Harga Pangan Sentuh Titik Termahal dalam 30 Tahun, Banyak Orang Amerika Tak Lagi Makan di Luar
Makanan yang mengalami kenaikan di antaranya daging sapi, hingga gula. Bahkan keduanya merupakan komoditas pokok.
Pengeluaran warga Amerika untuk makanan mencapai 11,3 persen. Angka ini merupakan belanja makanan terbesar selama 30 tahun terakhir.
Harga Pangan Sentuh Titik Termahal dalam 30 Tahun, Banyak Orang Amerika Tak Lagi Makan di Luar
Harga Pangan Sentuh Titik Termahal dalam 30 Tahun, Banyak Orang Amerika Tak Lagi Makan di Luar
- Cara Mudah Buat Makanan Sehat Harga Murah, Baik untuk Kesehatan
- Karena Tak Punya Alat Ini, Harga Pangan di Indonesia Suka Naik Turun
- Harga Pangan di Jakarta Naik, Ternyata Ini Penyebabnya
- Jangan Kaget Makan di Warteg Porsi Nasi Jadi Sedikit dan Tak Lagi Pulen, Pedagang: Porsi Dikurangi Daripada Naikkan Harga
Lonjakan harga pangan di Amerika mendorong warganya menerapkan hidup serba hemat. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu berburu kupon murah.
The Wall Street Journal baru-baru ini melaporkan, pengeluaran warga Amerika untuk makanan mencapai 11,3 persen. Angka ini merupakan belanja makanan terbesar selama 30 tahun terakhir.
Melansir Business Insider, seluruh restoran di Amerika Serikat menaikan harga sekitar 5,1 persen, sedangkan sejumlah barang di toko ritel naik 1,2 persen.
Makanan yang mengalami kenaikan di antaranya daging sapi, hingga gula. Bahkan keduanya merupakan komoditas pokok dengan kenaikan paling tinggi.
CEO WK Kellogg Gary Pilnick dan CEO PepsiCo Ramon Laguarta, mendesak masyarakat kelas menengah Amerika, makan sereal untuk makan malam dan menggunakan Doritos sebagai lauk untuk melawan kenaikan harga.
The Wall Street Journal mengulas, kenaikan harga makanan kemungkinan besar akan terjadi dalam waktu cukup panjang.
Merespon kondisi tersebut, The Journal melakukan survei terhadap pembaca. Hasilnya, banyak dari mereka telah menerapkan larangan makan di luar, sementara yang lain berburu kupon ketika belanja mingguan.
Para responden juga menerapkan kebiasaan membeli stok makanan dalam jumlah besar karena dinilai akan mendapatkan harga tetap rendah. Selain itu, mereka juga membeli makanan yang tidak mudah rusak.
Seorang wanita asal Las Vegas mengatakan, dia dan suaminya telah mengurangi ide memasak kreatif mereka sebagai respons terhadap inflasi.
Pasangan ini telah beralih dari membuat makanan yang banyak mengandung bahan seperti cacciatore ayam, menjadi makanan pokok seperti casserole mie tuna.
"Itu hanya mi telur, tuna kalengan, krim sup jamur kalengan, bawang bombay dan bawang putih. Itu memang tidak sehat tapi ini tetap makanan bukan?" kata Sarah Smith kepada The Journal.
Selain itu, warga Amerika juga mulai banyak membeli bibit tanaman yang nantinya dimanfaatkan sebagai makanan sehari-hari. Adapula yang beralih menjadi pemburu rusa ataupun babi.