Dua bank Timur Tengah 'guyur' Garuda Indonesia Rp 5,8 triliun
"Ini bentuk kepercayaan terhadap Garuda Indonesia sejalan dengan program Quick Wins yang kita laksanakan."
PT Garuda Indonesia melaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sama bridge financing facility dengan dua institusi keuangan internasional asal Timur Tengah yaitu National Bank of Abu Dhabi dan Dubai Islamic Bank. Kedua instansi tersebut akan memberikan pembiayaan kepada Garuda Indonesia senilai Rp 400 juta atau setara dengan Rp 5,1 triliun.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia, I Gusti Ngurah Ashkara Danadiputra mengatakan kerja sama ini merupakan bagian dari rencana pembiayaan dan pengembangan Garuda Indonesia ke depan melalui penerbitan obligasi sukuk internasional sebesar USD 500 juta. Selain itu, ini juga disebut sebagai bentuk kepercayaan investor pada Garuda Indonesia yang sedang menjalankan program Quick Wins.
"Ini juga bentuk kepercayaan terhadap Garuda Indonesia sejalan dengan program Quick Wins yang kita laksanakan. Ini ditujukan untuk menunjang rencana pembiayaan ke depan sambil menunggu momentum yang tepat untuk menerbitkan Global Sukuk Bond senilai USD 500 juta," ucapnya dalam siaran pers yang diterima merdeka.com di Jakarta, Selasa (24/2).
Menurutnya, Garuda Indonesia melaksanakan program Quick Wins sebagai bagian dari strategi pengembangan perusahaan ke depan di tengah kondisi industri penerbangan -bukan saja domestik namun juga global- yang sedang mengalami 'turbulensi'. Kondisi perekonomian global yang belum sepenuhnya pulih, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap USD, serta aspek persaingan pasar yang ketat, telah memberi dampak signifikan terhadap kinerja perusahaan-perusahaan penerbangan domestik dan internasional, termasuk Garuda Indonesia.
"Kita dalam upaya mengatasi berbagai kondisi tersebut sebagai bagian dari program pengembangan perusahaan ke depan, program Quick Wins dilakukan melalui tiga strategi," katanya.
-
Kenapa Garuda Indonesia sering telat dalam mengangkut jemaah haji? Komisi sudah memanggil pihak Garuda Indonesia, Direktur Jenderal Perhubungan Udara dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP). Apalagi, sejak insiden kerusakan mesin pesawat Garuda yang ditumpangi Kloter 5 Embarkasi Makassar."Kami minta agar diberikan perhatian khusus, karena haji ini adalah misi yang sangat vital dan penting. Sehingga seluruh transportasi, baik udara maupun darat harus dipastikan keamanannya. Itu sudah kami sampaikan," tuturnya.
-
Bagaimana Garuda Indonesia mengatasi masalah keterlambatan penerbangan jemaah haji? Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi menyorot kinerja maskapai Garuda Indonesia terkait banyaknya keberangkatan jemaah haji yang terlambat.Terbaru kelompok terbang (kloter) 15 Embarkasi Makassar yang mengalami delay atau keterlambatan hingga tujuh jam. Komisi sudah memanggil pihak Garuda Indonesia, Direktur Jenderal Perhubungan Udara dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP). Apalagi, sejak insiden kerusakan mesin pesawat Garuda yang ditumpangi Kloter 5 Embarkasi Makassar."Kami minta agar diberikan perhatian khusus, karena haji ini adalah misi yang sangat vital dan penting. Sehingga seluruh transportasi, baik udara maupun darat harus dipastikan keamanannya. Itu sudah kami sampaikan," tuturnya.
-
Mengapa Garuda Indonesia memberikan diskon tiket pesawat? “Melalui penyelenggaraan berbagai program promosional yang kami laksanakan, kami ingin memberikan lebih banyak pilihan penerbangan yang dapat diakses oleh para pengguna jasa dengan harga yang lebih berkompetitif," kata Irfan dalam keterangannya, Minggu (28/7).
-
Dimana pesawat Garuda Indonesia 'Woyla' dibajak? Kala itu, maskapai Garuda Indonesia seri DC-9 'Woyla' melakukan penerbangan domestik dari Jakarta menuju Medan. Para pelaku pembajakan pesawat ini diduga kuat berasal dari kelompok komando Jihad yang berjumlah 5 orang.
-
Siapa yang memimpin Dewan Garuda di Sumatera Selatan? Kolonel Barlian bin H. Senapi Anggur, lahir 23 Juli 1922 di Tanjung Sakti, Sumatera Selatan ini adalah mantan Panglima Kodam IV/Sriwijaya sekaligus salah satu pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Kenapa PT Garuda Mataram Motor didirikan? Akibat PT Piola bangkrut, pemerintah Presiden Soeharto memutuskan kebijakan penyelamatan dan membentuk perusahaan baru untuk mengelola VW di Indonesia.
Strategi pertama adalah peningkatan 'Revenue Generator', di mana seluruh potensi yang dapat meningkatkan revenue perusahaan akan dimaksimalkan. Kemudian yang kedua adalah restrukturisasi 'Cost Driver', di mana Garuda akan melakukan penataan dan restrukturisasi biaya sehingga dapat dicapai efisiensi yang tinggi, tanpa mengurangi kualitas pelayanan yang diberikan.
Kemudian yang terakhir atau yang ketiga adalah dengan kegiatan 'Reprofiling'. Melalui berbagai langkah dan strategi menyangkut aspek keuangan, sehingga kondisi finansial perusahaan terjaga.