Ekonomi belum bergairah, perbankan ramai-ramai pangkas target kredit
Rata-rata memangkas target kredit dari sebelumnya 15-17 persen menjadi 13-15 persen.
Perlambatan ekonomi nasional diyakini bakal berdampak langsung ke kinerja sektor perbankan. Dari pengakuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), beberapa bank telah mengajukan revisi rencana bisnis bank (RBB) untuk 2015.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad mengatakan, dari 118 bank yang beroperasi di Indonesia, 108 bank telah mengajukan RBB. Dalam revisi yang diajukan perbankan, rata-rata memangkas target kredit dari sebelumnya 15-17 persen menjadi 13-15 persen.
-
Bagaimana OJK mendorong pengembangan perbankan syariah? Berbagai kebijakan dikeluarkan OJK untuk mendorong pengembangan perbankan syariah bersama stakeholders terkait beberapa inisiatif seperti: Mulai dari perbaikan struktur industri perbankan syariah yang dilakukan melalui konsolidasi maupun spin-off unit usaha syariah (UUS). Lalu penguatan karakteristik perbankan syariah yang dapat lebih menonjolkan inovasi model bisnis yang lebih rasional, serta pendekatan kepada nasabah yang lebih humanis; Pengembangan produk yang unik dan menonjolkan kekhasan bank Syariah, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat untuk meningkatkan competitiveness perbankan syariah. Lalu, peningkatan peran bank syariah sebagai katalisator ekosistem ekonomi syariah agar segala aktivitas ekonomi syariah, termasuk industri halal agar dapat dilayani dengan optimal oleh perbankan syariah; dan Kelima, peningkatan peran bank syariah pada dampak sosial melalui optimalisasi instrumen keuangan sosial Islam untuk meningkatkan social value bank syariah.
-
Apa yang ingin dicapai OJK dari pengembangan perbankan syariah? Bank syariah saat ini sedang kita coba arahkan untuk memberikan alternatif produkproduk perbankan syariah yang bukan merupakan bayangan dari produk-produk yang sudah ada di perbankan konvensional,” kata Dian.
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kenapa OJK mengupayakan perluasan akses keuangan di Jawa Tengah? Otoritas Jasa Keuangan bersama seluruh pemangku kepentingan terus memperluas akses keuangan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah.
-
Kenapa OJK terus berupaya mengembangkan industri perbankan syariah? OJK terus berupaya mengembangkan industri perbankan syariah dengan memanfaatkan keunikan dan kekhasannya yang memiliki keunggulan dibanding produk bank konvensional. Keunggulan itu perlu dimaksimalkan agar perbankan syariah dapat memberikan dampak positif pada masyarakat dan perekonomian nasional.
-
Kenapa OJK mengimbau masyarakat waspada terhadap penipuan keuangan? Masyarakat Indonesia diimbau agar selalu waspada terhadap modus penipuan layanan di sektor jasa keuangan. Pasalnya sudah terjadi penipuan yang merugikan banyak korban.
"Dengan batas tengah di 14 persen," ujar Muliaman di kantor OJK, Jakarta Pusat, Jumat (24/7).
Dia menuturkan, revisi target kredit banyak dilakukan bank yang berada di kelompok BUKU III. Rata-rata memangkas pertumbuhan kredit 2,7 persen. Meski begitu Muliaman mengharapkan target kredit masih bisa tercapai.
"Kami sangat berharap di tengah optimisme yang berkembang di Semester II 2015 ini bisa dicapai," tutupnya.
(mdk/noe)