Gunung Anak Krakatau Siaga, Kemenhub Terbitkan Peringatan Waspada Pelayaran
Atas aktivitas gunung anak Krakatau dan cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini, Kepala Kantor KSOP Kelas I Banten, Herwanto, menyebutkan bahwa pihaknya mengingatkan pada masyarakat/wisatawan dan kapal-kapal/perahu yang melintas untuk tidak mendekati Pulau Krakatau.
Atas aktivitas gunung anak Krakatau dan cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Banten mengeluarkan Surat Edaran No. UM.003/371/8/KSOP.Btn-18 tanggal 26 Desember 2018 yang ditujukan kepada Para Nakhoda Kapal yang akan dan/atau sedang berlayar di Selat Sunda, khususnya Perairan Banten untuk meningkatkan kewaspadaan.
Kepala Kantor KSOP Kelas I Banten, Herwanto, menyebutkan bahwa pihaknya mengingatkan pada masyarakat/wisatawan dan kapal-kapal/perahu yang melintas untuk tidak mendekati Pulau Krakatau.
-
Di mana letak Gunung Bromo? Gunung Bromo memiliki ketinggian 2.329 mdpl dan berada di empat wilayah sekaligus yaitu, Probolinggo, Pasuruan, Malang, Lumajang Jawa Timur.
-
Kapan Gunung Krakatau meletus dan menyebabkan tsunami dahsyat? Letusan dahsyat Gunung Krakatau terjadi pada 27 Agustus 1883.
-
Di mana letak Gunung Tangkuban Perahu? Gunung Tangkuban Perahu adalah gunung berapi yang terletak sekitar 30 kilometer dari pusat kota Bandung.
-
Di mana letak Gunung Karang? Lokasinya ada di Kabupaten Pandeglang, dengan ketinggian 1.778 meter di atas permukaan laut.
-
Di mana letak Gunung Papandayan? Gunung Papandayan sendiri memiliki ketinggian 2.665 meter di atas permukaan laut, dan terletak persis di Kecamatan Cisurupan.
-
Di mana letak Gunung Ungaran? Gunung Ungaran ini juga terdapat sumber mata air panas di dalamnya.
"Kami juga mengimbau kepada Para Nakhoda untuk selalu memonitor dan memantau Berita Cuaca melalui website BMKG serta Berita Erupsi Anak Krakatau dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Badan Geologi, Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau dan atau melalui semua alat yang dapat digunakan untuk menerima berita cuaca di atas kapal, baik itu Navtex, Weather Fax, atau Weather Telex, kemudian melakukan tindakan yang diperlukan sesuai prosedur di atas kapal," papar Herwanto, Kamis (27/12).
Para nakhoda, lanjut Herwanto, juga wajib memastikan kondisi permesinan, kemudi dan peralatan navigasi kapal berfungsi dengan baik, demikian pula dengan kelengkapan alat keselamatan kapal.
"Selain itu, penting bagi Nakhoda untuk melaksanakan pengoperasian kapal sesuai prosedur yang ada, seperti memastikan dan melaporkan bahwa unit-unit muatan dan kendaraan yang dimuat di atas kapal telah diikat (dilashing) dan aman untuk pelayaran, serta mengecek posisi berlabuh jangkar untuk memastikan kapal tidak larat dan diawaki cukup pada saat kapal labuh jangkar," terangnya.
Adapun untuk kegiatan bongkar muat di pelabuhan, Herwanto juga mengimbau kepada para stakeholder terkait agar memperhatikan kondisi cuaca dan mengutamakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Sedangkan untuk Kapal–kapal kecil dengan ukuran di bawah 35 GT dan kapal-kapal nelayan diimbau untuk menunda keberangkatan hingga cuaca dipastikan sudah benar-benar aman.
"Surat Edaran ini berlaku mulai tanggal 26 Desember 2018 sampai 1 Januari 2019 mendatang. Apabila para Nakhoda atau pelaku pelayaran lain membutuhkan informasi atau pertanyaan lebih lanjut terkait peringatan gunung anak krakatau dapat menghubungi kantor KSOP Kelas I Banten dengan nomor telp : (0254) 571009 – 571013 atau melalui -alamat e-Mail ksopbanten@gmail.com," tutup Herwanto.
Reporter: Ilyas Istianur Praditya
Sumber: Liputan6
Baca juga:
Anak Krakatau Siaga, BMKG Minta Warga Waspada Potensi Tsunami di Selat Sunda
Gunung Anak Krakatau Berstatus Siaga Dampak Aktivitas Terus Meningkat
Pemerintah Pastikan Erupsi Gunung Anak Krakatau Belum Ganggu Lalu Lintas Penerbangan
Gunung Anak Krakatau Berubah Status Jadi Siaga
Status Gunung Anak Krakatau Naik Level Jadi Siaga
Gunung Anak Krakatau Terus Alami Kegempaan, Status Waspada
Erupsi Anak Krakatau, Sejumlah Wilayah di Cilegon dan Serang Diselimuti Abu