Hingga 30 Desember, Jumlah Penumpang Luar Negeri Naik 8,17 Persen
Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan menyatakan sampai dengan H5 atau tanggal 30 Desember 2018, tercatat jumlah penumpang ke luar negeri yang diangkut sebanyak 543.827 atau terjadi kenaikan sebesar 8,17 persen dibanding tahun lalu sebanyak 502.756 penumpang.
Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan menyatakan sampai dengan H5 atau tanggal 30 Desember 2018, tercatat jumlah penumpang ke luar negeri yang diangkut sebanyak 543.827 atau terjadi kenaikan sebesar 8,17 persen dibanding tahun lalu sebanyak 502.756 penumpang.
Demikian juga dengan total pesawat berangkat dengan rute internasional yaitu sebanyak 3.073 flight atau terjadi kenaikan 3,05 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
-
Apa saja yang dilakukan Kemenko Perekonomian untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan di Indonesia? Pemerintah telah menetapkan pengembangan infrastruktur sebagai salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dengan pembentukan Proyek Strategis Nasional (PSN). Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia. Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah telah membangun lebih dari 2.000 km jalan tol yang menghubungkan pusat-pusat komersial, industri, dan perumahan utama di tanah air, menciptakan value chain perdagangan yang lebih kuat. Dalam program PSN tersebut, Indonesia juga mengembangkan proyek transportasi perkotaan seperti MRT yang telah selesai pada tahun 2019 dan proyek LRT Jabodebek yang baru saja selesai.
-
Apa yang dikampanyekan Kementerian Perhubungan? Kemenhub kampanyekan keselamatan pelayaran kepada masyarakat. Indonesia selain negara maritim, juga merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki lalu lintas pelayaran yang sangat padat dan ramai dan keselamatan pelayaran menjadi isu penting.
-
Apa yang di ekspor oleh Kementan? Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
-
Bagaimana Kementan meningkatkan ekspor pertanian? Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan bahwa kegiatan ekspor pertanian akan terus ditingkatkan dengan mendorong pengembangan hilirisasi produk jadi sesuai arahan Wapres "Oleh karena itu kemajuan kita dalam ekspor harus lebih kuat. Kita tidak boleh kalah dengan negara lain. Dan ini suatu kebanggan Karena apa yang kita lakukan ini lahir dari sebuah proses dan kerja keras," jelasnya.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Bagaimana upaya Kementerian Pertanian untuk meningkatkan ekspor pertanian? Kementerian Pertanian selama ini telah berupaya untuk melakukan upaya - upaya peningkatan ekspor.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan, Polana B. Pramesti mengatakan bahwa jumlah penumpang berangkat internasional (H-5 s.d H5) sebanyak 543.827 penumpang atau terjadi kenaikan 8,17 persen.
Sedangkan untuk jumlah penumpang berangkat domestik (H-5 s.d H5) tercatat sebanyak 2.736.239 penumpang atau terjadi penurunan sebesar 16,26 persen dibandingkan waktu yang sama pada tahun sebelumnya.
"Dari 7 bandara internasional yang dipantau, sampai dengan tanggal 30 Desember 2018, total pesawat berangkat sebanyak 3.073 flight atau terjadi kenaikan 3,05 % dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 2.982 flight," ungkap Polana.
Prediksi kami, tahun ini ada pergeseran penumpang yang di dominasi oleh banyaknya penerbangan keluar negeri, dan pada masa akhir nataru atau usai pergantian tahun nanti diprediksi akan ada pergerakan yang signifikan dari jumlah kedatangan dari luar negeri", imbuhnya.
Total jumlah penumpang berangkat domestik dan internasional (H-5 s.d. H5) tercatat sebanyak 3.280.066. Angka ini menunjukan penurunan sebesar 13% dibandingkan tahun sebelumnya.
"Puncak arus Liburan Natal 2018 terjadi pada H-3 (22 Desember 2018) dimana jumlah penumpang yang diangkut sebanyak 362.036 penumpang atau turun sebesar 0,94% dibandingkan dengan hari yang sama pada tahun 2017", jelas dalam keterangan tertulis, Selasa (1/1).
Polana menjelaskan bahwa dari data yang ada, terjadi penurunan jumlah penumpang domestik yang diangkut hampir pada semua bandara yang dipantau, kecuali pada Bandara Ngurah Rai. Di Bandara Ngurah Rai penumpang berangkat naik sebanyak 4,28 persen. Salah satu faktor peningkatan penumpang karena Bali masih menjadi destinasi menarik dan mudah dijangkau oleh wisatawan domestik.
"Terdapat Kenaikan Jumlah Penerbangan Ekstra periode Nataru (H-5 s.d H5) sebanyak 578 flight atau 60,02 persen dari izin ekstra flight yang diterbitkan. Kenaikan tertinggi terjadi pada H-4 sebanyak 132 flight, naik 57 persen dibandingkan dengan hari yang sama pada tahun 2017 sebanyak 84 flight," paparnya.
Setelah berlangsung selama 10 hari, sejak 20 Desember 2018 atau saat dimulainya masa angkutan udara Nataru, pergerakan penumpang di 36 bandara yang dipantau oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara diprediksi akan mengalami kenaikan saat arus balik atau setelah pergantian tahun 2019.
Mulai tanggal 20 Desember 2018 hingga 6 Januari 2019, Ditjen Perhubungan Udara akan mengintensifkan Rampcheck dan Monitoring bersama dengan Kantor Otoritas Bandar Udara. Hal ini berkaitan dengan pengawasan keselamatan dan keamanan angkutan udara yang menjadi fokus utama pelayanan penerbangan khususnya selama masa nataru.
"Seluruh jajaran Ditjen Hubud siap untuk mendukung kelancaran pelaksanaan angkutan udara Nataru. Beberapa isu startegis seperti isu keselamatan ataupun keamanan penerbangan, bencana alam dan gangguan cuaca ekstrim, penggunaan narkoba, lonjakan penumpang maupun kapasitas angkutan udara telah diinventarisir, disiapkan langkah antisipasinya serta penanganannya," jelas dia.
Dia menyebut, rata-rata On Time Performance (OTP) sampai dengan tanggal 29 Desember 2018 sebesar 84,27 persen. Dengan OTP tertinggi di bandar udara Sultan Iskandar Muda sebesar 100,00 persen. Dan OTP terendah di bandar udara Frans Kaisiepo sebesar 57,14 persen.
"Kami berharap agar pelayanan angkutan udara Nataru 2018-2019 dapat berjalan dengan baik sehingga masyarakat dapat menjalani Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 dengan aman dan nyaman," tandas Polana.
Baca juga:
Puncak Arus Balik Penumpang Pesawat Diperkirakan Terjadi Besok
Malam Tahun Baru, Menhub Lepas Penumpang Terakhir di Bandara Ngurah Rai
Menengok Kemewahan Jet Bombardier Global 7500
Garuda Indonesia Pertimbangkan Kerjasama Operasi dengan AirAsia
Aksi Memukau Pesawat Akrobatik The Frecce Tricolori di Kejuaraan Ski Dunia