Ekonomi Indonesia 2022 Diproyeksi Tumbuh 5,27 Persen
Ekonom Bank Mandiri, Faisal Rachman memperkirakan ekonomi Indonesia di tahun 2022 akan tumbuh 5,27 persen (yoy). Angka ini lebih tinggi dari capaian di tahun 2021 yang hanya tumbuh 3,69 persen (yoy).
Ekonom Bank Mandiri, Faisal Rachman memperkirakan ekonomi Indonesia di tahun 2022 akan tumbuh 5,27 persen (yoy). Angka ini lebih tinggi dari capaian di tahun 2021 yang hanya tumbuh 3,69 persen (yoy).
"Untuk setahun penuh 2022, kami memperkirakan PDB akan meningkat sebesar 5,27 persen, terutama meningkat dari 3,69 persen pada tahun 2021," kata Faisal dalam keterangan resminya, Jakarta, Senin (6/2).
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Kapan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,17 persen secara tahunan? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kapan inflasi terjadi? Inflasi terjadi ketika harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan yang terus-menerus dalam suatu periode waktu tertentu hingga mengurangi daya beli uang.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
Faisal menjelaskan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2022 hanya akan tumbuh 4,90 persen (yoy), lebih rendah dari pertumbuhan di kuartal III yakni 5,72 persen. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh base effect yang tinggi dari pertumbuhan kuartal IV-2021.
Kala itu kondisi ekonomi mulai bangkit seiring adanya pelonggaran kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dari wabah virus corona varian delta. Selain itu, di kuartal akhir tahun 2022 juga terjadi lonjakan inflasi menyusul pasca kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
Secara triwulanan, Produk Domestik Bruto (PDB) di kuartal IV-2022 diperkirakan tumbuh lebih lambat sebesar 0,28 persen (qoq) dari 1,81 persen (qoq) di kuartal sebelumnya. Melemahnya pertumbuhan di kuartal IV ini disebabkan menurunkannya pertumbuhan konsumsi rumah tangga hingga dibawah 5 persen.
"Kami memperkirakan pertumbuhan konsumsi rumah tangga turun hingga di bawah 5 persen (yoy) karena inflasi yang tinggi memukul pengeluaran sampai tingkat tertentu, membayangi dampak positif dari Natal dan Tahun Baru liburan," kata dia.
Selain itu, Bank Mandiri juga memperkirakan pertumbuhan ekspor bersih akan melemah karena melemahnya permintaan eksternal. Hal ini pun tidak terlepas dari tingginya inflasi global dan suku bunga kebijakan.
Sementara itu, pertumbuhan belanja pemerintah terlihat membaik, mengikuti pola belanja publik yang meningkat setiap triwulan terakhir, serta berbagai kebijakan untuk menjaga daya beli masyarakat dan meredam inflasi, termasuk subsidi. Pertumbuhan PMTB diperkirakan akan relatif datar karena pertumbuhan investasi bangunan & struktur masih tertahan.
Baca juga:
Reformasi Perpajakan Salah Satu Penopang Tumbuhnya Ekonomi Indonesia
Sri Mulyani: Selama 50 Tahun, Hanya 20 Negara yang Keluar dari Middle Income
Menko Luhut: Indonesia Jadi Panutan Negara Berkembang
Presiden Jokowi Ingatkan Masyarakat Waspada Meski Tekanan Ekonomi Global Mereda
Jokowi Bersyukur Ekonomi Global di 2023 Tak Jadi Suram: Kita Harus Optimis
Pelonggaran Kebijakan Zero Covid-19 China Bantu Ekonomi Global Tak Jadi Suram