ESDM ungkap kelemahan skema subsidi langsung penjualan elpiji 3 Kg
Sistem perbankan Indonesia tidak mendukung penerapan subsidi langsung ke rakyat miskin.
Pemerintah tengah mengkaji empat skema penyaluran subsidi gas elpiji 3 kilogram (Kg) kepada masyarakat berpenghasilan rendah. Skema tersebut adalah subsidi tertutup menggunakan kartu, subsidi langsung, metode sidik jari (finger print), dan pembelian elpiji lewat telepon seluler (ponsel).
Untuk penerapan subsidi langsung, pemerintah melihat atau mencontek mekanisme yang berlaku di India.
-
Mengapa Pabrik Es Krim Mataram dibeli oleh Perusahaan Es Krim Petodjo? Pada 22 Maret 1932, Bataviaasch Courant memberitakan bahwa Perusahaan Es Krim Petodjo telah membeli Pabrik Es Krim Mataram dengan biaya 29.600 gulden.
-
Apa yang dijual Epy Kusnandar di warungnya? Warung bernama Warung Sambal Dadak ini berlokasi di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, dan menawarkan pengalaman kuliner unik dengan buka dari jam 3 pagi.
-
Dimana produk PT ERELA dijual? Saat ini, PT ERELA telah fokus pada penjualan online melalui berbagai platform e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak, Lazada, JD.ID, dan BliBli dengan toko online bernama Erelastore.
-
Kapan harga emas Antam naik? Harga emas Antam mengalami kenaikan sebesar Rp5.000 per gram pada Jumat (5/7/2024) pagi.
-
Apa yang PT ERELA produksi? PT ERELA memproduksi berbagai macam sediaan obat seperti kapsul, tablet, kaplet, sirup, salep kulit, tetes telinga, tetes hidung, dan tetes mata, yang mengikuti kebutuhan pasar.
-
Apa komoditas yang menjadi 'emas' di perdagangan Tapanuli, Sumatera Utara? Perdagangan kapur barus di Tapanuli, Sumatera Utara sudah berlangsung sejak abad ke-2 Masehi dan menjadi salah satu komoditi penting atau 'emas'.
"Metode ini masih kami bahas. Kalau subsidi langsung, (subsidinya) dikasih kepada mereka lewat rekening bank atau cash (tunai)," kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Wiratmaja Puja, di Graha Migas, Kuningan, Jakarta, Jumat (29/1) malam.
Dalam skema ini, setiap kepala keluarga penerima subsidi nantinya akan dibuatkan rekening bank oleh pemerintah untuk kemudian pemerintah melakukan transfer sejumlah uang untuk kebutuhan pembelian elpiji bersubsidi.
Dana transfer itu, lanjut Wiratmaja, bisa digunakan secara maksimal oleh penerima subsidi hingga saldo di rekening tersebut Rp 0 (nol).
Namun demikian, skema subsidi langsung via rekening bank dirasa sulit diterapkan di Indonesia. Sebab, sistem perbankan di Indonesia menganut skema biaya administrasi atau jumlah saldo minimum.
"Kalau buka rekening di kita (di Indonesia), harus bayar, (harus) ada uangnya. Enggak kaya di India yang pemerintahnya menetapkan bahwa masyarakat miskin boleh membuka rekening saldonya nol. Kalau di kita kan tidak bisa. Harus ada isinya. Nah, masyarakat miskin kan boro-boro (ada isinya). (Saldo) Rp 50 ribu saja dari mana," ungkapnya.
Selain itu, kelemahan mekanisme subsidi langsung juga akan membuat inflasi membengkak. Masyarakat penerima subsidi harus membeli elpiji 3 Kg dengan harga keekonomian.
"Kalau mereka membeli harga keekonomian, artinya inflasinya juga akan naik, kan? Makanya kami lebih cenderung menggunakan yang kartu (subsidi tertutup)" tutupnya.
(mdk/idr)