September 2016, PT PP raih kontrak baru hingga Rp 21 T
PT PP (Persero) Tbk (PTPP) telah meraih kontrak baru sebesar Rp 21 triliun per minggu ketiga September 2016. Dengan begitu, total order book perseroan menjadi Rp 60 triliun, termasuk carry over tahun 2015 sebesar Rp39 triliun.
PT PP (Persero) Tbk (PTPP) telah meraih kontrak baru sebesar Rp 21 triliun per minggu ketiga September 2016. Dengan begitu, total order book perseroan menjadi Rp 60 triliun, termasuk carry over tahun 2015 sebesar Rp39 triliun.
Direktur Utama PT PP Tumiyana mengatakan kontrak baru tersebut baru mencapai 75,81 persen dari target kontrak baru hingga akhir September 2016 sebesar Rp 23,51 triliun.
-
Apa saja contoh infrastruktur yang dibangun oleh Kementerian PUPR? Kementerian PUPR diamanahi 125 PSN yang harus dikerjakan, yang terdiri dari 51 ruas jalan tol dan jembatan, 56 bendungan dan irigasi, 13 proyek sektor air dan sanitasi, 2 proyek perumahan, 1 proyek tanggul pantai, 1 proyek pembangunan Indonesia Internasional Islamic university dan 1 proyek kawasan industri batang.
-
Bagaimana Pertamina membangun infrastruktur hijau? Langkah konkrit perseroan dalam pengembangan infrastruktur hijau, lanjut Fadjar tidak hanya dilakukan dalam Pertamina Group, tetapi juga bersama BUMN yang tergabung dalam Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik (EV).
-
Bagaimana Kementerian PPN/Bappenas berperan dalam pengendalian pembangunan? Dalam hal ini, Kementerian PPN/Bappenas mengambil bagian dalam pengendalian pembangunan yang menjamin tercapainya hasil pembangunan (outcome), serta pendampingan juga penguatan terhadap K/L dan pemerintah daerah terkait dengan pencapaian proyek strategis nasional.
-
Bagaimana peran PT Semen Indonesia dalam pembangunan Stadion GBK? Bangunan pada Stadion GBK menggunakam Semen Gresik yang mana PT Semen Indonesia (Persero) Tbk berkontribusi dalam menyukseskan program pembangunan yang dicanankan oleh pemerintah solusi produk yang berkualitas dan ramah lingkungan.
-
Apa yang dilakukan Pertamina Patra Niaga dalam mendukung Bali Maritime Tourism Hub (BMTH)? Pertamina Patra Niaga terus mendukung Program Strategis Nasional (PSN) yang dicanangkan Pemerintah dibidang Program Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yakni Bali Maritime Tourism Hub (BMTH). Komitmen mendukung PSN ini diwujudkan dengan dilakukannya Head of Agreement (HOA) bersama Pelindo terkait fasilitas penerimaan BBM dan Avtur di Benoa, Bali.
-
Apa yang dilakukan Pertamina Patra Niaga untuk mendukung Bali Maritime Tourism Hub (BMTH)? Dalam rangka mendukung Program Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yakni Bali Maritime Tourism Hub (BMTH), Pertamina Patra Niaga mengawali tahun 2024 dengan melakukan pengisian bahan bakar untuk kapal pesiar yang bersandar di Pelabuhan Benoa, Bali (1/1).
"Sampai dengan akhir tahun 2016, perseroan tetap optimistis dapat kembali lampaui target kontrak baru yang sudah ditetapkan oleh manajemen sebesar Rp31 triliun. Sampai dengan pekan ketiga September 2016, kontrak baru Perseroan telah mencapai 68 persen dari total target perolehan kontrak baru yang ditetapkan Perseroan sepanjang tahun ini," kata Tumiyana dalam keterangan persnya, Senin (3/10).
Dia menjelaskan, kontrak tersebut terdiri dari kontrak baru induk perseroan sebesar Rp 17,90 triliun dan anak usaha sebesar Rp 3,13 triliun.
Adapun kontrak baru yang disumbang oleh anak usaha perseroan sampai dengan akhir Agustus 2016, antara lain PT PP Properti Tbk (PPRO) sebesar Rp 1,21 triliun, PT PP Pracetak sebesar Rp 1,57 triliun dan PT PP Peralatan sebesar Rp 350 miliar.
Sementara itu, beberapa proyek yang berhasil diraih Perseroan hingga pekan ketiga September, antara lain 2 (dua) ruas jalan tol masing-masing sebesar Rp 3 triliun dan Rp 2,7 triliun, PLMTG Lombok Peaker 130-150 MW sebesar Rp 1,42 triliun, dan MNP Paket B&C Reklamasi sebesar Rp 891 miliar.
Selain itu, ada Mobile Power Plant 500 MW sebesar Rp 739 miliar yang berada di 8 (delapan) lokasi, pembangunan Gedung BNI Tower sebesar Rp 714 miliar, Tunjungan Boulevard sebesar Rp 655 miliar, dan Bendungan Sukoharjo Lampung sebesar Rp 555 miliar.
Kemudian, Apartemen Pertamina RU di Balikpapan sebesar Rp 497 miliar, Apartemen Cilacap Rp384 miliar, Hotel Avani di Bali Rp368 miliar, Setiabudi Residence di Medan sebesar Rp 281 miliar, Lotte Ville di Tangerang sebesar Rp 256 miliar, dan peningkatan Air Bersih Angkasa Pura II di Tangerang sebesar Rp 251 miliar.
Transmart di Depok sebesar Rp 247 miliar, Sahid Hotel di Timika sebesar Rp 248 miliar, Pembangunan Tanggul Pantai Fase A NCICD Provisi Jakarta sebesar Rp 216 miliar, Rusunami Grand Setraland Karawang sebesar Rp 215 miliar, dan RS Otoritas Batam sebesar Rp 204 miliar.
"ASDP Bakauheni 7 Rp 201 miliar, Bank Indonesia di Jayapura Rp 188 miliar, Transmart di Bintaro Rp 189 miliar, Gedung Terminal & Parkir Radin Inten di Lampung Rp 169 miliar, LNG Regas Gorontalo Rp 160 miliar, Transmart di Rungkut Rp 144 miliar, Transmart di Gorontalo Rp 161 miliar dan sebagainya," jelas Tumiyana.
Baca juga:
PTPP dan BTN bakal bangun 100.000 hunian bagi para pekerja industri
Bangun infrastruktur, PT PP akan terbitkan saham baru Rp 4,41 T
Kuartal I 2016, PT PP raup kontrak baru Rp 6 triliun
PT PP angkat kader PDIP jadi komisaris utama baru
Raup laba Rp 740 miliar, PT PP sebar dividen tahun ini Rp 148 miliar