Implementasi Aturan Pajak hingga Lonjakan Harga Energi Picu Kenaikan Inflasi 2022
Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Febrio Kacaribu menilai inflasi sepanjang tahun 2022 akan mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan kondisi inflasi tahun 2021. Alasannya, tahun ini ada sejumlah kebijakan dari Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP) yang memicu kenaikan harga ditengah pemulihan ekonomi.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Febrio Kacaribu menilai inflasi sepanjang tahun 2022 akan mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan kondisi inflasi tahun 2021. Alasannya, tahun ini ada sejumlah kebijakan dari Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP) yang memicu kenaikan harga ditengah tren pemulihan ekonomi.
Tak hanya itu, kenaikan harga BBM Pertamax juga memberikan andil dalam peningkatan inflasi tahun ini. Begitu juga dengan tingginya harga komoditas energi dan pangan global.
-
Kapan Pertamina menyesuaikan harga BBM? PT Pertamina (Persero) kembali menyesuaikan harga BBM nonsubsidi per 1 November 2023.
-
Apa yang dijual oleh mantan tukang cuci piring tersebut di gerobak bajaj? Sesuai namanya, menu yang dijual adalah beberapa jenis pasta, spageti dan varian pizza.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kenapa harga sembako di Pasar Belakang Kodim Brebes naik? Kenaikan harga ini diduga karena tingginya permintaan menjelang Natal dan tahun baru.
-
Kenapa harga beras di Jawa Tengah naik? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Mengapa Pertamina menyesuaikan harga BBM? Pertamina menyesuaikan harga BBM untuk mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.
"Laju inflasi domestik di 2022 diperkirakan meningkat dibandingkan tahun 2021, namun masih berada pada rentang sasaran inflasi 2,0 persen - 4,0 persen," kata Febrio di Jakarta, Sabtu (2/4).
Meski begitu, kata Febrio jika dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya, Indonesia menjadi satu dari sedikit negara yang mampu menjaga laju inflasi pada level yang relatif rendah. Hal ini tercermin dari inflasi pada Maret 2022 yang mengalami peningkatan namun masih di level 2,64 persen (yoy).
Inflasi inti (core inflation) pada bulan Maret mencapai 2,37 persen (yoy)dari posisi Februari, 2,03 persen. Angka ini juga yang tertinggi sejak Mei 2020. Kenaikan inflasi terjadi di hampir seluruh kelompok barang dan jasa yang disebabkan oleh kenaikan harga global di tengah meningkatnya permintaan yang diperkirakan masih akan berlanjut selama Puasa dan Lebaran.
"Kenaikan inflasi inti mencerminkan meningkatnya permintaan domestik seiring dengan pemulihan daya beli masyarakat," kata dia.
Inflasi harga pangan bergejolak (volatile food) meningkat signifikan ke 3,25 persen (yoy) dari posisi Februari, 1,81 persen. Peningkatan ini terkait persediaan komoditas bahan pangan khususnya hortikultura akibat faktor cuaca, penyesuaian kebijakan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng, serta peningkatan harga komoditas pangan global.
“Inflasi volatile food akan dijaga agar dapat bergerak pada kisaran 3 persen - 5 persen. Pemerintah terus berupaya memastikan ketersediaan pasokan hingga ke daerah, terutama menjelang Puasa dan Lebaran untuk menjaga stabilitas harga”, lanjut Febrio.
Inflasi harga yang diatur pemerintah (administered price) pada Maret 2022 meningkat menjadi 3,06 persen (yoy) dari posisi pada Februari: 2,34 persen. Kenaikan administered price terutama terkait kenaikan harga komoditas energi non-subsidi, meningkatnya mobilitas masyarakat, yang juga tercermin pada kenaikan tarif angkutan udara.
Febrio mengatakan Pemerintah terus berhati-hati dalam melakukan kebijakan pengelolaan administered price dalam masa pemulihan ekonomi. Terutama di tengah kondisi harga minyak mentah yang masih tinggi. Bantalan perlindungan sosial oleh pemerintah juga tetap disiapkan untuk membantu masyarakat rentan dan miskin dengan alokasi anggaran mencapai Rp 431,5 triliun di tahun 2022.
“Berbagai kebijakan ditempuh untuk menjaga stabilitas harga dengan tetap fokus pada pemulihan ekonomi nasional. Mitigasi risiko juga akan dilakukan untuk mengatasi dampak tekanan kenaikan harga global terutama untuk menjaga daya beli masyarakat, khususnya kelompok miskin dan rentan. Sinergi komunikasi antar stakeholders terkait baik di pusat dan daerah juga terus diperkuat untuk menjaga ekspektasi inflasi masyarakat," tutup Febrio.
Baca juga:
Tarif PPN Jadi 11 Persen, Kemenkeu Yakin Inflasi Tetap Terjaga
Inflasi Maret 2022 Capai 0,66 Persen, Harga Minyak Goreng jadi Pendorong
BPS Catat Kenaikan Harga Minyak Goreng Mulai Terjadi Sejak Januari 2021
Sri Mulyani Pamer Indonesia Bisa Jaga Angka Inflasi Dampak Pandemi
Ini Dampak Ekonomi Saat Harga Pertamax Naik
Rupiah Bergerak Melemah Dipicu Kekhawatiran Kenaikan Inflasi Global
Menko Airlangga Klaim Inflasi Dampak Perang Rusia-Ukraina Belum Terlihat di Indonesia