Hari Ini, Rupiah Menguat di Level 14.498 per USD
Pagi ini, Rupiah dibuka di level Rp 14.560 per USD atau menguat tipis dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 14.580 per USD. Rupiah melanjutkan penguatannya usai pembukaan hingga sentuh level Rp 14.498 per USD. Namun kembali melemah tipis, dan saat ini berada di level Rp 14.504 per USD.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak menguat di perdagangan hari ini, Selasa (18/12). Pagi ini, Rupiah dibuka di level Rp 14.560 per USD atau menguat tipis dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 14.580 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah melanjutkan penguatannya usai pembukaan hingga sentuh level Rp 14.498 per USD. Namun kembali melemah tipis, dan saat ini berada di level Rp 14.504 per USD.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Siapa yang memimpin rencana redenominasi rupiah di Indonesia? Rencana penyederhanaan mata uang telah digulirkan oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI) melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.01/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2020-2024.
Kepala Ekonom Bank Mandiri, Anton Gunawan, memprediksi rata-rata nilai tukar Rupiah per dolar Amerika Serikat akan berada di kisaran Rp 14.900 per USD pada 2019. Dia mengakui bahwa prediksi nilai tukar Rupiah yang disampaikan pihaknya berbeda dengan prediksi pemerintah sebagaimana tercantum dalam RAPBN 2019, yakni Rp 15.000 per USD.
Proyeksi tersebut dilihat berdasarkan perkiraan bank sentral AS The Fed yang akan menaikkan suku bunga acuan sebanyak tiga kali ke level 3 persen hingga 3,5 persen.
"Dugaan kami rata-rata nilai tukar Rp 14.900 per USD. Bila APBN kan rata-rata pakai Rp 15.000. Tapi dengan catatan (suku bunga acuan) The Fed naiknya tiga kali ya jadi 3 persen sampai 3,5 persen," kata dia, di Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (12/12).
Selain itu, kata Anton, kondisi perekonomian global dan domestik yang mulai membaik juga akan mengurangi tekanan terhadap Rupiah. Salah satunya indikator perbaikan adalah harga minyak yang diprediksi akan turun, lalu cenderung stabil.
"Masalah lain geopolitik, yang paling besar itu terkait kenaikan harga minyak. Di 2018 awal naik tinggi, tapi jelang akhir tahun kecenderungannya turun, sehingga lebih flat hingga tahun depan," jelasnya.
"Keseluruhan kami lihat dari global dan domestik, kelihatannya kok 2019 sedikit lebih baik daripada 2018. Risiko yang terjadi tadi sudah banyak terjadi di 2018, termasuk depresiasi rupiah sampai 13 persen, meski sekarang sudah membaik. Kelihatannya, tahun depan tidak begitu besar, meski tekanan masih ada dari global," imbuhnya.
Baca juga:
Rupiah Masih Melemah Sentuh Level Rp 14.626 per USD
Tahun Politik Dinilai Tak Akan Pengaruhi Ekonomi dan Nilai Tukar Rupiah
Pasar Keuangan Indoneia Dinilai Bergerak Positif di 2019, Ini Pemicunya
Kekayaan Miliuner Indonesia Merosot 42 Persen Akibat Pelemahan Rupiah
ISEI: Perekonomian Indonesia 2018 Sudah On The Track