Dorong hilirisasi, PTPN III tarik dana segar melalui skema PINA
Menteri Bambang pun mengharapkan dengan adanya kerjasama untuk pendanaan semacam ini, PTPN III dapat meningkatkan produktivitas perseroan. Tidak saja di sisi hilir tapi juga hulu. Mantan Menteri Keuangan ini pun mengakui proses pengembangan usaha membutuhkan anggaran yang cukup besar.
PINA Center Bappenas menandatangani MoU dengan Holding PT Perkebunan Nusantara (PTPN III) tentang kerjasama fasilitas pembiayaan investasi dengan skema PINA (Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah). Nantinya dana yang didapatkan PTPN III dari kerjasama dengan PINA Center Bappenas, akan digunakan untuk investasi pengembangan sektor hilirnya.
"Tujuannya mandat perkuat equity PTPN III untuk investasi. Untuk pengembangan downstreaming dari hasil perkebunan. (Hilirisasi) Bukan opsi lagi, tapi keharusan kalau kita ingin tetap berkompetisi," ungkap Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, di Kantornya, Jakarta, Jumat (8/6).
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Bagaimana TKN Prabowo-Gibran menanggapi putusan DKPP? Meski begitu, dia menyampaikan TKN Prabowo-Gibran menghormati keputusan DKPP. Namun, kata dia keputusan tersebut tidak bersifat final.
-
Kapan kerja sama BPH Migas dengan Pemprov NTB dan Papua Barat Daya ditandatangani? Momentum penandatanganan kerja sama ini dilakukan oleh Kepala BPH Migas Erika Retnowati, Penjabat Gubernur NTB Hassanudin dan Penjabat Gubernur Papua Barat Daya Mohammad Musa'ad.
-
Di mana PNS itu ditikam? Peristiwa itu terjadi kira-kira pukul 09.28 WIT di Jalan Dekai- Sarendala, Kabupaten Yahukimo.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
Mantan Menteri Keuangan ini pun mengakui proses pengembangan usaha membutuhkan anggaran yang cukup besar sehingga perlu dukungan dana, salah satunya dalam bentuk PINA.
"Memang perlu dukungan anggaran yang kuat. Ini yang nanti akan dibantu. PINA siap fasilitasi. Kita ingin lihat tidak perlu harus penyertaan modal langsung. Bisa melalui instrumen di pasar modal," katanya.
Menteri Bambang pun mengharapkan dengan adanya kerjasama untuk pendanaan semacam ini, PTPN III dapat meningkatkan produktivitas perseroan. Tidak saja di sisi hilir tapi juga hulu.
"Bapak (PTPN III) ini penguasa lahan, tapi dari segi produktif masih kalah dengan yang swasta di sisi Gili harus ditingkatkan turunnya karet," tandasnya.
Baca juga:
Pertamina incar lahan PTPN bangun Kilang Tuban
Dorong kesejahteraan petani tebu, Menteri Rini tinjau pabrik gula Gempolkrep
3 BUMN ini berkolaborasi penuhi pasokan pupuk dalam negeri
PTPN V tolak eksekusi pengosongan lahan sawit
PTPN IV incar laba Rp 1,6 triliun di 2018, naik Rp 900 miliar
PT KPBN terapkan inovasi agar tak tergerus digitalisasi
PTPN III bakal tutup sejumlah pabrik gula tak efisien