Harga beras naik Rp 2.200/Kg, pedagang teriak minta operasi pasar
Tingginya harga beras telah memangkas omzet pedagang.
Presiden Joko Widodo saat ini dihadapkan pada masalah baru yakni lonjakan harga beras yang cenderung tak terkendali. Para pedagang mulai teriak kesulitan karena kenaikan harga komoditi utama ini terjadi lantaran musim paceklik melanda Indonesia.
Salah satu penjual beras di Pasar Induk Cipinang, Ayong mengakui harga rata-rata beras hari ini sudah menembus Rp 10.200 per kilogram, sementara harga awal Desember 2014 hanya Rp 8.200 per kilogram.
-
Kenapa harga beras di Jawa Tengah naik? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Mengapa harga beras di Jakarta naik? Harga beras kualitas premium mengalami kenaikan menjadi Rp16.700 per kilogram dari kemarin Rp16.570.
-
Kapan harga emas Antam naik? Harga emas Antam mengalami kenaikan sebesar Rp5.000 per gram pada Jumat (5/7/2024) pagi.
-
Kapan harga gula di Boyolali naik? Memasuki akhir November, harga sejumlah kebutuhan pokok melambung tinggi.
-
Kenapa harga sembako di Pasar Belakang Kodim Brebes naik? Kenaikan harga ini diduga karena tingginya permintaan menjelang Natal dan tahun baru.
-
Apa yang lebih murah dibanding beras? Harga singkong yang lebih murah Wartini menambahkan jika harga singkong jauh lebih murah dibanding harga beras berbagai jenis yang saat ini berada di atas Rp10 ribu per kilogramnya. Untuk dua buah singkong ukuran sedang, Wartini menjualnya seharga Rp7 ribu. Biasanya warga hanya mengonsumsi tidak sampai sekilo sehari.
"Rata-rata kenaikan mencapai Rp 2.200 per kilogram untuk semua jenis beras. Sekarang jenis beras biasa sudah Rp 10.200 per kilogram, beras jenis premium Rp 12.000 per kilogram yang biasanya hanya Rp 10.000 per kilogram," ujarnya kepada merdeka.com, Jakarta, Selasa (24/2).
Dia meminta kepada Presiden Jokowi untuk melihat langsung kondisi pasar. Pemerintah sudah saatnya menggelar operasi pasar dan tidak menunggu harga beras melambung jauh lebih tinggi. Pasalnya, setiap hari harga beras terus meningkat dari distributor sehingga menyebabkan omzet menurun. "Omzet sudah turun 2/3 dan biasanya kami beli 30 ton per hari sekarang hanya 10 ton per hari," jelas dia.
Di samping itu, pria berkacamata tersebut membantah jika ada agen penjualan di Pasar Induk Cipinang menimbun pasokan beras lantaran harga yang terus melambung. Dirinya hanya memintah pemerintah tegas mengatasi harga komoditi utama ini.
"Kami minta pemerintah tegas, jangan mengurusi KPK dan Kapolri saja. Kami tidak butuh juga beras impor, semua beras kami dari daerah lokal. Kami butuh operasi pasar segera di gelar," ungkapnya.
Baca juga:
Harga beras melonjak, pedagang bantah jadi biang kerok
Soekarwo: Kenaikan harga beras di Jatim imbas dari pusat
Harga beras meroket, pedagang di Solo malah merugi
FSP BUMN tuding kenaikan harga beras dirancang Pemerintahan Jokowi
Harga beras meroket karena nafsu besar Jokowi tapi kemampuan tak ada
Harga beras naik Rp 2.200/Kg, pedagang teriak minta operasi pasar
Pedagang: Penaikan harga beras tertinggi dalam lima tahun terakhir