Harga Cabai Hingga Kenaikan Tarif Tol Sumbang Inflasi Februari 0,10 Persen
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan angka inflasi di Februari 2021 sebesar 0,10 persen. Beberapa kelompok pengeluaran memiliki andil terhadap inflasi, termasuk harga cabai hingga kenaikan tarif tol.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan angka inflasi di Februari 2021 sebesar 0,10 persen. Beberapa kelompok pengeluaran memiliki andil terhadap inflasi, termasuk harga cabai hingga kenaikan tarif tol.
Kepala BPS, Suhariyanto menjelaskan, cuaca ekstrem menyebabkan harga komoditas cabai mengalami peningkatan sehingga menyumbang inflasi.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
-
Apa yang membaik di Sulawesi Utara berdasarkan rilis BPS? Kepala BPS Sulawesi Utara, Asim Saputra menjelaskan, daya beli petani di Sulawesi Utara membaik di Bulan Oktober 2023.
-
Apa yang dimaksud dengan PBI BPJS? PBI BPJS merupakan bagian dari program pemerintah yang bertujuan untuk menanggung biaya iuran BPJS Kesehatan bagi individu atau kelompok yang memenuhi kriteria sebagai penerima bantuan.
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
"Di kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau, komoditas yang memberi andil inflasi adalah cabai rawit dan ikan segar masing-masing 0,02 persen. Karena cuaca yang kurang bagus, harga cabai rawit di pasaran mengalami peningkatan," jelas Suhariyanto dalam rilis BPS, Senin (1/3).
Kemudian, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga mengalami inflasi 0,36 persen dan menyumbang inflasi keseluruhan sebesar 0,02 persen. "Andil terbesar ialah dari kenaikan upah asisten rumah tangga dengan andil 0,01 persen," katanya.
Selanjutnya
Lalu untuk kelompok transportasi mengalami inflasi 0,30 persen dengan andil 0,04 persen. Kata Suhariyanto, ada 2 komoditas yang dominan dalam menyebabkan inflasi, yaitu kenaikan tarif tol yang memberi andil inflasi sebesar 0,02 persen dan tarif angkutan udara di beberapa daerah yang memberi andil 0,01 persen.
"Kenaikan tol tertinggi terjadi di Surabaya dan di Bekasi," katanya.
Sementara, dari 11 kelompok pengeluaran, ada 5 kelompok yang tidak memberi andil inflasi, yaitu alas kaki, kesehatan, informasi komunikasi dan jasa keuangan, rekreasi, olahraga dan budaya serta pendidikan.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)