Harga akan lebih murah, motor listrik diyakini Menteri Jonan lebih dipilih rakyat
Menteri ESDM, Ignasius Jonan, mengatakan harga motor listrik nantinya dapat lebih murah dibandingkan dengan motor berbahan bakar minyak (BBM). Salah satunya karena komponen penyusun motor listrik sebagian besar menggunakan produk dalam negeri sehingga akan berdampak kepada perawatan motor yang lebih murah.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, mengatakan harga motor listrik nantinya dapat lebih murah dibandingkan dengan motor berbahan bakar minyak (BBM). Salah satunya karena komponen penyusun motor listrik sebagian besar menggunakan produk dalam negeri sehingga akan berdampak kepada perawatan motor yang lebih murah.
"Kalau harganya tentu pasti bisa (murah). Kenapa, karena ini maintenance-nya rendah sekali. Tidak ada mesinnya, pakai baterai saja, rodanya ada, remnya ada. Jadi sistem transmisinya juga ada, tapi mesinnya tidak ada. Jadi ini maintenancenya pasti murah sekali," ujar Menteri Jonan di Kantornya, Jakarta, Kamis (19/10).
Menteri Jonan menambahkan pihaknya bersama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan mengkaji penyediaan SPLU (Stasiun Pengisian Listrik Umum) di tempat-tempat yang mudah dijangkau. Agar ke depan, masyarakat dapat dengan mengisi motor listrik dengan mudah sama seperti saat mengisi motor berbahan bakar minyak.
"Saya ajak pak Sofyan (Direktur PLN), kan beliau supaya siapkan misalnya SPLU. Jadi motor bisa dicharge. Kalau di banyak tempat tentu bisa, atau SPLUnya bisa dibikin di SPBU. Kalau bisa di Pertamina juga. Kan motor biasanya ngisi di SPBU, mungkin bisa di SPBU atau di tempat lain SPLU nya," jelasnya.
Sementara itu Managing Director GESITS, Harun, mengatakan sebagai penyedia motor listrik pertama, pihaknya akan memproduksi 50.000 unit motor listrik dalam waktu dekat untuk memenuhi permintaan masyarakat. Motor listrik nantinya akan dibanderol dengan harga Rp 16 juta sampai Rp 17 juta per unit.
"Saat ini sebenarnya, yang menyatakan menarik sudah banyak, sudah kami buka (pemesanan) di laman web kami, tapi belum keluarkan harga. Lagi finalisasi produk sendiri dulu, target kita harganya di bawah Rp 20 juta. Sekitar Rp 16 juta sampai Rp 17 juta. Produksi pertama 50.000 unit," jelasnya.
Harun menambahkan motor listrik buatan perusahaannya 95 persen mengandalkan bahan penyusun motor dalam negeri. Sisanya seperti baterai sel masih mengandalkan dari luar negeri. "Lokal saat ini 95 persen. Baterai sel belum ada di Indonesia," tandasnya.
-
Apa itu motor listrik? Motor listrik, yang sering disebut sebagai "molis", adalah jenis kendaraan bermotor yang menggunakan energi listrik untuk menggerakkan komponennya.
-
Siapa yang mengembangkan motor listrik Gesits? Gesits adalah motor listrik yang dikembangkan sejak tahun 2018 oleh PT WIKA Industri Manufaktur (WIMA), hasil kerjasama antara PT Wijaya Karya Industri & Konstruksi dan PT GESITS Technologies Indo.
-
Bagaimana motor listrik bekerja? Cara kerja motor listrik terbilang sederhana, di mana ia mengkonversi energi listrik menjadi energi mekanik, memungkinkan motor untuk bergerak seperti motor berbahan bakar konvensional.
-
Kapan Lembaga Eijkman diresmikan? Wacana tersebut akhirnya terealisasi pada tahun 1992 dan laboratorium mulai beroperasi setahun setelahnya lalu diresmikan langsung oleh Presiden Soeharto.
-
Motor listrik apa yang diciptakan oleh mahasiswa UGM? Para mahasiswa UGM tak henti berkreasi untuk kemajuan negeri ini. Terbaru mereka memproduksi sebuah motor listrik. Keunikan motor listrik ini adalah penggunaan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sebesar 57,42 persen. Mereka tergabung ke dalam Tim Gasbadra UGM.
-
Apa saja jenis motor listrik yang dibuat di Indonesia? Berikut adalah daftar motor listrik asli buatan Indonesia 1. Elvindo Elvindo, atau dikenal sebagai Electric Vehicle Indonesia, berbasis di Cikupa, Tangerang, Banten. Varian produknya termasuk Rama, Shinta, dan Arjuna, yang masing-masing memiliki desain unik dan dapat mencapai kecepatan hingga 60 km/jam. 2. Selis Selis menawarkan berbagai jenis kendaraan listrik, termasuk motor listrik seperti Go-Plus, E-Max, Neo Scootic, New Balis, Bromo-Solar Energy, dan Agats. Motor listrik Selis dilengkapi dengan baterai berkualitas tinggi yang memungkinkan jarak tempuh hingga 50 km dengan satu baterai dan bisa dua kali lipat dengan dua baterai. 3. Viar Viar N1 adalah salah satu motor listrik yang menjadi pilihan menarik dengan desain retro dan lampu depan berbentuk kotak. Dilengkapi dengan baterai lithium-ion berkapasitas 60 V 23 Ah, motor ini dapat melaju hingga 55 km dengan kecepatan maksimum mencapai 60 km/jam. Produsen motor Rakata memiliki pabrik perakitan di Tangerang, Banten, serta kantor pusat di Jakarta Selatan. 4. Rakata Motor sport Rakata dapat mencapai kecepatan maksimal 85 km/jam berkat dinamo penggerak berkapasitas 2.000 watt dan mampu menaklukkan tanjakan hingga 30 derajat. 5. Gesits Gesits adalah motor listrik yang dikembangkan sejak tahun 2018 oleh PT WIKA Industri Manufaktur (WIMA), hasil kerjasama antara PT Wijaya Karya Industri & Konstruksi dan PT GESITS Technologies Indo. Dilengkapi dengan baterai 72 volt 20 Ah, motor ini mampu menempuh jarak hingga 100 kilometer dalam satu pengisian daya, dengan desain bodi yang tegas dan sporty.
Baca juga:
Motor listrik buatan ITS sukses tempuh jarak 1.400 km
Seliged, sepeda listrik bak motor gede siap padati jalan Yogyakarta
Gubernur Bali siap gunakan motor listrik jadi kendaraan dinas PNS
Parade foto uji jalan motor listrik Gesits
Beginilah Gesits, motor listrik nasional saat uji jalan di Jawa-Bali
Canggihnya Storm Eindhoven, motor listrik berdaya jelajah 380 km
Cezeta 506, skuter listrik bergaya klasik