Gaji di bawah Rp 4 juta/bulan, rakyat tak mampu cicil rumah susun
Masyarakat berpenghasilan rendah sulit untuk mencicil rumah susun.
Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah mengeluhkan pembangunan rumah susun di daerah. Pengembang kesulitan membangun rumah susun karena harga jualnya yang tidak sesuai dengan kemampuan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
"Saat ini upah minimum Provinsi Jawa Tengah sekitar Rp 1,4 juta/bulan, dengan penghasilan tersebut sulit bagi MBR untuk membayar cicilan setiap bulan," kata Ketua REI Jateng MR Prijanto seperti dilansir Antara Semarang, Selasa (22/9).
-
Di mana rumah tersebut berada? Sebuah rumah di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, terbilang unik dan berbeda. Bangunan tempat tinggal itu berdiri di samping tempat pemakaman umum (TPU) Sirnaraga di wilayah tersebut.
-
Apa yang ditemukan di dalam rumah tersebut? Tim penyelamat terkejut saat berhasil menggali dan mengumpulkan total 92 ular dalam dua kunjungan berbeda.
-
Kapan Jenderal Soedirman beristirahat di rumah tua tersebut? Suwardi mengatakan kalau bangunan itu punya nilai sejarah yang tinggi. Salah satu momen bersejarah adalah saat rumah itu menjadi tempat istirahat Jenderal Soedirman saat bergerilya pada masa Agresi Militer Belanda.
-
Bagaimana penampilan rumah Ganjar Pranowo? Rumah itu terlihat memiliki halaman yang cukup hijau dan memiliki taman kecil di bagian depan. Menariknya, tak ada pagar tinggi di halaman depan rumahnya. Walaupun taman itu hanya berukuran kecil, namun rumah itu tetap tampak cantik.
-
Kenapa rumah Ganjar Pranowo dinilai sederhana? Banyak dari warganet yang menilai rumah itu sangat sederhana untuk ukuran mantan Gubernur. Berikut komentar warganet:“Rumahnya sederhana ya buat seukuran mantan gubernur. Sama dengan karakter Pak Ganjar yang sederhana, jauh sama rumah para selebritis,” tulis Al M***nti.
-
Apa yang menjadi ciri khas rumah Suzzanna di Semarang? Sesuatu yang mewah dan megah yang menjadi ciri khas rumah para kaum kaya pada masa lampau terlihat jelas melalui keberadaan banyak tiang raksasa di area luar.
Menurut dia, idealnya MBR yang menempati rumah susun milik berpenghasilan Rp 4 juta/bulan karena harga satu unit rumah susun milik sekitar Rp 200 juta.
Dengan gaji di bawah batas ideal tersebut, kalangan MBR di Jawa Tengah lebih memilih untuk membeli rumah sederhana tapak yang harganya di kisaran Rp 110 juta/unit.
"Itulah mengapa banyak pengembang di Jawa Tengah yang enggan membangun rumah susun milik, justru pengembang lebih memilih membangun hunian vertikal untuk kalangan menengah ke atas," katanya.
Sementara itu, jika pemerintah mengimbau para pengembang untuk mulai membangun rumah susun milik seharusnya ada kemudahan yang diperoleh para pengembang, salah satunya pembebasan pajak tanah untuk rumah susun milik.
"Hingga saat ini Kementerian Keuangan baru membebaskan pajak untuk tanah yang harganya Rp 4 juta/m2, harapan kami untuk tanah dengan harga Rp 7,2 juta/m2 juga dapat memperoleh pembebasan pajak," katanya.
Menurut dia, dengan adanya pembebasan pajak tersebut dapat menekan harga tanah mengingat harga tanah merupakan salah satu instrumen terbesar dari total harga rumah.
"Kalau memang usulan kami dapat direalisasikan saya kira para pengembang akan berhitung lagi untuk membangun rumah susun milik," tutupnya.
(mdk/idr)