Ikuti rekomendasi PBB, BPS ubah sistem hitung pertumbuhan ekonomi
Biasanya BPS menggunakan perhitungan tahun dasar 2000.
Badan Pusat Statistik (BPS) mulai mengimplementasikan sistem baru dalam menghitung pertumbuhan ekonomi Indonesia. BPS menggunakan hitungan berbasis Sistem Statistik Nasional yang mengubah tahun dasar penghitungan.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Suhariyanto mengatakan biasanya BPS menggunakan tahun dasar 2000. Namun, kini menggunakan tahun dasar 2010 sesuai rekomendasi PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa).
"Kita sekarang berbasis Sistem Statistik Nasional yang diakui PBB untuk menghitung aktivitas ekonomi sebuah negara. Ini sesuai rekomendasi PBB," ucap Suhariyanto saat konferensi pers di Kantornya, Jakarta, Kamis (5/2).
Pengubahan tahun dasar penghitungan pertumbuhan ekonomi memang harus dilakukan. Rekomendasi PBB, pengubahan tahun dasar bisa dilakukan setiap 5 tahun atau maksimal 10 tahun sekali.
"BPS pernah ubah itu tahun dasar 1963, 1973, 1983 ke 2000 sekarang ke 2010," tegasnya.
Penggunaan sistem baru ini, menurut Suhariyanto, lebih mencerminkan keadaan sebenarnya atau seperti di lapangan. Dampaknya akan terjadi pergeseran struktur ekonomi.
"Dampaknya juga akan meningkatnya PDB, PDB per kapita atau dibandingkan penduduk. Nigeria sudah ubah ke 2010 dampaknya meningkatnya 89 persen karena mereka sudah lama tidak ubah. Makanya disarankan jangan terlalu lama," tambahnya.
Selain itu, yang berubah dalam sistem ini adalah indikator struktur dan pertumbuhan ekonomi, rasio pajak, rasio utang, inverstas dan tabungan, nilai neraca berjalan dan lainnya.
Baca juga:
Mulai 2016, pemerintah hapus PBB untuk rumah tinggal
Kadin akui banyak pengusaha menghindar bayar pajak
Pengusaha bisnis online pasrah pemerintah kenakan pajak
Usul PBB dihapus, Menteri Ferry dinilai kebablasan
Hapus pajak bumi dan bangunan, pemerintah dinilai kebablasan
Bappenas pertanyakan wacana penghapusan pajak bumi bangunan
Ditjen Pajak kembali jebloskan 3 penunggak pajak ke penjara
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
-
Kenapa BSI fokus untuk memberikan kontribusi terhadap kemajuan ekonomi Indonesia? Direktur Kepatuhan & SDM BSI Tribuana Tunggadewi dalam acara tersebut mengatakan bahwa BSI sebagai bank syariah terbesar dan perusahaan milik pemerintah tentunya akan terus melakukan inovasi-inovasi kreatif untuk meningkatkan partisipasi perseroan dalam kemajuan ekonomi Indonesia. “Hal ini tentunya menjadi perhatian utama kami, bahwa sebagai perusahaan kami tidak hanya berbicara mengenai profit atau business only, tapi kami juga harus memberikan manfaat yang nyata kepada masyarakat,” kata Dewi.
-
Bagaimana strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.