahun depan. Namun, juga menjadi pilihan sebagai moda pariwisata.
"Selama ini kita jalan ke Raja Ampat, Karimun Jawa, Wakatobi dan tempat lain kita sudah jalankan. Kita juga ingin promosi, salah satu bisnis Pelni ke arah wisata. Itu juga salah satu penugasan kita yang diminta untuk Kapal Cruise membuka 10 jalur destinasi. Kita targetkan 2017," Direktur PT Pelni, Elfiandri Goentoro.
Meski begitu, nyatanya tidak mudah untuk dilakukan. Alasannya, masih banyak yang takut menggunakan kapal laut, terlebih untuk berpariwisata.
"Nenek moyang kita seorang pelaut, tetapi masih banyak yang takut naik kapal laut," kata Goentoro.
"Contoh, tahun kemarin kapal kita KM Kelud dipakai seluruh Dirut (Direktur Utama) sama Bu Menteri. Yang telepon di call center kita lebih dari seratus (orang) menanyakan: "aman enggak?", "kapalnya seperti apa?". Enggak ngerti apa kalau kapal segede ini ada 10 lantai. Enggak ada yang ngerti," terangnya sambil tertawa.
Elfiandri mengaku, untuk mencapai target di 2017 Pelni harus melakukan pembenahan internal terlebih dulu, yakni dengan membenahi beberapa program pelayanan.
"Ada beberapa program yang harus kita perbaiki termasuk sistem tiket. Mudah-mudahan kita enggak dengar lagi permasalahan tiket. Nanti semua penumpang seperti naik pesawat, ada boarding, sesuai kartu identitasnya. Kita juga akan maintenance kapal," ujarnya.