FITRA sebut anak buah Dahlan hanya bebani uang negara
APBN terbebani dengan nilai pertambahan penyertaan modal ke BUMN sebesar Rp 154 triliun dalam kurun waktu 3 tahun.
Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) mengkritik keras kinerja perusahaan-perusahaan negara yang selama ini dinilai tidak memberikan kontribusi besar pada negara, malah membebani karena terus disuntik anggaran negara.
Sekjen FITRA Yenny Sucipto memaparkan, nilai penyertaan modal negara untuk perusahaan BUMN mencapai Rp 523,3 triliun di 2010. Nilai ini melonjak menjadi Rp 677,3 triliun pada Desember 2012. Nilainya hampir separuh dari total APBN.
-
Di mana Badr Dahlan ditahan? Jadi Mimpi Buruk Dahlan ditahan di wilayah Khan Younis bersama sejumlah warga Palestina tak berdosa lainnya.
-
Kapan Masjid Istiqlal diresmikan? Pembangunan Masjid Istiqlal berlangsung selama 17 tahun sebelum akhirnya diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 22 Februari 1978, dengan pemasangan prasasti di area tangga pintu As-Salam.
-
Kapan Yusuf Ivander Damares lahir? Yusuf yang lahir melalui program bayi tabung ini telah tumbuh jadi remaja ganteng.
-
Kapan Sultan Iskandar Muda berkuasa? Ia berkuasa dari tahun 1607 sampai 1636.
-
Kapan KH Ahmad Dahlan dilahirkan? KH Ahmad Dahlan, yang lahir dengan nama Muhammad Darwis, dilahirkan pada 1 Agustus 1868 di Kampung Kauman, Yogyakarta.
-
Di mana Dahlan Djambek lahir? Pria yang lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat pada tahun 1925 ini merupakan putra dari ulama besar yang tersohor di Minangkabau yaitu Syekh Muhammad Djamil Djambek.
"Artinya ada pertambahan nilai penyertaan modal negara terhadap BUMN sebesar Rp 154 triliun dalam kurun waktu 3 tahun," ujar Yenny di Jakarta, Minggu (15/12).
Di sisi lain, peran BUMN dinilai tidak seimbang dibandingkan dengan kucuran modal dari anggaran negara. Dari data FITRA, dalam kurun waktu 2010-2012, setoran BUMN kepada APBN hanya mencapai Rp 89 triliun. Nilai ini setara dengan 24 persen dari total laba BUMN sebesar Rp 358,4 triliun dalam kurun waktu 3 tahun.
Dengan komposisi kucuran dana negara untuk BUMN sebesar Rp 154 triliun dan setoran BUMN ke negara hanya Rp 89 triliun, Yenny menyebut ada jarak yang jauh antara peran dan suntikan modal. Besarnya Rp 65 triliun.
"Artinya BUMN tidak pernah memberikan kontribusi apapun terhadap APBN, sebaliknya APBN terbebani dengan nilai pertambahan penyertaan modal," tegasnya.
FITRA memaparkan, persentase kepemilikan saham negara yang di atas 51 persen total nilai saham sebesar Rp 677,4 triliun per 31 desember 2012 dengan rincian 30 sektor terdiri dari 141 BUMN sebesar Rp 656,7 triliun dan 5 BUMN di bawah pembinaan Kementerian Keuangan sebesar Rp 20,7 triliun.
(mdk/noe)