Harga Saham Capai Rp10.000 per Lembar, Dirut BCA: Belum Ada Rencana Stock Split
Meskipun harga saham BCA kini sudah mencapai Rp10.000 per Saham, Jahja menilai bahwa saat ini belum ada kebutuhan mendesak untuk melakukan stock split.
Saham PT Bank Central Asia Tbk (IDX: BBCA) hari ini ditutup pada level Rp10.075 per saham, setelah pada awal Juli 2024 sempat menyentuh harga Rp10.000 per saham.
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja menyatakan pihaknya belum memiliki rencana untuk melakukan stock split atau pemecahan nilai saham dalam waktu dekat hingga tahun depan.
"Ya, kita tegaskan paling tidak tahun ini, kita tidak akan ada stock split. Tahun depan juga belum kita bicarakan dalam Rencana Bisnis Bank (RBB), ya saya kalau memang nanti akan dilakukan ya kita hitung-hitung dalam RBB," kata Jahja dalam konferensi pers, Jakarta, Rabu (24/7).
Sebagai salah satu bank terkemuka di Indonesia, sebelumnya Perseroan telah melakukan empat kali stock split dalam sejarahnya yakni pada tahun 2001, 2004, dan 2008, BCA melaksanakan stock split dengan rasio 1:2.
Kemudian, pada tahun 2021, Perseroan melakukan stock split dengan rasio 1:5 ketika harga saham mencapai Rp30.000 per saham.
Meskipun harga saham BCA kini sudah mencapai Rp10.000 per Saham, Jahja menilai bahwa saat ini belum ada kebutuhan mendesak untuk melakukan stock split.
"Jadi dari Rp35.000 dibagi 5 jadi Rp7.000-an. Rp7.000 sekarang sudah Rp10.000. Tapi itu masih Rp10.000, jadi rasanya saat ini belum diperlukan untuk kita lakukan stock split. Ya, saya pikir itu yang dapat saya jelaskan," tandas Jahja.
Sebagai informasi, Bank BCA dan entitas anak mencatatkan laba bersih tumbuh 11,1 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp26,9 triliun pada semester I 2024.
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja mengatakan pertumbuhan ini ditopang ekspansi pembiayaan secara berkualitas, serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan.
"Kami berterima kasih atas kepercayaan nasabah, serta dukungan dari pemerintah dan otoritas, sehingga BCA dapat melalui paruh pertama 2024 dengan baik,” kata Jahja dalam konferensi pers, Jakarta, Rabu (24/7).