Girder Pertama Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Resmi Dipasang
PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) melaksanakan pemasangan girder pertama yang merupakan bagian dari struktur layang atau elevated pada proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Struktur layang mendominasi hampir 60 persen jalur kereta cepat sepanjang 142,3 km ini.
PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) melaksanakan pemasangan girder pertama yang merupakan bagian dari struktur layang atau elevated pada proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung.
Prosesi peletakan girder pertama tersebut dilaksanakan di casting yard 1 proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, di Km 26 Tol Jakarta-Cikampek (Japek), Cikarang Utama, Kabupaten Bekasi, Senin (30/9).
-
Bagaimana Indonesia membangun konektivitas regional dalam mewujudkan transportasi berkelanjutan? Sebagai bagian dari komitmen ASEAN, Pemerintah Indonesia berusaha membangun konektivitas regional dan telah melibatkan diri dalam inisiatif seperti Indonesia-MalaysiaThailand Golden Triangle (IMT-GT) yang memiliki 36 proyek konektivitas senilai lebih dari USD 57 miliar.
-
Mengapa pembangunan infrastruktur di Kutai Timur perlu dipercepat? Pembangunan infrastruktur di Kutai Timur memang masih perlu banyak pembenahan. Selain persoalan pembangunan fisik jalan, masalah lain yang penting bagi masyarakat adalah infrastruktur air bersih.
-
Dimana lokasi pembangunan Depo Tegalluar untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung? Markas Besar Kereta Cepat Jakarta-Bandung Pembangunan Depo Tegalluar yang menjadi markas Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini sudah mencapai 83,70 persen.
-
Mengapa pembangunan jalur kereta api di Aceh memakan waktu yang cukup lama? Pembangunannya tidak berjalan mulus dan memakan waktu yang cukup lama lantaran kondisi keamanan yang masih sangat rawan.
-
Apa saja yang dilakukan Kemenko Perekonomian untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan di Indonesia? Pemerintah telah menetapkan pengembangan infrastruktur sebagai salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dengan pembentukan Proyek Strategis Nasional (PSN). Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia. Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah telah membangun lebih dari 2.000 km jalan tol yang menghubungkan pusat-pusat komersial, industri, dan perumahan utama di tanah air, menciptakan value chain perdagangan yang lebih kuat. Dalam program PSN tersebut, Indonesia juga mengembangkan proyek transportasi perkotaan seperti MRT yang telah selesai pada tahun 2019 dan proyek LRT Jabodebek yang baru saja selesai.
-
Dimana Indonesia menunjukkan upaya untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan? Airlangga Tunjukkan Upaya Indonesia Wujudkan Transportasi Berkelanjutan dalam High-Level Dialogue
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Direktur Jenderal Pengadaan Tanah Kementerian ATR/BPN Arie Yuriwin, Direktur Utama (Dirut) PT KCIC Chandra Dwiputra, Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian, beserta jajaran direksi BUMN.
Dirut PT KCIC, Chandra Dwiputra, mengatakan box girder pertama yang akan diinstalasi ini merupakan satu dari kurang lebih 2.000 unit yang akan dipasang di seluruh proyek Jakarta-Bandung ini. Beratnya sekitar 900 ton.
"Kita didominasi oleh struktur elevated. Ini adalah awalan untuk menyambung dari sekitar 142 km trase tersebut," ungkap dia.
Sebagai informasi, kehadiran pier-pier yang ditopang oleh tiang pancang beton di pesisir Tol Jakarta-Cikampek nantinya akan menjadi bagian dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Struktur layang mendominasi hampir 60 persen jalur kereta cepat sepanjang 142,3 km ini.
Adapun proses konstruksi kereta cepat Jakarta-Bandung diperkirakan mencapai 50 persen pada tahun ini. Pelepasan lahan untuk lintasan kereta pun sudah hampir selesai, dan telah memasuki tahap pembangunan.
Proyek ini ditargetkan rampung pada 2021. Pada kuartal II 2021 (April-Juni), kereta cepat sudah mulai uji coba selama tiga sampai empat bulan sebelum beroperasi penuh.
Sejauh ini, kereta cepat Jakarta-Bandung sudah terbangun sekitar 27 persen. Pada akhir 2019, tahap konstruksi proyek ini ditargetkan mencapai 49-50 persen.
Kapasitas angkut kereta cepat pertama di Indonesia ini adalah sekitar 109.000 penumpang per hari, dan dapat memangkas waktu tempuh dari Jakarta ke Bandung maupun sebaliknya hingga 36 menit (untuk perjalanan langsung) dan 46 menit (untuk perjalanan tak langsung).
Kereta ini merupakan hasil pengembangan tipe CRH380A oleh perusahaan China, CRRC Qingdao Sidang. Berbekal teknologi terbaru tersebut, harga tiket kereta cepat Jakarta-Bandung diperkirakan berada pada kisaran Rp229.000.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Dirut WIKA: Pembebasan Lahan Proyek Kereta Cepat Tinggal 2,7 Persen
Pembangunan Kereta Cepat Terhambat Izin Pemda, Menhub Budi Terjunkan Tim Khusus
Terintegrasi Kereta Cepat, LRT Bandung Raya Akan Punya Double Track
Ridwan Kamil Yakin Kehadiran Kereta Cepat Naikkan Tingkat Kesejahteraan Masyarakat
Pertama di Asia Tenggara, Kereta Cepat Jakarta-Bandung Ditarget Selesai 2020
Mesin Bor Siap, Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dikebut
Mesin Bor Raksasa Tiba, Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dikebut