Dolar tembus Rp 15.000, BI yakinkan masih aman
Mirza mengungkapkan, saat ini sektor perbankan Indonesia juga masih kuat. Di mana, rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) berada di atas 20 persen. Selain itu, dia menyatakan bahwa kondisi pelemahan nilai tukar saat ini tidak hanya terjadi di Indonesia melainkan juga di beberapa negara lain.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Mirza Adityaswara angkat bicara terkait kondisi Rupiah yang melemah hingga melewati level 15.000 per USD. Mirza menegaskan pada dasarnya kondisi Rupiah masih aman meski nilai tukarnya sudah menyentuh level 15.000.
"Kamu jangan lihat levelnya. Masih aman, yang penting supply dan demand-nya masih jalan," kata Mirza di Kantornya, Jakarta, Kamis (4/70).
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Kapan Ayat Seribu Dinar turun? Ayat seribu dinar adalah sebutan untuk dua ayat dalam Surat At Thalaq, yaitu ayat 2 bagian akhir dan ayat 3 seluruhnya.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Apa itu Rupiah Digital? Rupiah Digital merupakan uang Rupiah yang memiliki format digital.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
Mirza menjelaskan, nilai tukar atau kurs tidak hanya dilihat dari angkanya saja. Melainkan dari faktor-faktor pendorong lainnya. "Kalau lihat kurs, jangan lihat angka Rp 15.000-nya, tapi lihat bagaimana volatilitasnya, bagaimana supply dan demand-nya, Kita sudah mengalami volatilitas ini sejak 2013. Dari Rp 10.000 ke Rp 11.000, lalu jadi Rp 12.000, jadi Rp 13.000," ujarnya.
Selain itu, dia menyatakan bahwa kondisi pelemahan nilai tukar saat ini tidak hanya terjadi di Indonesia melainkan di beberapa negara yang lain juga mengalami hal serupa, bahkan lebih parah.
"Tapi bukan cuma Indonesia, India juga mengalami seperti itu, Filipina, Meksiko, Brasil, Afrika Selatan. Bahkan negara-negara maju yang suku bunganya lebih rendah dari AS juga mengalami pelemahan kurs. Australia juga. Jadi, yang penting supply dan demand-nya berjalan dengan baik, inflasi terjaga dengan baik. Jadi, jangan terpaku pada level," ungkapnya.
Mirza mengungkapkan, saat ini sektor perbankan Indonesia juga masih kuat. Di mana, rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) berada di atas 20 persen. "Banking sector kan resiliensinya (kemampuannya) bagus, CAR di semua bank, buku satu sampai buku empat, di atas 20 persen, jadi strong. Minimumnya 8,5 persen, kalau pakai risiko minimum 14 persen. Sekarang semua di atas 20 persen," ujar Mirza.
Dia juga menegaskan kondisi likuiditas perbankan masih baik-baik saja meski BI sudah sering menaikkan suku bunga acuan beberapa bulan terkahir ini.
"BI memang naikkan bunga, tapi bunga yang kami lihat di pasar time deposite, kalau BI sudah naikkan 150 bps, bunga di pasar time deposite kenaikannya belum sampai 150 bps jadi masih terkendali. BI selalu siap term likuiditas dengan nama term repo. Ada fasilitas term repo, kami buka di bulan Mei, bulan Juni, jadi BI pasti akan masuk ke pasar untuk tambah likuiditas jika likuiditas Rupiah mengetat," tegasnya.
Baca juga:
Sri Mulyani: Pelemahan Rupiah bukan karena bencana alam, tapi faktor eksternal
Ini dampak melemahnya nilai tukar Rupiah pada APBN
Rupiah merosot ke Rp 15.100-an per USD, pengusaha masih tahan harga produk
Terus merosot, Rupiah sentuh level Rp 15.156 per USD
Membongkar penyebab terkaparnya Rupiah ke level Rp 15.000 terendah sejak krisis 1998
Bos BI soal Rupiah tembus Rp 15.000: Ini bukan kiamat bagi Indonesia
Pemerintah siapkan diskon PPh untuk bunga DHE yang dibawa kembali ke RI