DPR: Tak ada penemuan cadangan baru bikin produksi minyak turun
"Produksi minyak turun bukan karena perusahaan minyak melakukan efisiensi karena harga minyak turun," ujar Kurtubi.
Anggota Komisi VII DPR RI Kurtubi menilai, turunnya harga minyak minyak dunia bukan jadi penyebab turunnya produksi minyak nasional. Hal ini lantaran tak adanya penemuan cadangan baru di lapangan minyak nasional.
Menurut dia, perusahaan-perusahaan migas saat ini tengah mengencangkan 'ikat pinggang' di tengah kondisi anjloknya harga minyak dunia yang menyentuh angka USD 30 per barel.
-
Kapan Gita KDI dilantik menjadi anggota DPR? Gita KDI dilantik menjadi anggota DPR dari Fraksi Kebangkitan Bangsa pada 2011 lalu.
-
Apa yang diusulkan oleh Baleg DPR terkait dengan DKJ? Baleg DPR mengusulkan agar Daerah Khusus Jakarta (DKJ) menjadi ibu kota legislasi. Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Achmad Baidowi alias Awiek mengusulkan agar Daerah Khusus Jakarta (DKJ) menjadi ibu kota legislasi.
-
Kapan UGM diresmikan? Universitas Gadjah Mada (UGM) didirikan pada 19 Desember 1949 di Yogyakarta, Indonesia.
-
Apa yang ditawarkan oleh DPLK BRI kepada UMKM? DPLK BRI Ajak UMKM Persiapkan Dana Pensiun BRI dengan menyelenggarakan kelas edukasi “UMKM Pun Bisa Punya Pensiun” dalam pojok investasi di acara Pesta Rakyat Simpedes (PRS) BRI di Pandaan, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
-
Apa yang dilakukan Rizki Natakusumah di DPR? Melalui Instagram, Rizki sering membagikan momen rapatnya dengan berbagai komisi DPR. Misalnya, Rizki sering mengunggah foto ketika ia menyampaikan pandangannya mengenai pertanggungjawaban pelaksanaan APBN 2022 di hadapan anggota DPR lainnya.
-
Kapan KEK Singhasari diresmikan? KEK Singhasari berlokasi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, wilayah ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus sejak 27 September 2019.
"Produksi minyak turun bukan karena perusahaan-perusahaan minyak melakukan efisiensi karena harga minyak turun, tapi karena sudah lama tidak ada penemuan sumber ladang minyak baru yang signifikan. Ini sudah lama. Kegiatan eksplorasi menurun karena birokrasi panjang," ujar Kurtubi di dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dirjen Migas, PT Pertamina dan SKK Migas di Gedung DPR RI, Senin (1/2).
Selain birokrasi yang panjang dan berbelit-belit, kegiatan eksplorasi minyak juga dibebani pajak impor peralatan yang digunakan untuk kegiatan eksplorasi.
"Kegiatan eksplorasi membawa alat-alat dari luar, tapi dia (perusahaan migas) dikenai pajak impor, minyaknya belum ketemu, dia sudah dikenai pajak. Ini yang mengakibatkan produksi minyak turun," jelas Kurtubi.
Untuk itu, dia mendukung pemberian insentif berupa pembebasan pajak impor peralatan untuk kegiatan eksplorasi minyak oleh Kementerian Keuangan agar kegiatan eksplorasi bisa tetap berjalan meski harga minyak sedang anjlok. Selain itu, politisi Partai Nasdem ini juga mendesak pemerintah memangkas birokrasi yang panjang dan menghambat perusahaan minyak melakukan eksplorasi.
"Nasdem setuju beri insentif bebas pajak selama masa eksplorasi, ini untuk mendorong kegiatan eksplorasi. Saya tidak setuju eksplorasi moratorium. Dan proses perizinan yang begitu panjang itu dipotong, sehingga dalam kondisi harga minyak murah, eksplorasi tetap berjalan," pungkas dia.
Baca juga:
Harga minyak anjlok, karyawan perusahaan migas RI tak terima bonus
Harga minyak anjlok, KKKS minta insentif ke pemerintah
Pemerintah diminta tak moratorium eksplorasi migas
Harga minyak bikin rupiah dibuka menguat 89 poin
PHK karyawan jadi pilihan terakhir Pertamina dalam efisiensi