Dirut Pos Indonesia Bocorkan Kriteria Karyawan Bakal di-PHK Tahun Ini
Penggunaan teknologi ini penting untuk meningkatkan kualitas layanan terhadap konsumen Pos Indonesia. Misalnya, mengantisipasi kerusakan barang paket kiriman.
Pria yang akrab disapa Cak Faizal menyebut, posisi pertama yang akan terkena PHK ialah petugas sortir. Nantinya, sistem kerja sortir manual akan dialihkan dengan robot.
Dirut Pos Indonesia Bocorkan Kriteria Karyawan Bakal di-PHK Tahun Ini
Dirut Pos Indonesia Bocorkan Kriteria Karyawan Bakal di-PHK Tahun Ini
- Pos Indonesia Buka Lowongan Kerja, Cek Syarat dan Cara Melamar
- BRI dan Pos Indonesia Perkuat Sinergi, Luncurkan Fitur Kirim Barang Lewat BRImo
- Begini Potret Robot yang Digunakan PT Pos Indonesia buat Sortir Paket
- Kecerdasan Merpati Pos Bisa Mengirim Pesan dan Tahu Alamat yang Dituju, Pernah Jadi “Teknologi” Andalan Perang Dunia II, Cara Kerjanya?
Direktur Utama PT Pos Indonesia, Faizal Rochmad Djoemadi membocorkan daftar posisi pekerjaan yang akan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) pada tahun ini. Menyusul, keputusan Pos Indonesia untuk mengembangkan layanan digitalisasi.
Pria yang akrab disapa Cak Faizal menyebut, posisi pertama yang akan terkena PHK ialah petugas sortir. Nantinya, sistem kerja sortir manual akan dialihkan dengan robot.
"Ya tadi ya. Terutama robotik tadi kan untuk sortir. Ya posisi orang-orang yang biasanya melakukan sortir," ujarnya kepada awak media di Pos Bloc, Jakarta, Rabu (12/6).
Dia menilai, penggunaan teknologi ini penting untuk meningkatkan kualitas layanan terhadap konsumen Pos Indonesia. Misalnya, mengantisipasi kerusakan barang paket kiriman yang diakibatkan oleh kesalahan manusia.
"Jadi membuka bag, terus ngambilin barang, terus dibaca, "tit, oh ini kiriman ke Surabaya", kantong Surabaya, gitu. Itu kan bisa salah sortir atau karena kecerobohan dilempar-lempar, barang rusak, defect, dan sebagainya. Ya, kita harus henti dengan robot," bebernya.
Lanjutnya, efisiensi pegawai juga penting untuk menekan biaya tetap atau fixed cost yang membebani keuangan perusahaan. Dia menyebut, pengembangan teknologi ini penting untuk menjaga kelangsungan bisnis perusahaan di masa depan.
"Dengan robot kan lebih efisien. Tidak capek robotnya kerja 24 jam. Tidak ada salah sorting karena human error," bebernya.
Sedangkan untuk karyawan yang bertugas sebagai penjaga loket, kurir, hingga petugas pick up akan diganti dengan sistem kemitraan. Sistem ini telah lumrah digunakan oleh perusahaan logistik pesaing.
"Untuk karyawan yang jaga loket, yang antar, yang pick up, yang mau itu kita ganti dengan kemitraan," bebernya.
Nantinya karyawan yang terdampak PHK akan ditawarkan program pensiun dini. Cak Faizal berjanji efisiensi pegawai ini akan dilakukan secara bertahap untuk posisi tertentu.
"Mungkin ya terpaksa jadi kita akan tawarkan pensiun dini kepada karyawan yang terkena dampak dari otomatisasi dan digitalisasi. (PHK) nggak nggak masif, itu kan bertahap kira-kira seperti itu," tegasnya.
Sebelumnya, PT Pos Indonesia menargetkan laba bersih sekitar Rp300 miliar di tahun 2024. Angka ini turun drastis dibandingkan laba bersih tahun 2022 hingga Rp650 miliar.
merdeka.com
"Profitnya (2023) kira-kira sebetulnya mungkin lebih dari Rp300 miliar, tapi jauh turun ya," kata Direktur Utama Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi dalam acara BookTalk & Ngopi Sore di Pos Bloc, Jakarta, Rabu (12/6).
Pria yang akrab di sapa Cak Faizal mengutarakan penurunan laba ini lantaran Pos Indonesia membutuhkan anggaran besar untuk investasi di sektor IT dan robotika. Investasi ini sejalan dengan upaya perusahaan untuk melakukan transformasi teknologi.
"(Laba) tidak sebagus tahun lalu ya, tahun ini karena ada beberapa program yang membutuhkan investasi besar," bebernya.
Dia menyebut, investasi untuk pengembangan IT dan robotika ini bertujuan untuk mengurangi biaya tetap (fixed come) dari pengeluaran pegawai yang membebani perusahaan.
Dengan ini, perusahaan akan melakukan efisiensi pegawai untuk mengurangi beban biaya tetap yang ditanggung perusahaan.
merdeka.com