Indonesia Bidik Negara Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Jadi Mitra Dagang
Kementerian Perdagangan (Kemendag) sedang menyiapkan beberapa pasar non-tradisional untuk menjadi mitra dagang Indonesia. Negara yang ditargetkan memiliki pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) sedang menyiapkan beberapa pasar non-tradisional untuk menjadi mitra dagang Indonesia. Negara yang ditargetkan memiliki pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen.
"Presiden memberikan arahan untuk kita membuka pasar non-tradisional Jadi sebenarnya kita sudah menyiapkan beberapa yang sudah kita lihat dan pelajari, biasanya itu negara-negara dengan pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen," kata Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, dalam konferensi pers virtual pada Kamis (4/3).
-
Bagaimana Kemendag memfasilitasi eksportir Indonesia di pameran EIM? “Kemendag memfasilitasi puluhan eksportir Indonesia untuk memamerkan produk-produk potensial melalui pameran EIM agar pangsa pasar produk Indonesia di negara Meksiko semakin luas,” tambahnya.
-
Bagaimana Kemendag membantu UMKM untuk merambah pasar ekspor? Dalam kesempatan itu Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor mendukung kepada Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM) untuk merambah pasar ekspor supaya produk mereka dikenal dunia, dengan memberikan berbagai kemudahan. "Salah satunya akses permodalan, pelatihan pemasaran, sampai fasilitasi UMKM Sidoarjo go to export.
-
Bagaimana Kemendag memastikan kelancaran kegiatan ekonomi? Pemerintah selalu memastikan keberadaan sarana, prasarana, dan utilitas perdagangan yang baik bagi seluruh pihak terkait. Baik bagi pelaku usaha, maupun masyarakat sebagai konsumen akhir. Dengan begitu, diharapkan kegiatan ekonomi akan terus berjalan tanpa hambatan yang berarti," terang Wamendag Jerry.
-
Apa saja yang dilakukan Kemenko Perekonomian untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan di Indonesia? Pemerintah telah menetapkan pengembangan infrastruktur sebagai salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dengan pembentukan Proyek Strategis Nasional (PSN). Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia. Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah telah membangun lebih dari 2.000 km jalan tol yang menghubungkan pusat-pusat komersial, industri, dan perumahan utama di tanah air, menciptakan value chain perdagangan yang lebih kuat. Dalam program PSN tersebut, Indonesia juga mengembangkan proyek transportasi perkotaan seperti MRT yang telah selesai pada tahun 2019 dan proyek LRT Jabodebek yang baru saja selesai.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Bagaimana Kemendag melindungi industri dalam negeri dari serbuan barang impor? Sebaliknya, Kementerian Perdagangan akan menggunakan otoritas yang dimiliki untuk melindungi industri dalam negeri dari serbuan barang impor. Yaitu melalui pengenaan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) dan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) atau safeguard.
Pasar potensial tersebut antara lain The Eurasian Economic Union (EAUE), yang di antaranya termasuk Rusia, Armenia, Belarus, Kirgizstan. Kedua, East African Community (EAC) yang beranggotakan Burundi, Kenya, Rwanda, South Sudan, Tanzania, dan Uganda.
Ketiga, Economic Community of West African States (ECOWAS) yang terdiri dari 15 negara di wilayah barat benua Afrika seperti Nigeria, Pantai Gading, dan Ghana. Keempat, Gulf Cooperation Council (GCC) yang beranggotakan enam negara di Timur Tengah yaitu Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, Bahrain, Kuwait, dan Oman.
Kelima, adalah negara-negara Amerika Latin yang tergabung dalam Mercosur.
"Ini adalah pasar-pasar non-tradisional yang akan menjadi target dari perjanjian perdagangan kita di masa akan datang," jelas Lutfi.
Pemerintah sudah menghubungi negara-negara tersebut, serta mempelajari kemungkinan membuka pasar-pasar baru non-tradisional.
"Ada beberapa negara yang memberikan respons positif, tapi ada yang belum menjawab sama sekali," tutur Lutfi.
Reporter: Andina Librianty
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Mendag Lutfi Pastikan Indonesia Punya Tata Niaga yang Tertib
Airlangga Minta Kemendag Lirik Inggris Sebagai Tujuan Ekspor
Pemerintah Bentuk Dewan Penunjang Ekspor, ini Fungsinya
Kampanye Benci Produk Asing, Jokowi Diingatkan 6 Tahun Pembangunan Banyak Impor
Tolak Kampanye Benci Produk Luar, Produk Asing Harus jadi Motivasi Berkompetisi
Bos BKPM: Indonesia Kaya Tapi Tak Pernah Jadi 10 Besar Negara Pemain Global