Indef: Utang Tidak Masalah Selama Produktif dan Pemerintah Mampu Bayar
Selain itu, utang yang dibuat pemerintah juga harus berada dalam kerangka pengelolaan keuangan negara yang berkelanjutan. Kemudian, hal lain yang harus dilihat adalah kapasitas atau kemampuan pemerintah dalam membayar utangnya.
Ekonom Senior Indef, Muhammad Nawir Messi menyebut bahwa sah-sah saja pemerintah berutang selama dalam masih dalam batas wajar. Menurut dia, utang tidak menjadi persoalan selama digunakan untuk pembangunan ekonomi yang produktif dan dapat mendorong pertumbuhan secara berkelanjutan.
"Utang itu boleh saja, jika dipakai untuk kegiatan ekonomi pembangunan yang produktif bisa mendorong pertumbuhan secara berkelanjutan," ujarnya di Jakarta kamis (7/2).
-
Apa yang diukur oleh Indeks Bisnis UMKM? Indeks Bisnis UMKM merupakan indikator yang mengukur aktivitas UMKM di Indonesia yang dilakukan setiap kuartal oleh BRI Research Institute.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Kenapa kampanye uang bisa merusak sistem politik Indonesia? Akan tetapi, ini bukanlah sistem politik yang baik dan sehat karena orang tidak memilih berdasarkan program kerjanya. Padahal, orang itu memilih inginnya bisa menjadi lebih sejahtera kehidupannya.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Bagaimana kondisi ekonomi Indonesia di era Soekarno? Dalam buku berjudul 'Jakarta 1950-1970', seorang dokter bernama Firman Lubis mengutarakan kondisi ekonomi Indonesia saat itu amat kacau. "Inflasi melangit dan menyebabkan nilai rupiah merosot tajam dalam waktu yang relatif singkat. Sebagai gambaran, ongkos naik bus umum yang pada tahun 1962 masih Rp1 berubah menjadi Rp1000 pada tahun 65,"
-
Bagaimana Indonesia ingin meningkatkan indeks tanam dan produksi beras nasional? Pemerintah Indonesia telah mengambil tindakan cepat dan konkrit dalam jangka pendek untuk meningkatkan index tanam dan produksi beras nasional melalui sejumla program. Program yang dijalankan antara lain Perluasan areal tanam melalui program, Optimalisasi lahan rawa untuk penanaman padi sekali dalam setahun, sistem tanam terpadu pada lahan sawah dataran rendah (padi gogo) di areal perkebunann dan Peningkatan Indeks Tanam melalui optimalisasi lahan rawa untuk penanaman padi 2-3 kali dalam setahun.
Selain itu, utang yang dibuat pemerintah juga harus berada dalam kerangka pengelolaan keuangan negara yang berkelanjutan. Kemudian, hal lain yang harus dilihat adalah kapasitas atau kemampuan pemerintah dalam membayar utangnya.
"Utang itu prinsipnya harus ada pada kerangka kebijakan keuangan yang sustainable, jadi bukan berarti ngga boleh ngutang, sepanjang kapasitas membayar itu ada dan sanggup," jelasnya.
Sebelumnya diketahui, utang pemerintah menuai kritik. Ekonom Faisal Basri menyoroti posisi utang Indonesia era Jokowi-JK. Dia menyebut, selama pemerintahan Jokowi-JK utang Indonesia naik 69 persen, dari Rp 2.605 triliun pada 2014 menjadi Rp 4.418 triliun pada 2018.
Selain itu, Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto pun melayangkan kritik. Dia mengaku sangat prihatin dengan jumlah utang Indonesia yang saat jumlahnya cukup besar. Dengan banyaknya utang, dia ingin menyindir nama Menteri Keuangan diganti nama menjadi Menteri Pencetak utang.
Baca juga:
Gerindra Minta Pemerintah Tak Hamburkan Duit Utang Demi Pilpres 2019
Bayar Utang Luar Negeri, Cadangan Devisa RI Turun Tipis Jadi USD 120,1 Miliar
Respon Jasa Marga Soal Pembangunan Infrastruktur Tanpa Utang
Ekonom: Meski Meningkat Cepat, Utang RI Masih Terkendali
Soal Sri Mulyani Pencetak Utang, Jokowi Sindir Prabowo Tidak Mengerti Ekonomi Makro
Sri Mulyani Bikin Puisi Soal Pencetak Utang, BPN Sebut 'Tunggu Puisi Pak Prabowo'