GBLS kembangkan kawasan Jembatan Selat Sunda
Sembari menunggu keputusan studi kelayakan JSS dari tim tujuh, mewakili pemerintah.
PT Graha Banten Lampung Sejahtera (GBLS) masih menunggu keputusan dari tim tujuh yang mewakili pemerintah terkait studi kelayakan Jembatan Selat Sunda (JSS). Sembari menunggu, konsorsium yang terdiri dari PT Bangun Graha, Pemprov Lampung dan Banten itu akan mengembangkan kawasan yang berada di kedua sisi megaproyek senilai Rp 200 triliun tersebut.
"Kita dari pemrakarsa menunggu guidance dari pemerintah. Kita kan enggak bisa bekerja sendiri, arahan pemerintah kan yang kita tunggu," ujar Direktur PT. GBLS, Winarjono di Jakarta Convention Center (JCC), jumat (15/11).
-
Di mana Jembatan Semanggi berada? Jembatan Semanggi dan Cita-cita Soekarno Angkat Jati Diri Negara Merujuk buku “Jakarta: Sejarah 400 Tahun” karya Susan Blackburn, dikatakan bahwa sebenarnya pembangunan Jakarta sudah mulai terasa sejak era kolonial.
-
Apa itu Jembatan Selokromo? Jembatan Selokromo yang berada di Desa Selokromo, Kecamatan Leksono, Kabupaten Wonosobo. Jembatan ini dibangun di atas Sungai Begaluh yang merupakan anak dari Sungai Serayu yang debit airnya lumayan besar.
-
Kapan Jembatan Semanggi dibangun? Merujuk esi.kemdikbud.go.id, jembatan ini pertama kali dibangun pada 1961 dan dipimpin oleh arsitek Ir. Soetami yang ketika itu menjabat sebagai menteri pekerjaan umum.
-
Apa dampak dari gelombang tinggi di Selat Sunda? Kondisi gelombang yang bisa mencapai 2,5 hingga 4 menter ini berbahaya bagi nelayan yang menggunakan alat tangkap.
-
Apa keunikan Jembatan Simanja? Hanya Selebar Satu Meter Mengutip Instagram @simalungunese, Sabtu (20/1), jembatan ini memiliki pemandangan yang eksotis di sekitarnya.Banyak yang menganggap bahwa jembatan ini sebagai salah satu yang terekstrem di Sumatera Utara bahkan Indonesia. Ini karena lebarnya yang hanya berkisar 1 sampai 1,5 meter dari sisi kiri dan kanan jembatan, dan langsung berbatasan dengan jurang.
-
Bagaimana dampak hujan deras terhadap Jembatan Seda Lor? Tingginya debit air membuat Jembatan Seda Lor, Lebakbarang, terputus dan terbawa arus banjir.
Dia berharap pemerintah segera memutuskan siapa yang akan menggarap studi kelayakan JSS. Dengan demikian, pembangunan fisik JSS bisa segera dilakukan.
Menurutnya, sudah ada investor asing yang ingin menanamkan modal di megaproyek tersebut. Bahkan, Japan Internasional Cooperation Agency (JICA) Jepang telah melakukan penjajakan dengan GBLS.
"Kuncinya tim tujuh. Pemrakasa oleh pihak swasta atau konsorsium bisa merangkul BUMN melakukan perjanjian kerjasama pemerintah yang diwakili badan dan konsorsium," kata Winarjono.
Dia tidak mempermasalahkan jika groundbreaking JSS meleset dari target awal, yaitu 2014. Asalkan, megaproyek tersebut tetap berlanjut. "Yang ada kerugian waktu. Kalau finansial ada tapi itu sudah resiko. Tapi engak bisa dipaksakan lah," katanya.
Dia menyadari jika setiap proyek berbiaya besar harus ditakdirkan berjalan lambat. "Waduk Jatigede misalnya puluhan tahun, perlu proses kan."
(mdk/yud)