Fakta di balik mulai beroperasinya proyek tol laut andalan Jokowi
Infrastruktur ini dinilai dapat menjaga stabilitas harga barang kebutuhan pokok.
Pemerintah saat ini tengah getol membangun infrastruktur. Infrastruktur Indonesia masih jauh tertinggal dibanding negara-negara-negara berkembang lainnya seperti Malaysia.
Mulai dari infrastruktur darat hingga infrastruktur laut mulai dikerjakan tahun ini. Komitmen pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla dalam pembangunan infrastruktur tak bisa diragukan.
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan 'kapal es' itu ditemukan? Tanggal dalam video tersebut menyebutkan bahwa itu ditemukan pada 7 Agustus 2020.
-
Kapan bangkai kapal SS Tobol ditemukan? Sebuah kapal tua bekas Perang Dunia 1 ditemukan di lepas pantai timur laut Skotlandia pada Agustus 2024.
-
Apa yang ditemukan penyelam di bawah laut? Sisa-sisa kota ini ditemukan penyelam di bawah laut.
Terbukti, anggaran infrastruktur dalam APBN 2016 mencapai Rp 313,5 triliun. Angka ini naik dibanding tahun lalu sebesar Rp 290,3 triliun. Anggaran infrastruktur merupakan anggaran ketiga terbesar dalam APBN 2016.
Salah satu infrastruktur yang digenjot adalah tol laut. Negara kepulauan seperti Indonesia sangat membutuhkan tol laut. Infrastruktur ini dinilai dapat menjaga stabilitas harga barang kebutuhan pokok.
Bahkan, tol laut dapat mengurangi harga barang di daerah-daerah terpencil. Program ini menjadi andalan pemerintah dalam sistem logistik nasional.
Tol laut ini juga menjawab keluhan pelaku usaha dalam biaya logistik.
Ini fakta-fakta dibalik proyek tol laut andalan Jokowi sepert dirangkum merdeka.com:
Ongkos logistik turun 7 persen
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Luhut Pandjaitan mengatakan, pemerintah terus mendorong infrastruktur tol laut. Kehadiran tol laut diyakini dapat menekan ongkos logistik menjadi hanya 7 persen dalam lima tahun.
Menurutnya, tingginya biaya logistik di Indonesia menjadi perhatian khusus Presiden Joko Widodo. Di mana biaya logistik saat ini berada di kisaran 14 persen.
"Cost of transportation di Indonesia itu sangat tinggi, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain. Hingga 14 sekian persen. Sedangkan, di Jepang misalnya, hanya sekitar 4 persen," papar Menko Luhut di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (16/9).
Luhut mengatakan, pembangunan infrastruktur tol laut diiringi dengan perbaikan transportasi darat, akan efektif menekan biaya transportasi secara signifikan.
Tingginya biaya logistik menjadi momok masyarakat. Pasalnya, mahalnya biaya distribusi membuat harga barang dan jasa turut melejit.
"Dengan memperbaiki jalan tol darat, jalur kereta api, juga sea toll tadi kita berharap dalam 5 tahun ke depan cost of transportation kita bisa turun dari 14 sekian persen tadi ke kisaran 7 persen dan itu dampaknya sangat besar kepada harga-harga bahan pangan kita," tutup Luhut.
Harga barang turun 30 persen
Menteri Perdagangan Thomas Lembong mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen terus memperkuat pasar dalam negeri. Salah satunya dengan menjaga stabilitas harga barang kebutuhan pokok dan barang penting melalui angkutan kapal barang berjadwal yang hari ini diluncurkan.
Program ini mencakup distribusi barang lewat laut hingga daerah terpencil di Indonesia bagian Timur.
"Analisa untuk program ini diharapkan harga distribusi barang di daerah terpencil bisa turun 30 persen," ujarnya di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (4/11).
Menurutnya, selama ini terjadi disparitas harga sangat tinggi antara barang di Indonesia bagian Barat dengan di Timur. "Biaya logistik Indonesia selama ini di atas negara tetangga. Dengan ada moda transportasi kapal yang disubsidi, maka ini merupakan terobosan luar biasa karena bisa menurunkan barang di (daerah) ujung," jelas dia.
Mendag Lembong menambahkan, pada peluncuran perdana Tol Laut ini, Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan distributor dari wilayah Biak, Serui, Nabire, Manokwari, Tual, Fakfak dan Kaimana.Â
Dari Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta 41 kontainer dan dari Tanjung Perak ( Surabaya) ada 36 kontainer yang memuat barang kebutuhan pokok dan barang penting, antara lain gula, beras, tepung terigu, minyak goreng, telur, bawang, besi baja, serta tripleks dan semen untuk dikirim.
Menteri Lembong berpesan kepada operator kapal yakni PT Pelni (Persero) untuk melayani masyarakat dan pengguna jasa dengan baik.
"Mohon nasabah dilayani dengan sebaik-baiknya. Ini bagian revolusi mental karena nasabah dan masyarakat dilayani dengan baik agar arus barang bisa berjalan dengan baik," ungkapnya.
Subsidi Pelni Rp 30 M
PT Pelni (Persero) ditunjuk oleh Kementerian Perhubungan sebagai pelaksana penyelenggaraan kewajiban pelayanan publik untuk angkutan barang dalam rangka pelaksanaan program tol laut 2015. Sebagai tahap awal sosialisasi Program Tol Laut, Pelni akan menyediakan tiga angkutan kapal barang Tol Laut dari kebutuhan enam angkutan kapal barang.
Direktur Utama Pelni Elfien Guntoro mengatakan perseroan akan menerima public service obligation (PSO) dari pemerintah dengan nilai Rp 30 miliar untuk operasional kapal Tol Laut di sisa tahun ini.
"Penggunaan anggaran PSO Tol Laut ini terpisah dari PSO angkutan penumpang yang rutin diterima Pelni. Untuk itu kami siap mengangkut barang-barang kebutuhan pokok ke wilayah yang telah ditetapkan pemerintah," jelas dia di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (4/11).
Elfien menambahkan penunjukan Pelni sebagai operator Program Tol Laut ini menegaskan peran dalam menghubungkan Nusantara dan menyatukan Indonesia. Penunjukan ini sesuai Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor AL.108/4/12/DJPL-15 Tentang Jaringan Trayek dan Kapal Barang Dalam Rangka Tol Laut Tanggal 13 Agustus 2015.Â
"Kami sudah menyiapkan sumber daya manusia yang profesional dan moda angkutan barang yang prima," ujarnya.
Tiga angkutan kapal barang Tol Laut, antara lain:Â
1. KM Caraka Jaya Niaga 111-32 akan menempuh rute sejauh 3668 mile dengan rule Tanjung Perak (pangkalan distribusi), Tual, Fak Fak, Kaimana, Timika, Kaimana, Fak Fak, Tuat dan kembali ke Tanjung Perak.Â
2. KM Caraka Jaya 111-22, rute tempuh 5222 mile, dengan rute Tanjung Priok, Bi'ak, Serui, Nabire, Wasior, Manokwari, Wasior, Nabire, Semi, Biak, dan kembali ke Tanjung Priok.Â
3. KM Caraka Jaya 111-4 dengan rute tempuh 1696 mile akan melalui Tanjung Priok, Kijang & Natuna, Kijang dan kembali ke Tanjung Priok.Â
Sebagai informasi, pada 2015 ini, telah ditetapkan 6 (enam) trayek yang diatur dalam Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor AL.108/6/2/DJPL-15 tentang Jaringan Trayek Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik untuk Angkutan Barang Dalam Rangka Pelaksanaan Tol Laut Tahun Anggaran 2015.Â
Besaran dana PSO yang akan diterima Pelni awalnya sebesar Rp 257 miliar dengan 6 unit kapal. Namun, karena waktu pelaksanaan tahun ini yang hanya tersisa dua bulan, maka Pelni hanya menerima PSO Rp 30 miliar dan mengoperasikan tiga kapal untuk tiga trayek.
Bisnis transportasi laut USD 20 M
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bakal mendorong pengembangan industri perkapalan nasional. Ini lantaran dinilai memiliki multiplier effect, yakni, mampu menggerakkan sektor industri lainnya dan berpotensi besar menciptakan lapangan kerja.
"Potensi industri perkapalan sangat besar. Kebutuhan kapal bukan hanya untuk kapal barang, tapi juga kapal penumpang, ferry, kapal nelayan dan lain-lain. Oleh karena itu, kita mengundang investor untuk mengisi kebutuhan tersebut, " jelas Kepala BKPM Franky Sibarani, Jakarta, Selasa (26/5).
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyebut potensi bisnis transportasi laut di Indonesia mencapai USD 20 miliar. Ini belum termasuk potensi ekonomi laut Indonesia yang mencapai USD 171 miliar.
Sementara itu, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mencatat industri galangan kapal hanya mampu memenuhi 30 persen dari kebutuhan kapal yang mencapai 1.000 unit per tahun.
Kebutuhan itu mencakup kapal angkutan barang, kapal penumpang, kapal penangkap ikan, kapal patroli, kapal navigasi, dan kapal pesiar.
Adapun, Jumlah docking kapal saat ini baru sekitar 250 unit yang terkonsentrasi di dua pulau, Jawa dan Batam.
Direktur PT Daya Radar Utama Agus Gunawan mendukung langkah BKPM mengembangkan industri perkapalan nasional.
"Potensi penyerapan tenaga kerja sektor ini cukup besar. Perusahaan kami saja, dengan luas 6 hektar dapat menyerap hingga 800 tenaga kerja. Jumlah tersebut masih dapat dikembangkan seiring besarnya potensi industri perkapalan," jelas dia.
Kapal tol laut seperti busway
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengaku optimistis perbedaan harga antara wilayah Indonesia bagian Barat dan Timur bisa hilang. Ini dikarenakan diluncurkannya angkutan kapal barang berjadwal perdana dalam program Tol Laut, yang digagas oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).Â
Keoptimisan Menteri Jonan berangkat dari penerapan aturan bahwa kapal tetap akan jalan walau tak ada barang yang diangkut. Bahkan, dirinya menyakini operator kapal tidak akan merugi meski berlayar tidak dalam posisi muatan penuh lantaran Pelni telah menerima subsidi atau Public Service Obligation (PSO) untuk menutup biaya operasional bila kapal sepi barang.
"Harga-harga barang di Indonesia bagian Timur nanti tidak jauh beda dengan daerah produksi (Indonesia bagian Barat). Ada angkutan atau tidak. Seperti busway, ada penumpang atau tidak, dia jalan," ujarnya di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (4/11).
Nantinya, kapal angkutan barang berjadwal yang diluncurkan Kemenhub akan melayani rute-rute non komersial yang jarang atau tidak dilayani kapal niaga komersial. Dengan adanya angkutan kapal berjadwal, angkutan logistik di pulau kecil ataupun Indonesia Timur bisa diturunkan.Â
"Studi kami di daerah, pedagang di sana tidak tahu kapal datang atau pergi. Akibatnya, harga ditentukan oleh tinggi gelombang, ada kapal datang atau tidak. Ada 2 minggu datang 4 kapal, 2 minggu kemudian tidak ada kapal datang," jelas dia.
Menteri Jonan menambahkan, bila rute tol laut sudah mulai dilalui oleh kapal niaga komersial swasta secara berjadwal, Kemenhub akan memindahkan trayek subsidi ke trayek lain yang masih belum terlayani angkutan kapal terjadwal.
"Rute melayani daerah yang tidak ada kapal swasta atau kapal swasta terjadwal. Kalau kapal swasta sudah bisa berlayar terjadwal, maka kapal akan diarahkan ke daerah lain," ungkapnya.
Untuk itu, setiap akhir tahun, Kemenhub akan melakukan evaluasi terhadap tingkat kepuasan konsumen pengguna jasa kapal tol laut. "Kami akan survei kalau berjalan 1 tahun. Kami akan nilai customer satisfaction, jalan atau tidak. Tolong Pelni karena dapat penunjukan, mudah-mudahan penugasan bisa dijalankan," tutup dia.
(mdk/sau)