Hadapi Pelemahan Ekonomi Global, Jokowi Harap Ekspor & Investasi RI Tetap Positif
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut, 2023 merupakan tahun yang tidak mudah untuk dihadapi. Menurutnya, tahun ini adalah ujian bagi semua negara di dunia.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut, 2023 merupakan tahun yang tidak mudah untuk dihadapi. Menurutnya, tahun ini adalah ujian bagi semua negara di dunia.
"Pendapatan Negara juga alhamdullilah tumbuh 30,36 persen dan kita harapkan pada 2023 kita juga masih pada posisi tahun yang tidak mudah, ini adalah tahun ujian bagi semua Negara di dunia, karena tekanan geopolitik yang sangat tinggi," kata Jokowi dalam pengantarnya saat sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Rabu (16/1).
-
Bagaimana Kementan meningkatkan ekspor pertanian? Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan bahwa kegiatan ekspor pertanian akan terus ditingkatkan dengan mendorong pengembangan hilirisasi produk jadi sesuai arahan Wapres "Oleh karena itu kemajuan kita dalam ekspor harus lebih kuat. Kita tidak boleh kalah dengan negara lain. Dan ini suatu kebanggan Karena apa yang kita lakukan ini lahir dari sebuah proses dan kerja keras," jelasnya.
-
Bagaimana upaya Kementerian Pertanian untuk meningkatkan ekspor pertanian? Kementerian Pertanian selama ini telah berupaya untuk melakukan upaya - upaya peningkatan ekspor.
-
Apa yang di ekspor oleh Kementan? Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
-
Siapa yang telah menyelesaikan ujian skripsi dan resmi menjadi sarjana ekonomi? Queena Miendra, anak Mieke Amalia, berhasil menyelesaikan ujian skripsi dan resmi menjadi sarjana ekonomi.
-
Dimana KEK Gresik mendukung penerapan hilirisasi industri? Salah satu KEK yang saat ini mendukung penerapan hilirisasi industri tersebut yakni KEK Gresik dengan adanya Smelter PT Freeport Indonesia dengan proyeksi investasi sebesar USD3 miliar atau sekitar Rp45 triliun.
-
Kapan Kementan melakukan ekspor komoditas pertanian? Berdasarkan data BPS, Wapres menyebut volume nilai ekspor hingga Juni 2023 mencapai 21,2 juta ton.
Jokowi mengungkapkan, ekonomi di sejumlah negara besar juga melemah seperti Uni Eropa, China dan Amerika Serikat. Padahal, ekspor Indonesia ke negara tersebut sangat besar.
"Ekonomi dunia melemah utamanya Negara besar seperti Uni Eropa, China, Amerika Serikat (AS), saya kira diperkirakan akan melemah semua, padahal ekspor kita dengan negara-negara itu sangat besar sehingga kita juga harus hati-hati," ucapnya.
Jokowi melanjutkan, proyeksi petumbuhan ekonomi dunia juga menurun dari angka 2,9 persen kini diproyeksikan Bank Dunia hanya 1,7 persen. Hal tersebut menjadi tantangan bagi Indonesia.
Kepala negara berpesan, setiap perubahan yang ada di dunia harus direspons dengan cepat melalui kebijakan-kebijakan yang dibuat. Jokowi juga menekankan pentingnya hilirisasi.
"Kita berharap ekspor kita masih baik, investasi juga masih baik, kemudian kita juga akan terus memperkuat hilirisasi karena ini akan memberikan dampak yang luas bagi kesempatan kerja bagi rakyat kita dan juga akan menambah devisa bagi negara," ucapnya.
Baca juga:
Ada Ancaman Resesi, RI Diminta Tetap Waspada Meski Ekonomi Positif
Strategi Erick Thohir Antisipasi PHK Massal di Tengah Ancaman Resesi
Kemendagri: Jangan Bikin Rakyat Panik Karena Inflasi
Bank Dunia Prediksi Ekonomi Global 2023 Melemah di 1,7 Persen
4 Jurus Jitu Perkuat Strategi Bisnis di Tengah Ancaman Resesi 2023
Apresiasi Pelaku Pasar Modal Indonesia untuk Pahlawan Nasional