DPR nilai kapal ternak Pelni tak efektif turunkan harga daging sapi
Pemerintah tak jeli melihat persoalan daging sapi ini.
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menilai kapal ternak yang dioperasikan oleh PT Pelni tidak efektif. Sebab, kapal ternak ini tak mampu menurunkan harga daging sapi hingga Rp 80.000 per kilogram (kg).
Wakil Ketua Komisi IV DPR Viva Yoga Mauladi menilai pemerintah tak jeli melihat persoalan daging sapi ini.
-
Kapan bakso sapi dianggap matang? Didihkan kembali hingga bakso mengambang dan matang.
-
Kapan Hanung Cahyo Saputro dilantik? Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana melantik pejabat Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro di Gradhika Bhakti Praja Building, Komplek Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jalan Pahlawan No 9 Semarang pada Minggu (24/9) kemarin.
-
Apa yang dimaksud dengan tetelan sapi? Tetelan mengacu pada potongan daging yang masih melekat pada tulang sapi. Potongan daging tersebut biasanya terdiri dari kombinasi daging, lemak, dan urat.
-
Siapa Danil Sapt? Nama Danil Sapt mungkin sudah tak asing bagi para pengguna TikTok. Pria yang identik dengan rambut keriting ini dikenal piawai dalam merangkai kata-kata motivasi yang diunggah di akun pribadinya.
-
Kapan kapal Dinasti Ming tenggelam? Para arkeolog meyakini bangkai kedua kapal ini berasal dari periode yang berbeda dari Dinasti Ming, sekitar tahun 1368-1664.
-
Kapan Dava meninggal? Meninggal Dunia, 8 Foto Dava MCI di MasterChef Indonesia Season 7 Yang Tinggal Kenangan Dava, mantan peserta MasterChef Indonesia musim 7, telah pergi dengan usia yang masih muda, hanya 24 tahun.
"Pemerintah kurang jeli memilah soal daging. Contohnya ada ayam kampung, ada ayam ras beda harganya, ayam kampung lebih tinggi. Di sapi pasar juga sama. Sapi kampung, sapi bali, sapi aceh, sapi madura, harganya lebih tinggi dibandingkan sapi ras, apalagi lebih tinggi dibanding daging beku impor. Kalau pemerintah menyatakan Rp 80.000 kg sebelum lebaran, mungkin konteksnya daging sapi beku impor, pengusaha sudah dapat untung," ujarnya di Gado-Gado Boplo, Jakarta, Sabtu (18/6).
Dia pun meminta kapal ternak untuk diberhentikan saja. Lantaran, kapal ternak ini menggunakan subsidi dari negara sebesar Rp 500.000 per ekor. Padahal, suplai daging sapi di Jabodetabek, Jabar dan Jateng hanya 1 persen dari kebutuhan total.
"Apakah mensubsidi 1 persen bisa menurunkan harga pasar? Tidak mungkin toh, makanya diberhentikan saja, karena itu uang negara tidak akan mampu," jelasnya.
Untuk itu, dia menawarkan beberapa solusi yang bisa digunakan pemerintah untuk menekan harga daging sapi yaitu dengan memperbanyak sentra peternakan.
"Yang punya sapi kan bukan pemerintah, 95 persen punya rakyat, sapi potong peternakan rakyat. BUMN harus dimanfaatkan, dibangun baik," tegas dia.
Selain itu, pemerintah juga harus melakukan diversifikasi daging sapi. Menurut Viva, banyak protein hewani yang bisa dipenuhi tidak hanya dari sapi saja.
"Diversifikasi pemenuhan protein hewani bukan daging sapi saja. Kita punya kerbau lokal banyak, hanya bergantung pada sapi ada apa, setelah diimportasi berasal dari negara tertentu. Kami tidak berharap seperti itu, mengkonsumsi yang layak dan aman memenuhi prosedur," pungkasnya.
Baca juga:
Waspadai 4 kejahatan bidang ekonomi selama Ramadan
7 Kontainer daging impor ilegal, jika layak konsumsi bakal dilelang
Bongkar mafia daging impor ilegal, Bea Cukai amankan lima orang
Bea Cukai gagalkan penyelundupan 163 ton daging sapi impor
163,5 Ton daging sapi impor ilegal disita Bea Cukai
Lebih murah, daging sapi beku impor mulai diminati masyarakat
Batas impor daging sapi perusahaan swasta hanya sampai Agustus 2016