Harga Beras di Tingkat Eceran Sumbang Inflasi 11,8 Persen di Juni 2024
Lonjakan inflasi juga terjadi pada harga gabah di tingkat petani sebesar 5,64 persen secara bulanan, dan 11,34 persen secara tahunan.
Angka tersebut didapat setelah menghitung rata-rata harga beras untuk berbagai jenis kualitas di seluruh wilayah Indonesia.
Harga Beras di Tingkat Eceran Sumbang Inflasi 11,8 Persen di Juni 2024
Harga Beras di Tingkat Eceran Sumbang Inflasi 11,8 Persen di Juni 2024
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi beras di tingkat eceran secara tahunan atau year on year (YoY) pada Juni 2024 tembus hingga 11,88 persen.
Angka tersebut didapat setelah menghitung rata-rata harga beras untuk berbagai jenis kualitas di seluruh wilayah Indonesia.
Plt Sekretaris Umum BPS, Imam Machdi melaporkan, harga beras di tingkat grosir per Juni 2024 sebenarnya mengalami deflasi 0,28 persen secara bulanan (month to month). Meskipun tetap membukukan inflasi sebesar 10,87 persen secara tahunan.
"Sedangkan di tingkat eceran mengalami inflasi sebesar 0,10 persen secara month to month dan sebesar 11,88 persen secara year on year," jelas Imam, Senin (1/7).
Lonjakan inflasi juga terjadi pada harga gabah di tingkat petani sebesar 5,64 persen secara bulanan, dan 11,34 persen secara tahunan.
merdeka.com
Imam mengatakan, inflasi gabah kering giling naik sebesar 2,75 persen secara month to month, dan sebesar 8,17 persen secara year on year.
"Untuk rata-rata harga beras di penggilingan pada Juni 2024 naik sebesar 0,80 persen secara month to month, dan 11,39 persen secara year on year," tutur dia.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, terjadi deflasi pada sebesar 0,08 persen secara bulanan atau month on month (MoM) pada Juni 2024. Deflasi ini lebih dalam dibandingkan Mei 2024 sebesar 0,03 persen.
"Kita lihat pada terjadi deflasi sebesar 0,08 persen secara bulanan atau terjadi penurunan indeks harga konsumen (IHK) dari 106,37 pada Mei 2024 menjadi 106,28 pada Juni 2024," kata Plt Sekretaris Utama BPS, Imam Machdi dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (1/7/2024).
Dengan perkembangan tersebut, inflasi Indonesia atau Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 2,51 persen pada Juni 2024 secara tahunan. Sedangkan, inflasi tahun kalender (Juni 2024 terhadap Desember 2023) mencapai 1,07 persen.
Dia menyebut, kelompok pengeluaran penyumbang deflasi bulanan terbesar adalah makanan minuman dan tembakau dengan deflasi sebesar 0,49 persen. Adapun, andil andil terhadap deflasi sebesar 0,14 persen.
"Deflasi bulan Juni 2024 ini lebih dalam dibandingkan Mei 2024 dan merupakan deflasi kedua pada tahun 2024," tegasnya.
merdeka.com
Adapun, komoditas penyumbang utama deflasi Juni 2024 adalah bawang merah dengan andil deflasi sebesar 0,09 persen. Disusul, tomat dengan andil deflasi sebesar 0,07 persen serta daging ayam ras dengan andil deflasi sebesar 0,05 persen.
Di sisi lain, terdapat komoditas yang memberikan andil inflasi antara lain cabai rawit dan cabai merah dengan andil inflasi masing-masing sebesar 0,02 persen.
Kemudian emas perhiasan, kentang, ketimun, sigaret kretek mesin, tarif angkutan udara, ikan segar, dan kopi bubuk dengan andil inflasi masing-masing 0,01 persen.