Faisal Basri beberkan amburadulnya pengelolaan BUMN saat ini
Selain itu, sejumlah BUMN menurut Faisal juga menjauh dari misinya. Makin banyak BUMN merambah bisnis yang bukan bisnis intinya. Misalnya, PT Adhi Karya dan PT Pegadaian yang kini merambah bisnis hotel.
Ekonom, Faisal Basri mengkritik pengelolaan perusahaan BUMN saat ini. Menurutnya, banyak yang telah menyimpang dan tidak sesuai dengan tujuan UUD. Salah satu contohnya adalah banyaknya anak dan cucu perusahaan BUMN sehingga membuat perusahaan tidak fokus.
"Sekarang saatnya menata ulang BUMN, anak cucunya sudah engak tahu lagi berapa banyak, kita harus menata ulang," ucap Faisal dalam acara diskusi di Jakarta, Kamis (8/6).
-
Kapan Faisal Basri meninggal? Namun takdir berkata lain, Ramdan mengaku kalau sekira pukul 04.30 WIB atau waktu Subuh tadi, Faisal telah menghembuskan nafas terakhirnya, setelah melalui masa kritis pada dua hari lalu.
-
Di mana Faisal Basri dimakamkan? Sebagai informasi, nantinya pemakaman almarhum Faisal Basri akan dilakukan sekitar Ba’da Ashar dari Masjid Az Zahra, Gudang Peluru, Tebet, Jakarta Selatan.
-
Apa tugas utama Kementerian BUMN? Kementerian BUMN Bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badan usaha milik negara
-
Kapan Faisal Basri wafat? Diketahui, almarhum wafat pada pagi dini hari, 5 September 2024, pukul 03.50 WIB di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta.
-
Apa usia Bumi? Dilaporkan ScienceFocus, Jumat (7/7), faktanya Bumi telah berusia 4,54 miliar tahun.
-
Apa yang dilakukan Mahfud MD bersama Faisal Basri? Momen terakhirnya bersama almarhum adalah saat dirinya masih menjabat sebagai menko polhukam. Kala itu, Faisal Basri turut terlibat dalam tim ahli dari Satgas Anti Pencucian uang yang dibentuk pemerintah.
Faisal mengatakan, BUMN saat ini diperlakukan dengan sangat luar biasa. Mereka bisa memonopoli rakyat. "Contoh kalau Anda masuk tol mau bayar pakai GTO harus pakai bank negara, ini kan hak warga dan diskriminasi negara."
Selain itu, sejumlah BUMN menurut Faisal juga menjauh dari misinya. Makin banyak BUMN merambah bisnis yang bukan bisnis intinya. Misalnya, PT Adhi Karya dan PT Pegadaian yang kini merambah bisnis hotel.
"Mau yang lebih aneh lagi Perum Bulog mengakuisisi PT Gendhis Multi Manis yang merupakan swasta murni terlilit utang Rp 1 triliun. Salah satu yang dapat itu orang Gerindra yang jadi komisarisnya," katanya.
Faisal menyarankan agar pemerintah kembali memetakan BUMN dan berkontribusi kepada negara dan masyarakat.
"Jadi bagaimana menata BUMN ini kita harus petakan dulu, lihat ada manfaat sosialnya engak? Kalau tidak tutup."
Baca juga:
Hingga Mei 2017, PT PP raih kontrak baru senilai Rp 12,6 triliun
PGN gandeng Jasa Tirta II bangun infrastruktur gas bumi
Senegal kepincut kapal, pesawat dan tanker buatan anak negeri
2019, PLN optimis 98 persen desa di Sumatera dialiri listrik
Ekspansi kredit, BNI terbitkan obligasi Rp 10 triliun