Grab Gandeng Microsoft Tingkatkan Penguasaan Teknologi Pengemudi
Grab melakukan kerja sama dengan Microsoft untuk menjembatani kesenjangan kemampuan teknologi di kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia. Kerja sama ini bertujuan untuk peningkatan keterampilan dan literasi digital kepada mitra pengemudi.
Grab melakukan kerja sama dengan Microsoft untuk menjembatani kesenjangan kemampuan teknologi di kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia. Kerja sama ini bertujuan untuk peningkatan keterampilan dan literasi digital kepada mitra pengemudi.
CEO & Co-founder Grab, Anthony Tan mengatakan, pihaknya dan Microsoft akan membekali para pekerja dengan kemampuan teknologi yang dibutuhkan agar dapat berkembang dalam ekonomi digital. Mengingat, 6,6 juta pekerja di enam negara besar Asia Tenggara akan membutuhkan wawasan baru di 2028 mendatang.
-
Bagaimana Microsoft membangun bisnis mereka? Dia memuji Bill Gates dan Microsoft atas kegigihanya dalam membangun bisnis.
-
Kenapa Microsoft berinvestasi di Indonesia? Generasi baru AI ini mengubah cara hidup dan bekerja setiap orang di mana pun, termasuk di Indonesia. Investasi yang kami umumkan hari ini mencakup infrastruktur digital, keterampilan, dan dukungan bagi para developer, sehingga membantu Indonesia untuk terus melaju di era baru ini.
-
Apa yang dilakukan oleh Microsoft dengan menggunakan teknologi AI ? Microsoft baru-baru ini membuat gebrakan menarik di dunia seni dan kecerdasan buatan (AI) menggunakan VASA-1. Mereka telah merilis sebuah video yang menampilkan Mona Lisa, lukisan ikonik karya Leonardo da Vinci yang sedang 'ngerap'.
-
Kenapa Grab menawarkan layanan motor listrik? Grab Indonesia memberikan layanan sewa motor listrik untuk para pengemudi Grab yang ingin menjadi mitra driver, namun tidak memiliki kendaraan sendiri. Layanan ini memberikan kemudahan bagi pengemudi Grab.
-
Bagaimana Microsoft menyarankan perusahaan untuk mengadopsi AI? “Kuncinya sekarang ada pada bagaimana kita mampu menyalurkan antusiasme tersebut menjadi transformasi AI bisnis yang nyata, dengan melakukan tiga hal. Pertama, identifikasi masalah bisnis dan integrasikan AI ke dalam solusinya. Kedua, ambil pendekatan top-down dan bottom-up. Ketiga, prioritaskan pelatihan keterampilan AI bagi setiap individu,” ujar Dharma Simorangkir, Presiden Direktur Microsoft Indonesia dalam keterangannya, Kamis (13/6).
-
Apa yang menjadi fokus utama dari investasi Microsoft di Indonesia? Generasi baru AI ini mengubah cara hidup dan bekerja setiap orang di mana pun, termasuk di Indonesia. Investasi yang kami umumkan hari ini mencakup infrastruktur digital, keterampilan, dan dukungan bagi para developer, sehingga membantu Indonesia untuk terus melaju di era baru ini.
"Sekitar 41 persen dari mereka memiliki keterbatasan keterampilan Teknologi Informasi yang dibutuhkan dalam profesi baru," kata dia di Jakarta, Selasa (24/9).
Dia menjelaskan, kerjasama ini menjembatani kesenjangan keterampilan digital dengan menggabungkan kemampuan, kapasitas dan sumber daya manusia yang dimiliki Grab. Dengan begitu diharapkan mampu menciptakan kesempatan pertumbuhan ekonomi melalui teknologi.
Menurutnya, Asia Tenggara siap menjadi ekonomi terbesar keempat di dunia pada tahun 2030. Oleh karena itu, perlu untuk memberikan kesempatan yang sama untuk ikut merasakan kemajuan ekonomi digital.
"Jika sektor swasta secara aktif menciptakan program-program untuk komunitas lokal, maka teknologi dapat lebih dijangkau oleh lebih banyak orang dan proses pembelajaran keterampilan-keterampilan baru dapat dengan segera mengubah kehidupan lebih banyak orang di Asia Tenggara," imbuhnya.
Dia menambahkan Grab dan Microsoft juga akan menggandeng kerja sama dengan universitas-universitas terpilih di Asia Tenggara. Ini bertujuan agar mahasiswa tersebut mendapatkan bekal keterampilan teknis yang dibutuhkan di dunia kerja nyata.
"Kami juga melatih pekerja masa depan untuk digital, kita sudah kerja sama dengan berbagai universitas untuk memberikan mahasiswanya yang punya skill teknik yang dibutuhkan oleh industri sekarang ini," tegasnya.
Sementara itu, President Microsoft in Asia Pacific, Andrea Della Mattea mengatakan, salah satu tantangan di berbagai negara Asia Pasifik adalah mengenai demokratisasi pendidikan. Untuk itu, pihaknya membuka ruang agar pendidikan bisa diakses oleh setiap orang terutama dalam hal literasi digital dan teknologi.
"Bersama Grab kami membangun tenaga kerja terampil yang akan mengubah keluarga, komunitas, dan negara untuk menciptakan masa depan," pungkasnya.
Baca juga:
Anthony Tan: Kontribusi Grab ke Perekonomian ASEAN Rp 81,5 Triliun Setahun
GrabFood sebut Kuasai Pangsa Pasar di Asia Tenggara
Grab: Penghasilan Mitra Pengemudi di Indonesia Tembus Rp49 Triliun
Lewat Program Ini, Pengemudi Grab Bisa Punya Rumah
GrabFood sebut Bakal Jadi Nomor Satu di Akhir Tahun Ini
Grab Resmikan Grab Kitchen Ke-10 di Jakarta