Holding BUMN yang Urusi Baterai Kendaraan Listrik Ditargetkan Lahir Semester 1-2021
Pahala menjelaskan, konsorsium ini akan dimiliki bersama empat perusahaan BUMN dan akan berperan dalam industri baterai dari hulu ke hilir.
Pemerintah akan membentuk konsorsium atau holding BUMN yang mengurus industri baterai kendaraan listrik dari hulu ke hilir. Konsorsium bernama Indonesia Battery Holding (IBH) ditargetkan lahir pada semester 1 tahun ini.
"Kita berharap pembentukan IBH ini dibentuk semester 1 tahun ini sudah sepakati," kata Wakil Menteri BUMN, Pahala Mansury dalam BUMN Media Talk berjudul EV Battery: Masa Depan Ekonomi Indonesia, secara virtual, Jakarta, Selasa (2/2).
-
Apa tugas utama Kementerian BUMN? Kementerian BUMN Bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badan usaha milik negara
-
Apa yang dilakukan oleh 10 Direksi Milenial BUMN di Pandeglang? Selain 100 orang Relawan, ada 10 orang Direksi Milenial dari BUMN yang juga terlibat dan berkontribusi dalam Program tersebut.
-
Di mana letak Benteng Kuta Lubok? Secara administratif benteng ini berdiri di Desa Lamreh, Kecamatan Masjid Raya, Kabupaten Aceh Besar. Menempati lahan seluas 5 hektare, benteng ini lokasinya sangat dekat dengan bibir pantai.
-
Mengapa Stupa Sumberawan penting? Stupa melambangkan nirbana (kebebasan) yang merupakan dasar utama dari seluruh rasa dharma yang diajarkan Guru Agung Buddha Gautama. Nirbana juga menjadi tujuan setiap umat Buddha.
-
Bagaimana Kementerian BUMN meningkatkan daya saing BUMN? Fungsi Kementerian BUMN Perumusan dan penetapan kebijakan sekaligus koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan, di bidang pengembangan usaha, inisiatif bisnis strategis, penguatan daya saing dan sinergi, penguatan kinerja, penciptaan pertumbuhan berkelanjutan, restrukturisasi, pengelolaan hukum dan peraturan perundang-undangan, manajemen sumber daya manusia, teknologi dan informasi, keuangan dan manajemen risiko BUMN.
-
Kapan Luweng Wareng terbentuk? Gua ini terbentuk ribuan tahun lalu akibat proses geologi amblasnya tanah dan vegetasi yang ada di atasnya ke dasar bumi.
Pahala menjelaskan, konsorsium ini akan dimiliki bersama empat perusahaan BUMN dan akan berperan dalam industri baterai dari hulu ke hilir.
"Ini dimiliki bersama oleh 4 perusahaan karena kita harus terintegrasi," kata dia.
Keempat perusahaan tersebut akan mengambil perannya secara berantai. Antam dan tambang akan mengurusi penyediaan bijih nikel sebagai bahan baku baterai. Bahan baku ini akan diolah menjadi perkursor dan katoda yang selanjutnya akan dikerjakan Pertamina untuk diolah.
Pertamina yang mengurus manufaktur produk hilir. Nantinya perusahaan ini akan membuat sel baterai, battery pack, serta Energy Storage System (ESS).
Sedangkan PLN akan membuat baterai sel, penyediaan infrastruktur SP KLU, pengisian daya kendaraan listrik dan integrator Energy Management System (EMS).
"Nah yang namanya value chain ini panjang sekali. Semua value chain ini ada di Indonesia Battery Cooporation," kata Pahala.
Mitra dengan Perusahaan China
Kemudian, lanjut Pahala, di bawah 4 konsorsium ini akan ada perusahaan yang dibentuk dan dikerjasamakan atau bermitra dengan perusahaan dari luar negeri seperti China, Jepang, Amerika Serikat atau Eropa.
"Nanti dimitrakan dengan perusahaan dari china, Jepang, Amerika Serikat dan Eropa," kata dia.
Alasannya beberapa perusahaan asal negara tersebut memang sudah dikenal sebagai pemain kelas dunia dalam bidang ini. Sehingga kerja sama tersebut tak hanya membawa modal tetapi juga teknologi dan pasar.
"Sebagai pemain utama global yang bisa membawa uang, teknologi dan pasar," kata dia mengakhiri.
(mdk/idr)