Impor Baju Bekas Paling Banyak dari Malaysia dan Singapura
Kepala Seksi Tempat Penimbunan Berikat Lainnya Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan, Irwan Mashud mengatakan, impor baju bekas umumnya datang dari Malaysia dan Singapura. Dia menegaskan, impor baju bekas umumnya dilarang pemerintah.
Fenomena penjualan baju bekas impor (ballpress) masih banyak merajai penjualan pakaian di Indonesia. Baju bekas impor tersebut sangat banyak diminati, selain karena murah juga terdiri dari berbagai merek ternama.
Kepala Seksi Tempat Penimbunan Berikat Lainnya Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan, Irwan Mashud mengatakan, impor baju bekas umumnya datang dari Malaysia dan Singapura. Dia menegaskan, impor baju bekas umumnya dilarang pemerintah.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Apa yang disita Bea Cukai Soekarno Hatta? Puluhan kilogram sisik tenggiling yang digagalkan itu dikemas dalam lima paket, yang diperkirakan nilainya mencapai Rp3 miliar. Paket itu dengan pemberitahuan cassava chips dan saat diperiksa didapati keripik singkong bercampur sisik tenggiling yang telah dikeringkan," tegas Kepala Kantor Bea Cukai Soekarno Hatta, Gatot Sugeng Wibowo, Rabu (20/12).
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Bagaimana bentuk Gua Kemang? Berbentuk Tidak Simetris Melansir dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, Gua Kemang sendiri berbeda dari gua-gua lainnya yakni memiliki bentuk yang tidak simetris.
-
Kapan Perang Cumbok berakhir? Konflik yang berlangsung sampai pertengahan Januari 1946 ini dimenangkan oleh kelompok PUSA yang didukung langsung oleh milisi rakyat dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
"Ballpres itu banyaknya dari Malaysia dan Singapura. Pakaian bekas dari luar negeri itu dilarang, karena akan merusak industri kita juga yang di dalam," ujar Irwan saat ditemui di Sunter, Jakarta, Jumat (4/10).
Irwan melanjutkan, alasan pemerintah melarang impor baju karena rawan membawa penyakit ke dalam negeri. Selain itu, impor pakaian bekas juga membuat industri dalam negeri tertekan.
"Dari sisi ekonomi tidak terlalu besar, tetapi dampaknya ke kesehatan. Kita tidak tahu dia bawa penyakit atau seperti apa. Satu dari sisi merusak ekonomi dan kesehatan. Karena yang tertekan itu adalah industri," jelasnya.
Pada tahun ini, DJBC sudah menindak 311 kasus impor pakaian bekas turun dari tahun sebelumnya sebanyak 349 kasus. Sementara itu, nilai impornya mencapai Rp42 miliar turun dari tahun sebelumnya sebesar Rp49 miliar.
Sementara itu, Kepala Subdirektorat Jenderal (Kasubdit) Humas Bea Cukai Kementerian Keuangan Deni Surjantoro mengatakan, nilai impor baju bekas paling besar dari Malaysia sekitar Rp4,6 triliun. Nilai tersebut hasil penindakan tahun 2017.
Dia menambahkan, pengendalian impor pakaian bekas tersebut sama seperti menangani maling. Sebab, tidak pernah tuntas hingga ke akar.
"Sebenarnya kamu pertanyaannya kita nangkep maling tapi kenapa masih banyak malingnya? iya kan. Ya kita pantau terus. Kalau di Pasar Senen itu yang jual, bukan yang impor, jadi bukan kewenangan kita," tandasnya.
Baca juga:
Nasib Industri Tekstil RI di Tengah Gempuran Produk Impor
VIDEO: Pakaian Bekas Impor Ancam Industri Tekstil Dalam Negeri
Selundupkan Pakaian Bekas dari Malaysia, Pemuda di Sambas Diamankan TNI
Polisi tangkap 5 ABK bawa pakaian bekas dari luar negeri
Pakaian bekas impor masih jadi primadona generasi zaman now Indonesia
8 Hal yang harus diperhatikan saat membeli baju dan aksesoris preloved