Incar kontrak Alutsista USD 300 juta, Pindad andalkan dua produk
Kendaraan tempur dan amunisi kaliber besar.
PT Pindad membidik kontrak penjualan alat utama sistem persenjataan (alutsista) sebesar USD 300 juta dalam dua tahun ke depan. Untuk itu, perseroan mengandalkan penjualan kendaraan tempur dan amunisi kaliber besar.
"Kalau untuk mencapai USD 300 juta ya kendaraan dan amunisi kaliber besar. Karena kalau amunisi kaliber kecil kan kuantitasnya banyak sekali. Dan kapasitas kami itu terserap mayoritas buat dalam negeri," kata Direktur Utama Pindad Silmy Karim, Jakarta, Rabu (24/2).
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Di mana prajurit TNI AD ini berasal? Diungkapkan oleh pria asli Kaimana, Papua Barat ini bahwa sebelum memutuskan menikah, Ia sudah menjalin asmara atau berpacaran selama 3 tahun.
-
Mengapa Pertamina Patra Niaga bekerja sama dengan Pelindo untuk mendukung BMTH? Pertamina Patra Niaga bekerjasama dengan Pelindo untuk penyiapan relokasi fasilitas penerimaan BBM dan Avtur ke dermaga baru." Pertamina Patra Niaga dan Pelindo bersinergi dalam memastikan PSN berjalan dengan baik sekaligus memastikan availability dan accessibility energi di Pulau Bali,” terang Riva.
-
Bagaimana Pertamina Patra Niaga dan Pelindo akan bekerja sama untuk mendukung BMTH? Pertamina Patra Niaga dan Pelindo bersinergi dalam memastikan PSN berjalan dengan baik sekaligus memastikan availability dan accessibility energi di Pulau Bali,” terang Riva.
Tahun lalu, pasar utama Pindad adalah Asia, Afrika dan Timur Tengah. Sementara komponen diekspor meliputi senjata, peluru, kendaraan tempur dan amunisi.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor kendaraan tempur mencapai USD 401,98 juta sepanjang 2015. Naik USD 143,70 juta dari tahun sebelumnya.
Sementara impor mencapai USD 291,79 juta.
Pada Januari 2016, ekspor sudah mencapai USD 41,45 juta. Sedangkan impor sebesar USD 184,98 juta naik ketimbang periode sama tahun sebelumnya sebesar USD 9,18 juta.