IHSG ditutup menguat 1,75 persen ke level 4.612 poin
Indeks LQ45 ditutup meroket 17.108 poin atau 2,20 persen ke level 794.641.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melonjak 79.479 poin atau 1,75 persen ke level 4,612.565 . Sementara Indeks LQ45 ditutup meroket 17.108 poin atau 2,20 persen ke level 794.641.
Perdagangan hari ini sendiri berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 291.430 kali dengan volume 4,991 miliar lembar saham senilai Rp 5,44 triliun. Sebanyak 177 saham naik, 106 turun, dan sisanya 74 saham stagnan.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Kenapa Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) diluncurkan? Tujuan bursa karbon sendiri untuk mencipatakan insentif bagi perusahaan dan negara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dengaan menyediakan mekanisme untuk membeli dan menjual izin emisi atau kredit karbon.
-
Kenapa harga saham bisa naik turun? Salah satu yang sering jadi dilema adalah harga saham yang begitu cepat naik turun bagaikan roller coaster. Jadi, sebenarnya apa sih penyebab harga saham bisa naik turun?
-
Apa penyebab naik turunnya harga saham? Prinsip Ekonomi Dasar: Hubungan antara Penawaran dan Permintaan Saat banyak orang mencari suatu barang, stoknya akan terbatas sehingga harganya cenderung akan naik.
-
Di mana faktor eksternal memengaruhi harga saham? Keadaan Sektor Industri Tertentu Ekonomi dalam Negeri Secara Keseluruhan Faktor naik turunnya harga saham juga bisa berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi makro di sebuah negara. Misalnya saja pertumbuhan ekonomi yang positif cenderung mendorong perusahaan untuk memiliki kinerja yang prima sehingga harga saham pun cenderung baik. Berbeda jika terjadi inflasi atau suku bunga naik. Kondisi ekonomi tersebut juga mempengaruhi kinerja perusahaan yang membuat harga saham cenderung menurun. Jadi, penting bagi investor untuk memperhatikan ekonomi makro dan mempertimbangkan saham perusahaan yang akan dibeli.
-
Bagaimana UBS Sekuritas Indonesia menentukan target harga saham BBRI? "Target harga kami mengasumsikan tingkat bebas risiko sebesar 7,25% (tidak berubah), tanggal batas akhir September 2024 (mulai Maret 2024), RoE berkelanjutan sebesar 20,5% (tidak berubah), dan pertumbuhan berkelanjutan sebesar 9% (tidak berubah). Pada target harga kami, saham akan diperdagangkan pada 3,0x PB 2024," jelas PT UBS Sekuritas Indonesia.
Transaksi investor asing sendiri hingga sore hari ini tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 269,95 miliar di seluruh pasar.
Kondisi tersebut mendorong seluruh sektoral saham dilantai bursa menguat, dengan dipimpin saham industri dasar 2,9 persen.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Gudang Garam (GGRM) naik Rp 3.400 ke Rp 48.250, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 3.150 ke Rp 95.400, Merck (MERK) naik Rp 3.000 ke Rp 138.000, dan Indocement (INTP) naik Rp 1.300 ke Rp 20.500.
Tim Riset Samuel Securitas Indonesia mengatakan penguatan ini sejalan dengan kondisi bursa global, di mana Bursa AS kembali melanjutkan penguatannya semalam dan semakin dekat dengan posisi tertingginya seiring sentimen positif dari lonjakan harga minyak dunia.
Kemudian, treasury yield AS juga naik signifikan semalam seiring pasar mengantisipasi rilis data non-farm payroll di akhir pekan ini yang diekspektasikan membaik dari bulan sebelumnya. Terlebih sejauh ini, earnings result emiten di AS pada kuartal III 2015 masih cukup baik dengan sekitar 70 persen emiten merilis laba yang lebih baik dari ekspektasi.
"Hal ini berhasil menjaga sentimen positif di bursa AS dalam 2 pekan terakhir," ujar tim riset Samuel Sekuritas Indonesia, Rabu (4/11).
(mdk/sau)