Gandeng MES, OJK Gencarkan Literasi Inklusi Keuangan Para Santri
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) bersinergi untuk memberikan literasi dan edukasi kepada para santri terkait inklusi keuangan syariah maupun konvensional yang bertepatan pada hari santri nasional 22 Oktober 2022.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) bersinergi untuk memberikan literasi dan edukasi kepada para santri terkait inklusi keuangan syariah maupun konvensional yang bertepatan pada hari santri nasional 22 Oktober 2022.
Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Friderica Widyasari Dewi mengatakan, dengan adanya program tersebut para santri dapat menjadi pemimpin yang hebat untuk masa depan bangsa Indonesia.
-
Apa tujuan utama OJK dalam mengedukasi masyarakat tentang literasi keuangan? Literasi keuangan merupakan fondasi dasar dalam mewujudkan kesejahteraan finansial.
-
Dimana OJK mengadakan kegiatan edukasi literasi keuangan untuk guru dan pelaku UMKM? Upaya OJK tersebut diwujudkan dengan menggelar kegiatan “Edukasi Keuangan dalam Rangka Memperingati Hari Guru Nasional 2023” di Blora, Jawa Tengah, Selasa (5/12).
-
Kenapa OJK mengedukasi perempuan, guru, dan pelaku UMKM tentang literasi keuangan? Hal ini sejalan dengan Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) 2021-2025 dan Sasaran Prioritas Literasi dan Inklusi Keuangan Tahun 2023 yang menjadikan mereka sebagai sasaran strategis penerima program edukasi keuangan.
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana cara OJK memberikan edukasi tentang literasi keuangan kepada masyarakat? OJK terus melakukan berbagai program edukasi dalam rangka meningkatkan literasi keuangan masyarakat, baik dengan menyelenggarakan edukasi keuangan secara tatap mula (offline) dan daring (online) secara masif.
-
Bagaimana OJK mendorong penguatan governansi di sektor jasa keuangan? OJK telah meminta agar Industri Jasa Keuangan terus memperkuat governansi antara lain dengan penerapan manajemen risiko dan manajemen anti-fraud serta penyuapan.
"Pak Wapres (Ma'ruf Amin) juga pernah bilang pesantren merupakan garda depan untuk islam rahmatan lil alamin dan mampu mewujudkan kebermanfaatan bagi manusia," ujar Friderica, di Ponpes Al-Munawir, Yogyakarta, Sabtu (22/10).
Dia menjelaskan pada masa lalu santri berjuang untuk merdeka, namun saat ini peran tersebut untuk kemerdekaan berdayakan masyarakat dalam memberdayakan jasa keuangan syariah.
"Tidak hanya untuk adik-adik saja (para santri) tapi itu bisa bantu ke orang tuanya untuk membantu literasi, dan bantu cek pinjol-nya (pinjaman online) legal atau tidak. Harus lega dan bisa dibantu oleh OJK," terang dia.
OJK selalu melakukan edukasi dan literasi untuk tingkatkan literasi kepada masyarakat. Hingga saat ini sudah 38 persen masyarakat yang sudah mengenal literasi keuangannya. "Kalau inklusi itu, mereka pakai tapi tidak paham. Jadi itu kenapa lebih tinggi inklusi ketimbang literasinya," imbuhnya.
Menurut data dari OJK, pemahaman literasi konvensional sebesar 37,72 persen, sedangkan untuk syariah 8,93 persen. Untuk inklusi konvensional sebesar 75,28 persen an inklusi suriah 9,10 persen.
Dia pun berharap target di tahun 2024 literasi keuangan terhadap masyarakat yakni sebesar 90 persen.
"Besar harapan kami perayaan acara Hari Santri yang dirangkai dengan program bertajuk Sakinah (Santri Cakap Literasi Keuangan Syariah) yang berpusat di Bantul ini dapat memberikan manfaat sehingga pemahaman dan akses santri terhadap produk dan layanan jasa keuangan syariah semakin meningkat," jelasnya.
Baca juga:
OJK Ingin Santri Belajar soal Ekonomi Hijau, Kripto hingga Metaverse
Mengenal Literasi Keuangan yang Terus Didorong OJK untuk Ditingkatkan
Penjelasan soal Inklusi Keuangan, dari Fungsi Hingga Manfaatnya untuk Masyarakat
Data OJK: Program KEJAR Tembus 49,6 Juta Rekening, Setara Rp27,66 Triliun
Sri Mulyani Optimis Inklusi Keuangan RI Capai 90 persen Tahun 2024
Ini Pekerjaan Rumah Harus Diselesaikan Pelaku Industri Kripto Tanah Air