Dorong para ibu berbisnis, kunci Risma pangkas kemiskinan Surabaya
"Awal mula ada 89 kelompok pahlawan ekonomi. Sekarang sudah lebih dari 3.320 kelompok."
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengklaim mampu memangkas kemiskinan di jantung Jawa Timur dari sekitar 24 persen menjadi 4 persen. Menurutnya, keberhasilan itu berkat ajakan kepada ibu rumah tangga di Surabaya menjadi pahlawan ekonomi dengan terjun ke dunia bisnis.
"Awal mula ada 89 kelompok pahlawan ekonomi. Sekarang sudah lebih dari 3.320 kelompok yang anggotanya lebih dari 100 ribu orang," kata wali kota terbaik ketiga di dunia versi World City Mayors Foundation tersebut, di Jakarta, Rabu (1/6)
-
Apa yang menjadi pusat aktivitas pemerintahan dan ekonomi di Surabaya pada masa kolonial? Mengutip Instagram @lovesuroboyo, saat itu, kawasan sekitar Jembatan Merah Surabaya yang merupakan Kota Bawah yang menjadi pusat aktivitas pemerintahan dan kegiatan ekonomi.
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Kapan KEK Singhasari diresmikan? KEK Singhasari berlokasi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, wilayah ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus sejak 27 September 2019.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Siapa yang berjuang melawan penjajah di Surabaya? Mereka gugur dengan mulia sebagai pahlawan yang ingin mempertahankan tanah air.
Sejatinya, menurut Risma, seluruh kepala keluarga miskin di Surabaya memiliki pekerjaan informal, seperti tukang becak dan buruh pabrik. Nah, gerakan pahlawan ekonomi ini membantu keluarga miskin di Surabaya keluar dari jurang kemelaratan.
"Setiap sabtu, para ibu diberi pelatihan produk, packaging, pemasaran," kata Risma.
Dia menambahkan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga membantu memberi pelatihan pengelolaan keuangan, pemasaran, dan kemudahan akses perbankan.
Alhasil, sudah ada beberapa kelompok pahlawan ekonomi memasarkah produknya ke luar Surabaya bahkan Indonesia.
"Saat ini mereka berkembang menjadi kampung-kampung unggulan di Surabaya dan kemudian kami tingkatkan mereka dengan menjual secara online," katanya.
"Sekarang, kami bisa menjual produk tak hanya handycraft, tapi juga produk makanan. Bahkan ada salah satu penjual pecel omzetnya bisa Rp 5 juta per hari."
(mdk/yud)