Habiskan dana triliunan rupiah, program pengentasan kemiskinan berjalan lambat
"Jika dilihat dari data BPS 2010 ke 2017 memang relatif lambat ya, padahal sudah puluhan triliun dikeluarkan untuk pengentasan kemiskinan," kata Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, M Sairi Hasbullah.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa penurunan angka kemiskinan di Indonesia berjalan sangat lambat. Padahal, sudah banyak program pemerintah yang ditujukan untuk rumah tangga miskin tersebut.
Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, M Sairi Hasbullah membenarkan bahwa angka kemiskinan memang mengalami penurunan, namun pergerakannya dari tahun ke tahun sangat lambat.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kenapa BSI fokus untuk memberikan kontribusi terhadap kemajuan ekonomi Indonesia? Direktur Kepatuhan & SDM BSI Tribuana Tunggadewi dalam acara tersebut mengatakan bahwa BSI sebagai bank syariah terbesar dan perusahaan milik pemerintah tentunya akan terus melakukan inovasi-inovasi kreatif untuk meningkatkan partisipasi perseroan dalam kemajuan ekonomi Indonesia. “Hal ini tentunya menjadi perhatian utama kami, bahwa sebagai perusahaan kami tidak hanya berbicara mengenai profit atau business only, tapi kami juga harus memberikan manfaat yang nyata kepada masyarakat,” kata Dewi.
-
Apa yang dimaksud dengan PBI BPJS? PBI BPJS merupakan bagian dari program pemerintah yang bertujuan untuk menanggung biaya iuran BPJS Kesehatan bagi individu atau kelompok yang memenuhi kriteria sebagai penerima bantuan.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Bagaimana BPS berperan dalam penyusunan kebijakan pemerintah? BPS memiliki peran yang sangat vital dalam memberikan data statistik yang akurat dan terpercaya. Serta dalam mendukung penyusunan kebijakan pemerintah, dan dalam menunjang kepentingan masyarakat umum.
Per Maret 2017, BPS mencatat kemiskinan Indonesia adalah 10,64 persen atau sekitar 27,7 juta jiwa. "Jika dilihat dari data BPS 2010 ke 2017 memang relatif lambat ya, padahal sudah puluhan triliun dikeluarkan untuk pengentasan kemiskinan," kata Sairi dalam sebuah acara workshop statistik di Hotel Lorin Sentul, Bogor.
Sairi menilai, hal tersebut terjadi karena program pengentasan kemiskinan tersebut tidak sesuai karakteristik. "Beragam cara memerangi angka kemiskinan, tapi gak kena ke karakteristiknya," ujarnya.
Sairi menjelaskan, untuk mengukur karakteristik kemiskinan adalah dengan batas Garis Kemiskinan (GK) 2100 kilo kalori (kkal) per kapita per hari ditambah pengeluaran paling dasar non-makanan. "Selama September 2016-Maret 2017, garis kemiskinan naik sebesar 3,45 persen yaitu dari Rp 361.990 per kapita per bulan pada September 2016 menjadi Rp 374.478 pada Maret 2017," ungkapnya.
Sairi menerangkan, mereka yang berada di bawah GK memang hanya mampu memenuhi kebutuhan hidup paling dasar, hidupnya serba kekurangan, serba tidak berdaya, serba terpinggirkan dan bahkan kehilangan orientasi arah.
"Mereka adalah buruh tani, petani gurem, buruh industri rumah tangga, buruh bangunan, pedagang asongan dan tinggal di daerah kumuh, menempati lokasi ilegal dengan pendidikan SD ke bawah."
Dengan melakukan pendekatan moneter, pengeluaran rumah tangga tergolong miskin adalah Rp 12.400 per orang dalam rumah tangga tersebut. Dengan asumsi satu rumah tangga terdiri dari 4 sampai 6 orang, maka penghasilan rumah tangga miskin adalah sekitar Rp 1.700.000 per bulan.
"Jadi garis kemiskinan kita itu Rp 1,7 kuta per rumah tangga per bulan, kalau dilihat per orangnya Rp 374.000 per bulan."
Berdasarkan data BPS, kemiskinan pada Tahun 2010 tercatat 13,33 persen atau 31.02 juta jiwa, kemudian pada September 2011 tercatat 12,36 persen atau 30,01 juta jiwa. Sementara itu, pada September 2013 tercatat 11,46 persen atau 28,6 juta jiwa. Pada September 2014, 10,96 persen atau 27,73 juta jiwa. 61,6 persen penduduk miskin berada di pedesaan.
Baca juga:
Miris, tikus jadi makanan sehari-hari masyarakat termiskin di India
Jika program bansos kementerian terintegrasi, angka kemiskinan turun 4 persen
Bappenas ungkap kelemahan program bantuan sosial tak maksimal hapus kemiskinan
Tahun depan, jumlah penerima Rastra naik dari 1,2 juta jadi 3,9 juta keluarga
Risma: Saya dulu tak percaya pertumbuhan ekonomi, tumbuh tapi kok banyak orang miskin