Hati-Hati, Kebijakan Anti Dumping Bakal Buat Harga Keramik Semakin Mahal
Dikhawatirkan terjadinya retaliasi yang akan dilakukan oleh pihak China. Retaliasi adalah tindakan balasan oleh suatu negara terhadap negara lain.
Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai rekomendasi penerapan BMAD tersebut akan memberikan beberapa dampak negatif.
Hati-Hati, Kebijakan Anti Dumping Bakal Buat Harga Keramik Semakin Mahal
Komite Anti Dumping Indonesia (KADI) sudah merekomendasikan BMAD (Bea Masuk Anti Dumping) atas impor ubin keramik yang berasal dari China dengan pengenaan tarif maksimal 199,98 persen. Hal ini perlu dilakukan untuk menjaga industri keramik dalam negeri.
- 'Balas Dendam', China Terapkan Kebijakan Antidumping pada Mobil Listrik Impor dari Eropa
- Ekonomi Korea Babak Belur Dihajar Produk Impor Murah Asal China
- Rencana Kebijakan Pemerintah Ini Bakal Buat Harga Keramik China di Indonesia Naik Dua Kali Lipat
- Banjir Produk Impor, Tujuh Perusahaan Keramik Ini Bangkrut
Lantas sejauh mana rencana pengenaan kebijakan BMAD ini efektif dalam mendorong industri dalam negeri?
Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai rekomendasi penerapan BMAD tersebut akan memberikan beberapa dampak negatif.
Kepala Center of Industry, Trade, and Investment, Indef, Andry Satrio Nugroho, mengatakan implikasi jika BMAD dari hasil investigasi KADI diterapkan maka yang pertama akan terjadi trade diversion, impor akan beralih ke negara lain selain China.
"Trade diversion, kami melihat juga bahwa cukup besar angka diversion ke India dan Vietnam, karena ini dua ekpsortir terbesar untuk HS 690721," kata Andry dalam Diskusi Indef terkait Menguji Rencana Kebijakan BMAD Terhadap Keramik, di Jakarta, Selasa (16/7).
merdeka.com
Dampak kedua, pasar persaingan semakin kecil, opsi konsumen semakin sedikit, sehingga harga keramik semakin mahal. Menurutnya, produsen dalam negeri akan ikut serta meningkatkan margin keuntungan dengan cara menaikkan harga jual, karena harga impor keramik meningkat tajam.
"Kami melihat produsen dalam negeri akan ikut serta menaikkan margin dengan cara menaikkan harga jual, karena harga impor keramik meningkat tajam," ujarnya.
Ketiga, dampak negatifnya yakni banyak sektor yang akan terdampak di antaranya sektor retail, real estate atau property, importir, forwarder, logitik yang akan melakukan efisiensi tenaga kerja, sehingga berpotensi meningkatkan penganngguran.
Dampak keempat, dikhawatirkan terjadinya retaliasi yang akan dilakukan oleh pihak China. Sebagai informasi, retaliasi adalah tindakan balasan oleh suatu negara terhadap negara yang menyebabkan kerugian terhadapnya.
"Kemungkinan yang aka terjadi adalah retaliasi balasan terhadap produk-produk asal Indonesia yang akan dilakukan pihak China," pungkasnya.
merdeka.com