Indonesia Akan Ekspor Keramik ke Australia
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto mengatakan bahwa perjanjian ini membuka kesempatan bagi para pelaku industri termasuk, industri keramik untuk menjajal pasar ekspor ke Negeri Kanguru tersebut.
Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Australia secara resmi telah menandatangani Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) atau perdagangan bebas Indonesia-Australia.
Dalam perjanjian tersebut, Indonesia akan memangkas bea impor sebesar 94 persen untuk produk asal Australia secara bertahap. Sebaliknya, 100 persen bea impor produk asal Indonesia yang masuk ke Australia akan dihapus.
-
Bagaimana Kemendag memfasilitasi eksportir Indonesia di pameran EIM? “Kemendag memfasilitasi puluhan eksportir Indonesia untuk memamerkan produk-produk potensial melalui pameran EIM agar pangsa pasar produk Indonesia di negara Meksiko semakin luas,” tambahnya.
-
Apa saja yang dilakukan Kemenko Perekonomian untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan di Indonesia? Pemerintah telah menetapkan pengembangan infrastruktur sebagai salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dengan pembentukan Proyek Strategis Nasional (PSN). Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia. Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah telah membangun lebih dari 2.000 km jalan tol yang menghubungkan pusat-pusat komersial, industri, dan perumahan utama di tanah air, menciptakan value chain perdagangan yang lebih kuat. Dalam program PSN tersebut, Indonesia juga mengembangkan proyek transportasi perkotaan seperti MRT yang telah selesai pada tahun 2019 dan proyek LRT Jabodebek yang baru saja selesai.
-
Kenapa ekspor telur ke Singapura bisa menjadi bukti keberhasilan Indonesia di pasar dunia? Singapura menjadi salah satu negara dengan standar mutu dan keamanan pangan yang tinggi, sehingga ekspor ini menjadi salah satu keberhasilan Indonesia di pasar dunia.
-
Kenapa bisnis baju bekas impor dilarang di Indonesia? Presiden Jokowi mengungkapkan bisnis baju bekas impor ilegal sangat mengganggu industri tekstil dalam negeri.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Apa yang di ekspor oleh Kementan? Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto mengatakan bahwa perjanjian ini membuka kesempatan bagi para pelaku industri termasuk, industri keramik untuk menjajal pasar ekspor ke Negeri Kanguru tersebut.
"Ekspor tentu kita akan dorong karena pasar Australia akan terbuka. Industri yang bisa didorong adalah yang masih punya kapasitas, salah satunya keramik, sehingga kita dorong supaya lebih dipercepat," kata Airlangga saat ditemui di sela-sela Pameran Keramika, di JCC, Jakarta, Kamis (14/3).
Dengan demikian, Indonesia dapat membalikkan keadaan. Jika dulu, bahan bangunan diimpor dari Australia, maka IA-CEPA memungkinkan bahan bangunan asal Indonesia untuk masuk pasar Australia.
"Kalau dulu building materials masuk dr Australia, sekarang sudah waktunya reverse, Indonesia masuk ke Australia," ungkapnya.
Ketua Umum Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki), Edy Susanto mengatakan bahwa pangsa pasar ekspor keramik Indonesia ke Australia adalah keramik jenis granit tile.
"Dengan IA-CEPA, ini akan berikan pasar baru lagi buat kita. Selama ini Aussie (Australia) banyak diisi produk Malaysia dan China. Tapi secara geografis kita lebih dekat kan. Peluang ini akan diambil industri. Saya rasa ini menjadi sasaran dan target bahwa ada pasar baru yaitu Australia," ujarnya.
Meskipun demikian, Edy mengaku belum dapat memprediksi secara terperinci berapa besar kebutuhan pasar Australia yang dapat disuplai oleh industri keramik Indonesia. "Pasar Australia saya tidak tahu, tapi kita biasa lihat dari jumlah penduduknya. Kami yakin dengan produksi kami, segmen menengah ke atas, untuk granite tile yang merupakan kebutuhan Australia. Kapasitas kita ini kurang lebih 1 juta m2/tahun produksi granit," tegas Edy.
"Jadi kita yakin kapasitas yang besar ini, ini sangat memadai dan cukup untuk masuk ke segmen granit tile di pasar Australia. Secara volume memungkinkan buat kita untuk agresif main ke Australia," tandasnya.
Baca juga:
Chatib Basri: Hadapi Perang Dagang, Ekonomi Indonesia Lebih Aman Dibanding Singapura
Jokowi Wacanakan Dua Kementerian Baru, Wapres JK Sebut Harus Ada yang Dikurangi
Rachmat Gobel Ingin Produk UMKM Daerah Tembus Pasar Internasional
Otak-atik Kementerian ala Jokowi
Bappenas Soal Kementerian Investasi dan Ekspor: Tinggal Menunggu Waktu
Lindungi Pasar Dalam Negeri, Tarif Impor Bea Masuk Teh Harus Dinaikkan