Gubernur BI Prediksi Ekonomi Indonesia Tumbuh di Atas 5 Persen Pada Kuartal II-2024
Pertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 utamanya berasal dari konsumsi rumah tangga sebesar 4,91 persen.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan, hasil penghitungan pertumbuhan ekonomi oleh Badan Pusat Statistik (BPS) di triwulan pertama itu bahkan lebih tinggi dari ramalan pihak bank sentral.
Gubernur BI Prediksi Ekonomi Indonesia Tumbuh di Atas 5 Persen Pada Kuartal II-2024
Gubernur BI Prediksi Ekonomi Indonesia Tumbuh di Atas 5 Persen Pada Kuartal II-2024
- Insentif Beli Rumah Diperpanjang, Ekonomi 2024 Bisa Tumbuh 5,1 Persen
- Ternyata Ini yang Bikin Pertumbuhan Indonesia Masih Bergerak Positif Meski Ekonomi Global Lesu
- Ada Pilkada Serentak, Sri Mulyani Yakin Ekonomi Indonesia Tumbuh di Atas 5 Persen
- Pemerintah Optimis Ekonomi Indonesia 2024 Tumbuh 5,2 Persen, Ini Penopangnya
Pertumbuhan ekonomi tercatat mencapai 5,11 persen di kuartal Ip2024. Dengan hasil tersebut, Bank Indonesia (BI) meyakini pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal II-2024 akan tetap terjaga di atas 5 persen.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan, hasil penghitungan pertumbuhan ekonomi oleh Badan Pusat Statistik (BPS) di triwulan pertama itu bahkan lebih tinggi dari ramalan pihak bank sentral.
"Kalau dihitung-hitung dari perkiraan kami memang itu sedikit lebih tinggi. Kami perkirakan pada waktu itu 5,08 persen, realisasinya 5,11 persen. Jadi itu lebih baik dari yang kita perkirakan," ujar Perry di Jakarta Rabu (8/5).
Melihat data ini, dia percaya ekonomi di sepanjang kuartal II akan terus tumbuh. Ditopang oleh berbagai momen besar yang terjadi pada periode tersebut, semisal bulan Ramadan dan Idul Fitri 2024.
"Tentu saja, kami meyakini bahwa di triwulan II ini juga akan lebih tinggi dari 5 persen. Didukung juga dari konsumsi rumah tangga, khususnya berkaitan dengan pengeluaran masyarakat selama Ramadhan dan Idul Fitri," ungkapnya.
Lebih lanjut, Perry turut menilik sumber pertumbuhan ekonomi kuartal II 2024, yang utamanya berasal dari konsumsi rumah tangga sebesar 4,91 persen.
"Kemudian konsumsi pemerintah juga lebih baik, dan yang paling juga adalah konsumsi lembaga negara non pemerintah, berkaitan dengan spending untuk pemilu. Juga keberlanjutan dari pembangunan infrastruktur, baik pemerintah maupun swasta. Pemerintah berkaitan dengan proyek-proyek strategis nasional," paparnya.
Sementara dilihat dari kacamata daerah, pertumbuhan ekonomi berbagai wilayah pun melesat tajam. Sebut saja Kalimantan dengan pertumbuhan 6,17 persen, Sulawesi-Maluku-Papua sebesar 7,97 persen, hingga Bali dan Nusa Tenggara sebesar 5,07 persen.
"Artinya apa, pertumbuhan ekonomi itu secara kewilayahan terjadi di berbagai daerah. Kalau lihat sektor-sektornya berkaitan yang pertambangan, konstruksi, perdagangan, dan juga akomodasi," kata Perry.