Gunungkidul Belum Mulai Makan Bergizi Gratis, Ini Alasannya
Seharusnya program Makan Bergizi Gratis yang dirancang oleh Prabowo untuk dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia.
Program makan bergizi gratis yang diprakarsai oleh Presiden Prabowo Subianto untuk dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah Indonesia belum dapat dilaksanakan di Kabupaten Gunungkidul. Terdapat beberapa masalah teknis yang menghambat penerapan program ini.
Komandan Kodim 0730 Gunungkidul, Letkol Inf Roni Hermawan, menjelaskan bahwa Gunungkidul masih mengalami berbagai kendala teknis. Salah satu permasalahan yang dihadapi adalah belum tersedianya perlengkapan dapur yang merupakan fasilitas utama untuk pelaksanaan program ini.
"Kami masih menunggu kelengkapan perlengkapan dapur yang harus didistribusikan dari pusat," ujarnya.
Roni juga menginformasikan bahwa perlengkapan yang ada saat ini baru mencapai sekitar 50 persen dari total kebutuhan. Meskipun demikian, baru-baru ini pihaknya telah menerima tambahan perlengkapan dari pusat, yang diharapkan bisa mempercepat proses kesiapan dapur untuk mendukung pelaksanaan program.
Selain itu, Kodim 0730 masih menunggu petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) dari komando atas sebagai acuan resmi dalam pelaksanaan program. Di sisi lain, Kodim 0730 memastikan bahwa infrastruktur utama seperti bangunan dapur serta beberapa perlengkapan pendukung sudah siap.
Bahkan, kepala dapur beserta staf juga sudah berada di lokasi dan siap untuk menjalankan tugasnya begitu semua perlengkapan lengkap dan arahan teknis diterima.
"Masyarakat Gunungkidul dan siswa-siswi yang menjadi sasaran program masih harus bersabar menunggu kesiapan fasilitas dan arahan teknis untuk memastikan pelaksanaan program berjalan lancar sesuai dengan tujuan yang diharapkan," tambah Roni.
Menunggu Penjadwalan Ulang
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Gunungkidul, Nunuk Setyowati, saat ini masih menunggu informasi terbaru mengenai pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang direncanakan untuk sejumlah sekolah di awal tahun 2025.
Menurut Nunuk, program unggulan dari Presiden Prabowo Subianto ini ditargetkan akan menjangkau 3.100 siswa dari empat sekolah yang ditetapkan sebagai proyek percontohan, yaitu SDN 1 Wonosari, SMP 1 Wonosari, SMA 1 Wonosari, dan SMK 3 Wonosari.
Nunuk mengungkapkan, "Belum ada informasi lanjutan soal program MBG ini. Katanya akan dilaksanakan, tetapi kapannya itu kami belum mengetahui. Kami masih menunggu kesiapan dari pihak Kodim selaku penyedia makan bergizi gratis."
Ia juga menambahkan bahwa pihaknya masih menantikan jadwal baru untuk pelaksanaan program MBG di sekolah-sekolah yang sebelumnya batal melaksanakan program ini pada akhir 2024 lalu.
"Kalau kemarin kan seharusnya SDN 1 Wonosari menjadi lokasi perdana pelaksanaan program MBG, namun karena dapur sehat belum selesai akhirnya dibatalkan. Sampai sekarang untuk jadwal ulangnya, kami masih menunggu juga," ucap Nunuk.
Dengan demikian, harapan untuk segera melaksanakan program ini masih tergantung pada perkembangan selanjutnya dari pihak terkait.