Fakta-Fakta Tol Cipularang, Diresmikan SBY Hingga Masuk Daftar Rawan Kecelakaan
Dirangkum berbagai sumber, operasional Tol Cipularang diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 12 Juli 2005.
Tol Cipularang, atau Cikampek-Purwakarta-Padalarang kembali memakan korban. Terbaru, sebanyak 19 kendaraan rusak parah hingga bertumpuk usai terlibat kecelakaan beruntun di Tol Cipularang KM 92 pada Senin (11/11) sore.
Kapolres Purwakarta, AKBP Lilik Ardiansyah menyebut, jumlah korban sejauh ini 23 orang. Rinciannya 1 korban dalam kondisi meninggal dunia.
- Fakta-Fakta Bendungan Lausimeme yang Habiskan Anggaran Rp1,76 T, Diklaim Bisa Kurangi Banjir di Medan
- Penjelasan Istana Alasan Jokowi Tak Salami Jenderal Sepuh Try Soetrisno saat HUT TNI
- Fakta-Fakta Bendungan Temef Garapan Waskita Karya, Telan Biaya Rp2,7 Triliun dan Aliri Lahan 4.500 Hektare
- SBY akan Mencoblos di Pacitan, AHY di Cipete Jaksel
"Total korban 23 orang. Rinciannya, 1 meninggal dunia dan 22 luka-luka," kata dia dalam keterangan tertulis, Senin (11/11).
Lilik menyebut, korban luka saat ini sudah dilarikan ke rumah sakit guna mendapatkan perawatan medis. Ada dua rumah sakit yang menjadi tempat perawatan korban.
"Sebagian korban dibawa ke RS Abdul Rojak dan RS Siloam Purwakarta," ujarnya.
Hingga Senin malam, proses evakuasi korban maupun kendaraan masih berjalan. Saat ini, pihak kepolisian sedang melakukan pendataan terhadap para korban.
Namun demikian, berapa biaya pembangunan Tol Cipularang?
Dirangkum berbagai sumber, operasional Tol Cipularang diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 12 Juli 2005.
Adapun nilai investasi pembangunan tol yang dikenal mistis itu menghabiskan dana sekitar Rp1,6 triliun.
Masuk Daftar Rawan Kecelakaan
Jalan tol yang dikelola dikelola oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk ini memiliki panjang 54 kilometer (km). Tol Cipularang termasuk dalam daftar tol yang rawan kecelakaan, khususnya di sepanjang kilometer 90 sampai dengan kilometer 100.
Di sepanjang 10 kilometer tersebut, arus dari arah Jakarta mengalami tanjakan panjang dan arus sebaliknya mengalami turunan panjang. Kondisi ini diperparah setiap tanjakan panjang dan curam biasanya terdapat penambahan lajur untuk truk dan bus yang berjalan lambat.
Kondisi medan yang menantang ini menuntut pengemudi dan kendaraan harus dalam kondisi prima untuk melewati Tol Cipularang. Meski demikian, tak semua pengguna tol memahami pentingnya keselamatan di Tol Cipularang.
Kehadiran Tol Cipularang ini efektif memangkas jarak tempuh Jakarta-Bandung hanya membutuhkan waktu 1 jam 30 menit (jika tidak macet) dan dihitung dari Cawang. Sebelumnya, perjalanan Jakarta - Bandung memerlukan waktu hingga 6 jam.