Impor Indonesia meroket 11 persen di Oktober 2017
Nilai impor migas Oktober 2017 mencapai USD 2,20 miliar atau naik 13,96 persen dibandingkan dengan September.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia pada Oktober 2017 sebesar USD 14,19 miliar. Angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 11,04 persen apabila dibandingkan dengan September 2017.
"Nilai impor sebesar USD 14,19 miliar. Naik 11,04 persen dibandingkan dengan Oktober 2017," ujar Kepala BPS, Kecuk Suhariyanto di Kantornya, Jakarta, Rabu (15/11).
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Kenapa ekspor telur ke Singapura bisa menjadi bukti keberhasilan Indonesia di pasar dunia? Singapura menjadi salah satu negara dengan standar mutu dan keamanan pangan yang tinggi, sehingga ekspor ini menjadi salah satu keberhasilan Indonesia di pasar dunia.
-
Kenapa bisnis baju bekas impor dilarang di Indonesia? Presiden Jokowi mengungkapkan bisnis baju bekas impor ilegal sangat mengganggu industri tekstil dalam negeri.
-
Kenapa BSI fokus untuk memberikan kontribusi terhadap kemajuan ekonomi Indonesia? Direktur Kepatuhan & SDM BSI Tribuana Tunggadewi dalam acara tersebut mengatakan bahwa BSI sebagai bank syariah terbesar dan perusahaan milik pemerintah tentunya akan terus melakukan inovasi-inovasi kreatif untuk meningkatkan partisipasi perseroan dalam kemajuan ekonomi Indonesia. “Hal ini tentunya menjadi perhatian utama kami, bahwa sebagai perusahaan kami tidak hanya berbicara mengenai profit atau business only, tapi kami juga harus memberikan manfaat yang nyata kepada masyarakat,” kata Dewi.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
Tak hanya itu, nilai impor ini juga mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan Oktober 2016. "Nilai ekspor ini kalau kita bandingkan dengan Oktober 2016 juga mengalami kenaikan sebesar 23,33 persen," jelasnya.
Suhariyanto menjelaskan, nilai impor migas Oktober 2017 mencapai USD 2,20 miliar atau naik 13,96 persen dibandingkan dengan September. "Jika dibandingkan Oktober tahun lalu, terjadi juga peningkatan sebesar 42,67 persen," jelasnya.
Sementara itu, sektor impor non migas menyumbang angka sebesar USD 11,99 miliar. Angka tersebut naik 10,52 persen jika dibandingkan dengan September 2017. "Demikian pula apabila dibandingkan dengan Oktober 2016 meningkat sebesar 20,33 persen," jelasnya.
Negara negara pemasok barang impor non migas terbesar selama Januari hingga Oktober ditempati oleh China sebesar USD 27,98 miliar, Jepang USD 12,37 miliar dan Thailand sebesar USD 7,64 miliar. "Impor non migas dari Asean 20,50 persen sementara dari Uni Eropa 9,34 persen," tandasnya.
Baca juga:
Pemerintah incar pasar Amerika Selatan jual pesawat Nurtanio
Ekspor kopi Indonesia ke Korea meroket 53,01 persen
Dinyatakan bebas flu burung, unggas Papua siap rambah pasar dunia
Per kuartal III, Indonesia eksportir kopi terbesar kedua ke China
Ekonom minta dorong sektor pertanian dan tambang tingkatkan ekspor RI