ESDM: Walaupun ganti pimpinan, 35.000 MW jalan terus
Rencana tersebut merupakan salah satu program kerja pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla dalam lima tahun kepemimpinannya.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan program 35.000 megawatt (MW) tetap berjalan, meskipun mantan Sudirman Said telah dicopot Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, rencana tersebut merupakan salah satu program kerja pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla dalam lima tahun kepemimpinannya.
"35.000 MW itu, program nasional enggak berubah-ubah, ya tetap disitu, di 35.000 MW tidak akan direvisi. Walaupun ganti pimpinan, tetap kita jalan terus. Kalau dari sisi pantauan kami ke dalam rangka menyiapkan rencana umum penyediaan tenaga listrik," ujar Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM dalam diskusi Energi Kita yang digagas RRI, merdeka.com, IJTI dan IKN di Hall Dewan Pers, Jakarta, Minggu (7/8).
-
Mengapa Indonesia memprioritaskan pengembangan ekosistem Kendaraan Listrik (EV)? Pemerintah telah memprioritaskan pengembangan ekosistem Kendaraan Listrik (EV) dengan target 13 juta sepeda motor listrik dan 2 juta mobil listrik pada 2030.
-
Apa yang sedang digerakkan MIND ID dalam rangka mendukung industri kendaraan listrik di Indonesia? Kehadiran IBC tersebut menjadi salah satu upaya MIND ID dalam menyokong perkembangan industri kendaraan listrik baik di tataran lokal maupun global.
-
Bagaimana Pertamina mengatasi tantangan trilema energi dalam industri energi di Indonesia? Trilema energi dihadapi dengan mengoptimalkan sumber daya Pertamina Group, sekaligus memperkuat kolaborasi dengan berbagai mitra dari sektor swasta, pemerintah, termasuk dunia kampus.
-
Bagaimana cara mencapai target pertumbuhan ekonomi yang dibutuhkan untuk mewujudkan Indonesia Emas? Untuk mencapai pertumbuhan itu, maka hilirisasi sebagai dongkrak yang efektif. Bahlil juga menuturkan, pemerintah sudah membuat desain besar di berbagai sektor untuk hilirisasi. Di antaranya, minyak dan gas, mineral dan batubara, perkebunan, perikanan, kehutanan, dan pertanian.
-
Apa peran utama Pertamina dalam membangun ketahanan energi di Indonesia? Pertamina berperan dalam menjaga ketahanan energi nasional sekaligus menjadi pemimpin dalam transisi energi, guna mendukung pencapaian target net zero emission (NZE) Indonesia.
-
Bagaimana PLN dan ACWA Power akan membangun proyek ini? Kesepakatan ketiga perusahaan ini akan berlangsung pada business matching di flagship event KTT ASEAN ke-43 yaitu ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) yang berlangsung pada 5 - 6 September 2023. Kerja sama ini juga menjadi bukti hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan Arab Saudi.
Menurut Jarman, Presiden Jokowi tidak akan membiarkan menteri manapun merubah program tersebut. Untuk itu, pemerintah berkomitmen mengejar realisasi target tersebut.
"Ini kan cita-cita Presiden Jokowi," katanya.
Sementara itu, Wakil Ketu Komisi VII DPR RI Satya Widya Yudha khawatir program 35.000 MW tersebut terhambat masalah pembebasan lahan. Padahal, Presiden Jokowi sangat mengharapkan akan terselesaikannya program ini dalam jangka lima tahun.
"Program ini diharapkan akan selesai dalam waktu lima tahun, hal tersebut dikarenakan anggapan laju perekonomian di Indonesia akan meningkat sekitar 6-7 persen. Namun, ternyata laju perekonomian di Indonesia melambat," kata Satya.
Laporan: Aisyah
Baca juga:
Menteri Tahar cari formula harga energi primer pembangkit listrik
Pengusaha: Proyek 35.000 MW tak secepat harapan Presiden Jokowi
PLN operasikan pembangkit kedua program 35.000 MW di Lombok
Bos PLN menolak cap pembangkang dari Menteri Sudirman
Atasi krisis listrik, Kalteng butuh dana Rp 2 T hingga 2021
Bos PLN akui cari keuntungan biar bisa bangun proyek 35.000 MW
Jokowi: Proyek 35 ribu MW untuk daerah yang kekurangan listrik