Imbas Kebakaran Hutan, Tingkat Okupansi Hotel di Riau Turun 25 Persen
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Riau, Nofrizal mengakui adanya penurunan tingkat keterisian hotel atau okupansi akibat kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Kejadian hampir selama sebulan ini menyebabkan penurunan sebesar 25 persen.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Riau, Nofrizal mengakui adanya penurunan tingkat keterisian hotel atau okupansi akibat kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Kejadian hampir selama sebulan ini menyebabkan penurunan sebesar 25 persen.
"Dampaknya penurunan okupasi 20 persen sampai 25 persen. Orang ke Pekanbaru kan pasti berkurang orang lebih banyak aktivitas di rumah. Secara global semua sektor terpengaruh asap," kata dia saat dihubungi merdeka.com, Minggu (22/9).
-
Kenapa Hotel Kalitaman dibangun? Dilansir dari Nitroburner.nl, saat Pangeran Frederik menetap di Semarang selama perjalanannya ke Jawa, ia juga ingin melakukan perjalanan ke Salatiga. Namun kesulitannya adalah mencari akomodasi yang cocok untuk tamu kerajaan dan rombongan. Maka di Salatiga dibangunlah gedung hotel tersebut secara tergesa-gesa.
-
Kapan Siantar Hotel diresmikan? Mengutip dari beberapa sumber, Siantar Hotel dulunya diresmikan pada 1 Februari 1915.
-
Kapan Hotel Kalitaman dibangun? Bangunan itu dibangun pada tahun 1837 untuk menyambut kedatangan Pangeran Williem Frederik Henderik, putra raja Williem II.
-
Kenapa Hotel Indonesia dibangun? Hotel ini dibangun atas gagasan dan perencanaan matang presiden RI pertama, Soekarno.
-
Siapa yang merancang Hotel Indonesia? Bangunan Hotel Indonesia dirancang oleh arsitek Abel Sorensen, dan istrinya Wendy asal Amerika Serikat.
-
Kapan Hotel Cheribon didirikan? Tidak banyak sumber yang menjelaskan tentang hotel ini. Namun dari sejumlah catatan sejarah, bangunan ini didirikan pada awal 1900-an, di mana tata kota di sana sudah beranjak modern dari yang sebelumnya hanya memiliki arsitektur bergaya keraton.
Kendati begitu, secara kerugian pihaknya masih belum bisa menghitung secara keseluruhan. Mengingat di Riau sendiri ada sekitar 500 hotel, sedangkan di daerah Pekanbaru terdapat 200 hotel.
"Belum. Tapi kalau kita hitung-hitung sendiri ada. Yang jelas ini dampaknya luar biasa tidak hanya usaha tapi juga untuk manusia," imbuh dia
Dirinya pun meminta kepada Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah untuk segera bertindak dan menangani karhutala. Apalagi, pemerintah sendiri tengah mendorong upaya dalam mendorong sektor pariwisata.
"Harapan kita kepada pemerintah baik pemerintah pusat dan daerah lebih bersimpati kepada kita. Karena kita sibuk sibuk tentang pariwisata tapi ketika ada musibah seperti ini menjadi diam termasuk Kementerian Pariwisata yang punya peran penting di sini," tandasnya.
Baca juga:
Pemerintah Diminta Beri Perhatian Khusus untuk Anak-Anak Terpapar Kabut Asap
Gara-Gara Kabut Asap di Pekanbaru, 3 Penerbangan Dialihkan ke Batam
Ketua DPR Desak KLHK Bentuk Gugus Tugas Pencegahan Karhutla
Padamkan Karhutla, Warga Balikpapan Meninggal Usai Dikepung Asap
Akibat Asap, 3 Pesawat Tak Berani Landing di Bandara Sultan Syarif Kasim II
Galang Bantuan untuk Korban Asap, Jurnalis Gelar Aksi Sosial di Bundaran HI