Harga Bitcoin Terus Naik dan Kini Tembus Rp1,57 Miliar, Ternyata Ini Faktor Pendorongnya
Banyak faktor pendorong kenaikan harga Bitcoin di antaranya menangnya Donald Trump menjadi Presiden AS.
Harga bitcoin tercatat terus mengalami kenaikan dalam beberapa waktu terakhir, bahkan harganya tembus Rp1,57 miliar atau USD 99.000.
Kenaikan ini disebut karena beberapa faktor, di antaranya kemenangan Donald Trump menjadi Presiden Amerika Serikat, hingga data makro ekonomi Amerika Serikat yang positif, menurut sebuah platfrom kripto.
“Banyak faktor pendorong kenaikan harga Bitcoin di antaranya menangnya Donald Trump menjadi Presiden AS, masuknya arus uang dari produk ETF BTC mencapai USD 2 miliar, mundurnya Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa AS Gary Gensler, hingga positifnya data makro ekonomi khususnya di AS, yang seluruhnya meningkatkan ketertarikan investor untuk ikut berinvestasi pada Bitcoin," kata Head of Product Marketing platform kripto terdaftar, PINTU, Iskandar Mohammad dikutip dari Antara.
Ia mengutip data platform pembayaran digital global Triple-A, bahwa jumlah orang yang memiliki aset kripto di seluruh dunia terus bertambah. Pada tahun 2023 jumlahnya sekitar 420 juta orang, kemudian di 2024 ini sudah naik hingga 34 persen atau mencapai 562 juta orang.
"Investor kripto yang masuk dalam kategori ritel, seringkali bertanya kapan waktu yang tepat untuk berinvestasi pada Bitcoin, terutama karena volatilitas dan asumsi bahwa harga Bitcoin sudah terlalu tinggi. Namun, setelah mencapai harga tertingginya di USD 69.000 pada November 2021, Bitcoin kembali menunjukkan ketahanannya dengan hampir mendekati harga USD 100,.000. Ini membuktikan peran Bitcoin sebagai aset lindung nilai (store of value) serta memiliki potensi memberikan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan aset lainnya," kata dia.
Jika dibandingkan dengan dua instrumen investasi misalnya emas dan Indeks Harga Gabungan Saham (IHSG) Indonesia, Bitcoin unggul dari sisi return of investment (ROI) dalam 14 tahun terakhir. Iskandar menyebut menjelang 2025, Bitcoin saat ini masuk dalam fase bullish.
"Untuk trader pro, aplikasi Pintu menawarkan produk unggulan Pintu Pro Futures, yang memungkinkan trader berinvestasi pada kripto derivatif dengan leverage hingga 25 kali," kata dia.
Saran untuk Investor Pemula
Bagi investor pemula, kata Iskandar, Platform Pintu menyediakan solusi investasi kripto dengan tampilan intuitif dan akses ke ratusan aset kripto, termasuk Meme koin.
Sebelumnya, berdasarkan data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), industri aset kripto di Indonesia mencatat total transaksi mencapai Rp475,13 triliun sepanjang Januari hingga Oktober 2024. Ini berarti ada peningkatan 352,89 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yaitu Rp104,91 triliun.
Selain mencatat pertumbuhan transaksi, jumlah pelanggan aset kripto hingga Oktober 2024 turut meningkat signifikan menjadi 21,63 juta pelanggan terdaftar. Sebanyak 716 ribu dari total pelanggan terdaftar aktif bertransaksi melalui Pedagang Fisik Aset Kripto (PFAK) yang saat ini berjumlah tujuh platform berlisensi.
"Bappebti mencatat perkembangan nilai transaksi aset kripto di Indonesia berhasil menembus Rp475,13 triliun pada Januari--Oktober 2024. Nilai tersebut meningkat 352,89 persen dibandingkan periode yang sama pada 2023, yaitu sebesar Rp104,91 triliun. Hal ini membuktikan perdagangan aset kripto merupakan salah satu pilihan perdagangan yang diminati masyarakat," ujar Kepala Bappebti Kasan.
Kasan mengungkapkan perkembangan transaksi aset kripto akan mengoptimalkan penerimaan negara dari sektor pajak. Sejak 2022 sampai dengan Oktober 2024, penerimaan pajak dari transaksi aset kripto mencapai Rp942,88 miliar.