Ekonomi belum baik, Indef nilai pemerintah harus ada sense of crisis
"Risiko Indonesia akan kembali terjebak pada krisis ekonomi seperti 1998 bukan suatu yang mustahil."
Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai Indonesia berpotensi kembali terjebak dalam kubangan krisis ekonomi. Mengingat, belum ada perbaikan indikator ekonomi hingga akhir Agustus lalu.
"Risiko Indonesia akan kembali terjebak pada krisis ekonomi seperti 1998 bukan suatu yang mustahil," ujar Direktur Eksekutif Indef Enny Sri Hartati saat konferensi pers "Jurus Memitigasi Potensi Krisis Ekonomi" Jakarta, Rabu (2/9).
-
Bagaimana kondisi ekonomi Indonesia di era Soekarno? Dalam buku berjudul 'Jakarta 1950-1970', seorang dokter bernama Firman Lubis mengutarakan kondisi ekonomi Indonesia saat itu amat kacau. "Inflasi melangit dan menyebabkan nilai rupiah merosot tajam dalam waktu yang relatif singkat. Sebagai gambaran, ongkos naik bus umum yang pada tahun 1962 masih Rp1 berubah menjadi Rp1000 pada tahun 65,"
-
Kenapa krisis moral menjadi masalah di Indonesia? Krisis moral tengah masif terjadi di tengah masyarakat. Apa yang menjadi penyebab dan bagaimana dampaknya?
-
Bagaimana responden menilai kondisi ekonomi nasional saat ini? Ini ditandai dengan 26,0 persen masyarakat yang menilai ekonomi nasional saat ini buruk. Angka ini seimbang dengan 26,0 persen masyarakat yang mengatakan ekonomi baik. Umumnya ekonomi nasional dinilai sedang, yakni sebesar 42,4 persen, akan tetapi lebih banyak yang menilai sangat buruk daripada yang sangat baik. Dengan persentase 3,5 persen sangat buruk. Lalu hanya 1,4 persen masyarakat yang menilai kondisi ekonomi nasional sangat baik.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Apa yang terjadi pada nilai tukar rupiah ketika Indonesia mengalami hiperinflasi di tahun 1963-1965? Di tahun 1963 hingga Soekarno lengser sebagai Presiden tahun 1965, Indonesia mengalami hiperinflasi sebesar 635 persen dengan nilai tukar rupiah saat itu berkisar Rp11 per USD1.
-
Apa penyebab utama devaluasi mata uang Indonesia? Dalam tujuh tahun terakhir, mata uang Indonesia belum mengalami perbaikan yang berarti. Faktor-faktor yang menyebabkan devaluasi mata uang Indonesai di antaranya adalah berkurangnya cadangan devisa. Mengingat Indonesia sangat bergantung pada pasar ekspor, jatuhnya harga komoditas telah semakin menurunkan nilai mata uangnya.
Adapun indikator ekonomi yang dimaksud adalah rupiah masih terus melemah, arus modal asing mengalir keluar, harga kebutuhan pokok meningkat, dan pemutusan hubungan kerja sekitar 100 juta pekerja.
Di sisi lain, menurut Enny, pemerintah masih mengatakan fundamental perekonomian Indonesia dalam kondisi kuat dan stabil.
"Harus ada sense of crisis dari semua pemangku kepentingan dalam jangka pendek," jelas dia.
Seharusnya, kata Enny, pemerintah segera membuat kebijakan konkret, cepat, dan tepat untuk memitigasi potensi resiko krisis. Semisal, memulihkan daya beli masyarakat, mengefektifkan stimulus fiskal, stabilitas moneter, dan mendorong sektor riil.